museum nasional
Tips Belajar

Sejarah Museum Nasional, Kenapa Namanya Museum Gajah?

Tahukah kamu, kalau museum nasional adalah museum terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Masyarakat kita menyebut museum yang terletak di Jakarta Pusat ini sebagai Museum Gajah. Kok bisa ya, apakah ada hubungannya dengan Gajah Mada, tokoh sejarah dari Kerajaan Majapahit?

Ternyata gak ada hubungannya kok. Justru, maksudnya gajah adalah gajah Thailand. Lebih dari 150 tahun lalu, tepatnya tahun 1871, Raja Chulalongkorn dari Thailand menghadiahkan patung gajah berbahan perunggu yang akhirnya menjadi pajangan di depan museum.

Raja yang terkenal dengan nama Rama V itu berkunjung selama 5 hari ke Batavia pada tahun 1871. FYI juga, Thailand atau dulu terkenal sebagai Siam, punya sebutan nama Negeri Gajah Putih. Jadi, gajah adalah simbol negara kerajaan ini dan menjadi bagian kehidupan masyarakat Thailand sejak dahulu.

Bahkan, gajah putih adalah kendaraan agung bagi Raja Siam. Karena itulah Raja Siam menghadiahkan patung berbentuk gajah kepada pihak yang pantas menerimanya. Salah satunya patung gajah perunggu yang berada di depan Museum Nasional sejak abad ke-18.

Baca Juga: Minat Baca di Indonesia Sangat Rendah, Kok Bisa?

Usia Museum Nasional Ternyata Cukup Tua!

Cikal bakal museum ini bahkan terlacak sejak lebih dari 2 abad lalu, tepatnya 24 April 1778, ketika pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah gedung di Jalan Kalibesar. Dengan sumbangan koleksi buku dan benda-benda budaya dari J.C.M Radermacher, koleksi ini menjadi dasar pendirian museum.

Pada masa pemerintahan Inggris (1811-1816), Sir Thomas Stamford Raffles memerintahkan pembangunan gedung baru yang terletak di Jalan Majapahit No. 3 (kini menjadi bagian kompleks Sekretariat Negara).

Pada tahun 1862, gedung tersebut kepenuhan, hingga akhirnya pemerintah Hindia Belanda mendirikan gedung museum di area yang kini merupakan Jl. Medan Merdeka Barat No. 12, tempat Museum Nasional berdiri hingga sekarang.

Sejak kemerdekaan, Lembaga Kebudayaan Indonesia memiliki gedung ini. Akhirnya, gedung museum ini menjadi milik negara sejak 17 September 1962. Sejak 28 Mei 1979, nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia.

Luas dan Manfaat Gedung untuk Apa Saja?

Kompleks Museum Nasional ternyata luas banget, dengan luas tanah mencapai 26.500 meter persegi. Bahkan, saat ini ada 2 gedung di dalam kompleks Museum Nasional. Gedung A digunakan untuk ruang pamer serta penyimpanan koleksi. 

Sedangkan Gedung B, atau punya sebutan Gedung Arca diresmikan pada tanggal 20 Juni 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penggunaan gedung B lebih fokus untuk pameran dan juga sebagai kantor, ruang konferensi, laboratorium dan perpustakaan.

Hingga saat ini, Museum Nasional menyimpan lebih dari 160 ribu benda-benda bernilai sejarah yang terdiri dari 7 jenis koleksi yaitu Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu – Budha; Numismatik dan Heraldik; Keramik; Etnografi, Geografi, dan Sejarah. 

Sumber koleksi dalam Museum Nasional banyak berasal dari penggalian arkeologis, pembelian, dan hibah kolektor yang dikumpulkan sejak masa Hindia Belanda.

Salah satu koleksi yang menarik adalah patung Bhairawa, patung tertinggi di Museum Nasional dengan tinggi mencapai 414cm. Penemuan patung di Sumatera Barat ini, perkiraannya berasal dari abad ke-13 atau 14, merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi. 

Sementara, salah satu arca tertua di Museum Nasional adalah Wisnu Cibuaya, sebuah arca Hindu yang berasal dari abad ke-4 Masehi.

Museum ini juga menyimpan benda adat dari berbagai daerah di Nusantara. Salah satunya Mamuli, lambang jati diri seseorang dalam kehidupan masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur. Benda yang terbuat dari emas ini sering digunakan dalam ritual adat yang sangat sakral seperti perkawinan ataupun kematian, bahkan dijadikan simbol status sosial seseorang. 

Seru kan, sejarah dan isi dari Museum Nasional? Nah, ngomongin soal destinasi wisata seperti museum, jangan lupa untuk kembangkan kemampuan komunikasi kamu, terutama dalam bahasa Inggris. Apalagi kalau kamu tertarik berkarier menjadi tour guide, nih.

Yuk, ikutan kelas Cepat Cakap Inggris Khusus Pemandu Wisata di sini untuk mengasah dan mempertajam kemampuan bahasamu. Jangan lupa pakai kode voucher GOCAKAP untuk dapat diskon hingga Rp30 ribu untuk pembelian kelas minimal Rp250 ribu.

Psst, kode voucher tersebut bisa kamu gunakan untuk lebih dari 1 kelas, loh. Buruan upgrade kemampuan bahasamu sekarang atau explore kelas Cakap lainnya di sini.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *