writer adalah
Tips Belajar

Teknik Analisis Data yang Berguna Di Dunia Kerja, Simak Yuk!

Data merupakan suatu hal yang sangat penting di era industri 4.0. Gimana sih cara seorang periset melakukan teknik analisis data sebagai suatu kesimpulan yang berguna? 

Untuk memahaminya, ada dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang membahas konsep suatu permasalahan dan gak menyertai data berupa angka. Misalnya, data-data rekaman suara/video, catatan, wawancara, partisipasi narasumber, serta tinjauan pustaka. 

Sementara, data kuantitatif adalah data berupa angka yang dapat dihitung dengan berbagai rumus-rumus statistik. Contohnya, angket, kuesioner, data survei, peringkat, statistik pertandingan olahraga, Pemilu, dan sebagainya. Intinya, data yang ada angka-angkanya, deh!

Karena jenis datanya saja berbeda, teknik analisisnya juga menyesuaikan dengan data. Dalam teknik analisis data kualitatif, ada tiga teknik yang bisa kamu lakukan. Inilah tiga teknik tersebut.

Teknik Analisis Konten (Content Analysis)

Pada teknik analisis konten, pengamat mendapat data melalui alat rekaman, entah itu rekaman suara, gambar, atau gambar bergerak (video). Nah, rekaman tersebut diubah menjadi materi berupa teks dengan cara mentranskrip untuk kemudian dianalisis. Misalnya, kita mewawancarai seorang narasumber, merekam dengan video, dan penyampaian oleh narasumber serta bahasa tubuhnya kita jadikan teks.

Analisis Wacana

Teknik ini bertujuan supaya kita bisa menganalisis komunikasi dan wacana-wacana dalam suatu konteks sosial. Dalam teknik ini, bidang yang termasuk adalah pidato, tulisan, bahasa, percakapan, dan sebagainya. Analisis wacana mengkaji bidang tersebut, serta cara penyampaian pesan yang terkandung di dalamnya. Misalnya, kita menganalisis pidato Presiden RI dan bagaimana beliau menyampaikan pesan dalam pidatonya.

Analisis Naratif

Teknik analisis naratif bertujuan untuk meneliti suatu kumpulan peristiwa yang terjadi. Lalu, gimana cara mendeskripsikan peristiwa tersebut dalam teks, serta menyajikannya dalam bentuk narasi atau cerita. Misalnya, berita yang membahas jalannya sebuah pertandingan sepakbola.

Sementara, untuk menganalisis data kuantitatif kamu bisa melakukan satu dari dua teknik yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.

Analisis Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif merupakan metode yang mengumpulkan dan menyajikan suatu gugus data dengan mendeskripsikan data-data secara apa adanya. Kumpulan data dan informasi di dalamnya tersaji rapi. Namun, tidak ada kesimpulan apapun yang menyertai hasil analisis statistika deskriptif. 

Informasi yang bisa didapat dari penelitian dengan teknik statistika deskriptif adalah ukuran pemusatan data, penyebaran data, dan kecenderungan data. Contohnya, tabel, diagram, grafik, dan sejenisnya. 

Analisis Statistika Inferensial

Statistika Inferensial merupakan metode yang menganalisis sebagian data (sampel data) untuk kemudian peneliti bisa menarik kesimpulan dari keseluruhan populasi. 

Tantangannya adalah sejauh mana data-data penelitian bisa mewakili seluruh populasi, memungkinkan terjadi kesalahan dalam pengambilan kesimpulan. Untuk mengatasinya, kamu harus memahami teori peluang jika ingin melakukan analisis statistika inferensial.

Dalam statistika inferensial, peneliti melakukan tahapan berupa pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan.

Gimana? Tergoda untuk menjadi pengolah data yang andal? Sebelumnya, kamu bisa mendalami ilmu tentang data analisis dengan ikutan kelas Business Data Analytic! goKampus bersama universitas terbaik di Singapura, Nanyang Technological University, memberikan kesempatan untuk meraih sertifikat profesional langsung dari NTU! Asik kan? Klik linknya di sini.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *