Event

Perbedaan Teman Yang Benar-Benar Baik Dan Palsu!

Kamu ngerasa juga gak sih punya teman itu mempengaruhi kesehatan mental kita? Di topik video kali ini, goKampus akan bahas mengenai perbedaan antara teman yang beneran baik dan sebenarnya palsu. Kirain cuma brand ternama aja yang bisa palsu, ternyata pertemanan juga bisa loh. Biar lebih jelas, tonton video penjelasan dari Sania Leonardo di bawah ini, yuk!

Punya teman yang baik dan banyak tentunya akan sangat bermanfaat untuk kehidupan sekarang dan masa depan. Sayangnya, orang yang ada di hidup kita sekarang ini pasti akan datang dan pergi seiring berjalannya waktu. Mengetahui ciri-ciri teman yang baik bisa dijadikan acuan untuk mempertahankan hubungan dengan orang yang tepat.

Persahabatan yang sehat pun akan memunculkan dukungan bagi satu sama lainnya. Kamu bisa tahu ke mana harus pergi saat membutuhkan bantuan. Mereka pun percaya bahwa Anda akan selalu ada untuk meringankan bebannya.

Kamu setuju gak kalau misalnya hubungan pertemanan itu cukup berpengaruh di kehidupan kita? Tentunya seperti yang kita tau, hubungan pertemanan itu gak selamanya diisi dengan orang-orang yang baik. Mendapatkan teman-teman yang baik tentunya menjadi berkah buat kita semua, tapi apa kamu yakin seluruh pertemanan kamu benar-benar “baik?”

Di antara mereka yang dekat denganmu, ada seseorang yang yang menjadi frenemies, friend-enemies, yaitu musuh dengan kedok teman. Frenemies membutuhkanmu karena ada maunya, namun ia dapat memperlakukanmu sebagai musuh di kemudian hari. Sebisa mungkin kita ingin menghindari musuh berkedok teman ini. Namun tanpa disadari, ia bisa menyusup dalam pertemanan dan dekat dengan kita. Gimana sih caranya kita bisa membedakan mana teman-teman yang baik dan palsu?

Baca Juga: Berhadapan Dengan Mental Health Issue. Gimana?

Seperti yang kita tau, teman yang baik pasti gak akan muncul dalam hitungan hari. Kamu perlu memupuk pertemanan sedikit demi sedikit. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membangun pertemanan yang baik:

  • Menghubungi mereka dalam beberapa kesempatan
  • Berbagi topik dan lawakan ringan untuk bisa ditertawakan bersama
  • Mendengarkan keluh-kesah mereka
  • Bertanya kabar untuk mengetahui kondisi mereka terkini
  • Berbagi kesedihan dan kebahagiaan dengan mereka
  • Tidak menceritakan keburukan teman dengan orang lain

Ada saran yang menarik nih dari Sania Leonardo, Content Creator pada 2 Oktober 2021 saat seminar di GOEX mengenai bagaimana membedakan teman yang baik dan teman yang palsu. Isu mental health yang dikenal “serius” bisa dibawakan oleh Sania secara menyenangkan dan lebih mudah menyentuh khalayak Gen-Z. Yuk, klik video di bawah ini buat kamu yang masih bingung gimana cara membedakan teman yang baik dan palsu.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *