Kamu pasti sudah gak asing lagi dengan istilah blockchain atau kripto yang sempat nge-trend akhir-akhir ini, kan? Meski begitu, rupanya banyak juga yang masih bertanya-tanya apa itu blockchain dan seperti apa kegunaannya. Selamat, kamu berada di tempat yang tepat untuk mengetahui serba-serbi blockchain! Nah, biar gak bingung lagi, langsung aja baca artikel ini sampai tuntas.
Apa Itu Blockchain?
Sederhananya, blockchain adalah tempat penyimpanan data secara digital yang aman dan kekal sehingga seluruh data yang ada bersifat permanent dan gak dapat diubah. Blockchain terdiri dari blok-blok data yang tersusun dengan urut dan terhubung satu sama lain seperti rantai. Seluruh data-data ini akan tersimpan dalam masing-masing blok dan menjadi data publik. Nah, dalam setiap blok ini memiliki informasi yang berbeda-beda. Jenis data-data yang tersimpan dapat beraneka ragam tergantung tujuan penggunaannya. Ketika kamu melakukan transaksi bitcoin, maka data blok akan berisi seluruh detail transaksi, jumlah koin, pengirim serta penerima koin tersebut.
Dalam setiap blok data, terdapat 3 elemen utama, yaitu data, hash, dan hash yang berasal dari blok sebelumnya. Hash sendiri merupakan kode unik yang berisi tanda tangan atau sidik jari pengguna. Kegunaan hash adalah sebagai penanda atau pembeda setiap blok-blok data beserta isinya sehingga meski datamu bersifat publik, orang lain gak akan bisa mengetahui siapa yang melakukan transaksi atau menyimpan data tersebut. Dengan begitu, seluruh data-datamu akan tetap aman.
Jenis-Jenis Blockchain yang Perlu Kamu Ketahui
Setelah mengetahui apa itu blockchain, sekarang kamu perlu mengetahui jenis-jenisnya. Mengutip dari Zipmex, terdapat 4 jenis, yaitu public, private, hybrid dan consortium.
1. Public
Semua data dan transaksi yang ada di public bersifat terbuka atau transparan sehingga semua orang dapat melihat detail data dan transaksi yang ada, namun identitas pemilik data tetap bersifat anonim. Pada public blockchain setiap orang bisa mengakses dan berpartisipasi secara langsung sebagai pengguna, miner, developer atau anggota komunitas.
2. Private
Berbeda dengan public, gak semua orang dapat mengakses private. Hanya satu pihak atau pihak yang menjalankan chain saja yang bisa mengontrol partisipan dan struktur blockchain.
3. Hybrid
Jenis yang satu ini memiliki sifat gabungan, seperti public dan private. Jenis ini dapat dikendalikan oleh organisasi dan beberapa pengguna lainnya yang telah diberikan akses. Tentunya, pelanggan dengan akses yang sudah memenuhi syarat dan kriteria, ya. Biasanya jenis yang satu ini sering pelaku bisnis atau industri pemerintahan terapkan.
4. Consortium
Consortium dapat diatur oleh beberapa pihak yang menjalankan chain, misalnya grup dari perusahaan atau komunitas. Jenis yang satu ini hanya dapat diakses oleh beberapa pihak terkait dan hanya pihak-pihak inilah yang dapat mengatur transparansi, privasi dan efisiensi masing-masing blok data.
Baca Juga: Inilah 5 Perusahaan Berbasis Blockchain di Indonesia
Itu dia penjelasan sederhana apa itu blockchain. Gimana, nih? Kamu semakin tertarik dengan teknologi yang satu ini? Oh iya, kamu juga bisa belajar seputar blockchain di goKampus langsung dari profesor yang mengajar di Nanyang Technological University Singapura, loh! Yuk, ikutan kelasnya dan dapatkan ilmu serta berbagai insight menarik langsung dari ahlinya dengan klik di sini.