sahur
FAQ

Sejarah dan Arti Sahur, Bagian Penting Dalam Ibadah Puasa

Setiap bulan Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Sahur menjadi salah satu bagian penting dari ibadah puasa. Kita bahas sejarah dan asal-usul katanya yuk.

Sahur berasal dari bahasa Arab, سحور, juga disebut Sehur, Sehri, Sahari, dan Suhoor dalam bahasa lain. Istilah ini merujuk pada aktivitas makan oleh umat Islam, dilakukan pada dini hari. Kegiatan ini adalah bagian ibadah puasa yang dilakukan Muslim pada bulan Ramadhan.

Pada bulan Ramadhan, umat Islam hanya dua kali makan yaitu pada saat Sahur dan Iftar. Dengan begitu, sahur menjadi makanan terakhir yang dimakan, sebelum seorang Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. 

Tradisi Islam menganggap peristiwa ini sebagai manfaat berkah karena memungkinkan orang yang berpuasa untuk menghindari rasa malas atau kelemahan yang disebabkan oleh puasa. Menurut sebuah hadis di Sahih al-Bukhari, Anas bin Malik meriwayatkan, “Nabi bersabda, ‘makan sahurlah karena ada berkah di dalamnya”.

Baca Juga: 7 Kegiatan Ramadhan yang Gak Ada di Bulan Lain

Arti Sahur dan Hukumnya

Sahur hukumnya adalah sunnah, artinya gak wajib. Namun, barangsiapa yang mengerjakannya akan mendapat keberkahan, sebab Allah menganjurkan hambanya untuk melaksanakan sahur. Meski begitu, para ulama bersepakat bahwa meski seseorang gak sahur, puasanya tetap sah. 

Meski hukumnya sunnah, kegiatan ini sangat bagus untuk kelancaran saat berpuasa di bulan Ramadhan. Kamu bayangkan saja, kalau gak sahur, apa tubuhmu bakal kuat untuk puasa seharian? Mungkin kuat saja, tapi kurang bagus untuk kesehatan. 

Oleh karena itu, sengantuk apapun sangat penting untuk tetap bangun dan sahur. Zaman sekarang, kita bisa menggunakan alarm. Saat ini setiap smartphone seharusnya sudah memiliki alarm. Kamu bahkan bisa memasang aplikasi pengingat salat lima waktu. Gimana dengan seribu tahun lalu? Boro-boro smartphone, pada saat jam yang ada alarm-nya saja belum ada.

Pada zaman dahulu, ada yang namanya “musaharati”, sebutan untuk orang yang membangunkan masyarakat agar sahur. Tradisi ini berawal dari Kekhalifahan Fatimiyah, sembilan abad lalu. Bilal Ibn Rabah (R. A) adalah musaharati pertama dalam sejarah Islam. Ia keliling jalanan pada dini hari untuk membangunkan orang.

Tradisi Musaharati terjadi pada negara-negara berpenduduk Islam seperti Mesir, Suriah, Sudan, Saudi Arabia, Yordania, Pakistan, dan Palestina, serta tentunya Indonesia. Di negara kita, biasanya anak muda akan berkeliling kampung pada jam 3 dini hari dan berteriak “Sahur… Sahur..!!” sambil memukul kentungan.

Meski tradisi ini sudah mulai terkikis di kota-kota besar, di daerah sub-urban dan daerah pedesaan masih bisa menemui pemandangan tersebut.

Buat kamu yang menjalani puasa Ramadhan, semoga puasanya lancar ya! Jangan lupa untuk selalu meningkatkan skill dan menambah ilmu meski di bulan Ramadhan. Kamu bisa mendapatkan kemudahan belajar secara online di goKampus. Dengan ikutan kursus online di goKampus, skill meningkat, dapat sertifikat siap kerja. Penasaran? Klik di sini.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *