Kamu pernah main sepakbola? Kalau pernah, pasti kamu tahu kalau permainan tersebut perlu strategi agar serangan dan pertahanan kita bekerja secara lebih efektif dan efisien untuk mengalahkan lawan. Ternyata, strategi gak cuma berlaku pada sepakbola. Strategi komunikasi juga penting untuk kita ketahui.
Menurut guru besar Ilmu Komunikasi Prof. Dr. H. Anwar Arifin, strategi komunikasi adalah perhitungan kondisi dan situasi yang dihadapi dan yang akan dihadapi, untuk mencapai efektivitas. Jadi, tujuan strategi komunikasi sama dengan strategi pada olahraga atau peperangan, yaitu agar komunikasi dapat berjalan secara lebih efektif.
Baca Juga: 4 Fungsi Media Sosial, dari Komunikasi hingga Bangun Branding
Yuk, Simak Strategi Komunikasi Agar Lebih Efektif!
Mengenal Penerima Pesan
Dalam berkomunikasi, satu strategi yang paling penting adalah mengetahui siapa yang akan menerima pesan/informasi dari kamu. Segala komponen komunikasi yang akan kamu gunakan harus sesuai dengan para penerima pesan.
Contohnya, kamu harus bicara dengan seorang dosen killer. Tentu saja caranya akan berbeda ketimbang caramu berbicara dengan gebetanmu. Kamu harus mengenal si dosen killer dengan baik, agar pesan/pendapat/permasalahan yang ingin kamu bicarakan dengan beliau bisa tersampaikan dengan baik.
Ada beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang karakteristik penerima pesan. Pertama, sedalam apa pengetahuan mereka terkait pokok permasalahan yang akan kamu sampaikan? Kedua, media apa yang tepat untuk menyampaikan pesan agar pesan tersampaikan lebih efektif? Ketiga, seperti apa perbendaharaan kata si penerima pesan?
Menentukan Tujuan
Inilah strategi komunikasi yang kedua: apa tujuan kamu melakukan komunikasi? Apakah untuk memberikan informasi, memberi pendapat, menanyakan sesuatu, menyelesaikan masalah, menolong, memberi gagasan, memberi perintah, atau tujuan-tujuan lainnya? Dengan menentukan tujuan komunikasi, kamu bisa lanjut ke strategi komunikasi ketiga.
Menyusun Pesan
Setelah mengenal calon penerima pesan dan menentukan tujuan komunikasi, strategi selanjutnya adalah menyusun pesan. Kamu kan sudah mengenal dan mengamati penerima pesan, nah, pengamatan ini jadi acuan untuk menyusun pesan.
Kamu bisa menetapkan metode penyampaian pesan. Lalu, pilih media yang hendak kamu gunakan. Ini disesuaikan dengan karakteristik penerima pesan, tujuan komunikasi, dan pesan itu sendiri.
Misalnya, kalau kamu ngobrol dengan anak SD, gak mungkin kamu bisa ngobrolin soal filosofi tentang eksistensialisme manusia di abad ke-21. Mereka belum paham hal-hal berat seperti itu. Kamu bisa menggunakan bahasa yang mudah dipahami bocah SD, dan disertakan dengan beberapa jokes yang menghibur agar mereka tidak cepat bosan. Juga menggunakan gambar-gambar yang menarik bagi mereka, misalnya tokoh kartun.
Itulah strategi komunikasi yang bisa kamu terapkan. Gimana caranya biar sukses berkomunikasi di era digital? Kamu bisa ikutan course di goKampus seputar era digital ya. Oh iya, goKampus lagi ada program GOGO loh. Apa itu? Program GOGO (Give One, Get One) dari goKampus, memberikan kamu kesempatan untuk upgrade skill, tambah ilmu, dan dapat sertifikat secara GRATIS.
Cara pakainya, pilih kelas di goKampus sesuai minat dan kebutuhanmu biar kamu makin expert. Kamu bisa mendapatkan +1 free voucher code pada setiap transaksi berhasil dari pengguna yang mendaftar menggunakan refferal id email kamu! Penasaran? Klik di sini untuk ikutan GOGO dari goKampus dan dapatkan course gratisnya!