Dokter hewan adalah profesi yang cocok bagi kamu yang memiliki sifat penyayang hewan. Terlebih untuk kamu yang memiliki jiwa sosial tinggi, seperti senang membantu dan mengobati hewan yang terluka di sekitarmu. Kamu bahkan juga bertanggung jawab untuk mencegah persebaran penyakit yang bisa menularkan manusia, loh. Buat kamu yang udah penasaran dengan profesi ini, yuk ketahui seperti apa pendidikan dan gelar dokter hewan di artikel ini!
Mengutip dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), jumlah dokter hewan di Indonesia saat ini masih sangat sedikit dan belum mencukupi kebutuhan. Jumlahnya sekitar 20 ribuan, sedangkan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, setidaknya Indonesia membutuhkan 70 ribu dokter hewan. Jadi, Indonesia masih kekurangan 50 ribu dokter hewan. Tentunya ini bukan jumlah yang sedikit.
Jurusan Kedokteran Hewan Mempelajari Apa Saja?
Untuk menjadi dokter hewan, maka kamu wajib menyelesaikan pendidikan S1 Kedokteran Hewan. Selama 4 tahun berkuliah, kamu akan mempelajari berbagai macam mata kuliah yang berhubungan dengan hewan dan penyakitnya. Misalnya, Anatomi Veteriner atau ilmu yang mempelajari struktur penopang tubuh hewan, seperti tulang.
Selain itu, ada juga Fisiologi Veteriner atau ilmu tentang fungsi dan sistem tubuh hewan, Farmakologi atau ilmu terkait obat-obatan, Virologi, Bakteriologi, Patologi atau ilmu yang mempelajari berbagai penyakit pada hewan, Endoparasit, dan masih banyak lagi. Dalam proses perkuliahan kamu juga akan banyak melakukan praktik sehingga lebih mudah memahami seluruh materi.
Penulisan Gelar Dokter Hewan
Setelah lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH), kamu wajib mengikuti pendidikan profesi kedokteran hewan selama 2 tahun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar dokter yang sebenarnya. Setelah menyelesaikan pendidikan profesi, kamu bisa mengikuti Ujian Kompetensi Kedokteran Hewan untuk mendapatkan piagam Surat Kompetensi Dokter Hewan dan resmi menyandang gelar Dokter Hewan (drh).
Nah, jika ingin mengajukan izin praktik atau membuka klinik hewan sendiri, kamu bisa mendaftar keanggotaan PDHI terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa mengajukan Surat Tanda Registrasi Veteriner (STRV) untuk mendapatkan izin praktik.
Sama seperti dokter umum dan dokter gigi, ketika menjadi dokter hewan kamu juga bisa mengambil pendidikan spesialis. Tentunya, pendidikan ini hanya berfokus pada satu bidang penyakit, misalnya penyakit dalam, obstetri dan ginekologi hewan, kesehatan kepala dan leher hewan, dan sebagainya.
Jurusan Kedokteran Hewan Ada di Mana Saja?
Jangan khawatir, di Indonesia sudah banyak universitas yang menyediakan jurusan kedokteran hewan. Berikut dafter universitas yang menyediakan jurusan kedokter hewan:
- Institut Pertanian Bogor (IPB)
- Unair Surabaya
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Universitas Udayana (UNUD)
- Unhas Makassar
- Universitas Brawijaya (UB)
- Universitas Nusa Cendana (UNDANA)
- Unsyiah Banda Aceh
- Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS)
Baca Juga: Intip Besaran Gaji Dokter Hewan dan Prospek Kerjanya
Gimana? Apakah kamu mulai tertarik menjadi dokter hewan? Oh iya, jangan lupa juga untuk asah soft skill kamu sebelum terjun menjadi dokter hewan nanti. Soft skill yang gak kalah penting untuk kamu asah di antaranya kemampuan komunikasi dan mendengarkan, loh.
Apalagi kalau kamu tertarik menjadi dokter hewan nantinya, kamu harus punya soft skill yang baik. Untuk mengasah soft skill, kamu bisa mengikuti kelas Komunikasi yang Efektif di sini dan kelas Keterampilan Mendengarkan yang Efektif di sini.
Gak hanya mengasah soft skill dan upgrade diri, kamu akan dapat beragam insight dari profesional yang berpengalaman di bidangnya, plus dapat sertifikat dari institusi ternama yang dapat menunjang karier kamu ke depannya. Yuk, ikutan kelasnya sekarang secara online!