Kamu tentu pernah menemukan atau membaca puisi, entah di website, buku, maupun majalah, bukan? Ternyata, setiap puisi itu gak sama, loh. Ada ciri-ciri tertentu sebagai pembeda antara satu puisi dengan puisi lainnya. Nah, kalau berencana menulis puisi, kamu tentunya harus memahami ciri-ciri puisi. Yuk, kenalan dengan ciri-ciri puisi supaya kamu gak salah menulisnya!
Ciri-Ciri Puisi Lama dan Baru
Mengutip dari buku Mengenal Lebih Dekat “Puisi Rakyat” (2020) karya Sri Khairan Lubis, dkk., puisi dapat terbagi berdasarkan perkembangan zamannya, yaitu puisi lama dan puisi baru. Berikut ciri-ciri puisi lama yang perlu kamu ketahui!
1. Puisi Lama
Puisi lama memiliki sejumlah aturan tertentu yang mengikat, seperti:
- Jumlah kata dalam satu baris dan bait.
- Persajakan atau rima.
- Banyaknya suku kata dalam tiap baris.
- Iramanya senada.
Sementara itu, ciri-ciri puisi lama, yaitu:
- Puisi rakyat yang tak dikenal siapa pengarangnya.
- Berupa sastra lisan sehingga penyampaiannya dari mulut ke mulut.
- Sangat terikat oleh sejumlah aturan-aturan, seperti jumlah baris tiap bait dan suku kata, serta rima,
2. Puisi Baru
Berbeda dengan puisi lama, puisi baru cenderung lebih bebas dan gak terikat oleh aturan-aturan sebelumnya. Berikut ciri-ciri puisi baru yang perlu kamu ketahui!
- Bentuknya rapi dan simetris.
- Memiliki persajakan akhir yang teratur.
- Banyak menggunakan pola sajak pantun dan syair.
- Tiap barisnya terdiri dari gatra.
- Setiap gatranya terdiri dari 2 kata atau 4-5 suku kata.
Jenis-Jenis Puisi Baru yang Perlu Kamu Tahu
Setelah mengetahui ciri-ciri puisi, kamu juga perlu memahami jenis-jenis puisi, terutama puisi baru. Berdasarkan larik atau isinya, puisi baru dapat terbagi menjadi beberapa jenis, seperti:
- Balada: puisi yang berisi cerita atau kisah. Biasanya puisi-puisi ini bersifat naratif.
- Himne: puisi yang dibuat sebagai bentuk pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
- Ode: puisi yang isinya berupa sanjungan untuk orang-orang yang berjasa dan dikagumi. Puisi ini juga tergolong ke dalam jenis puisi lirik.
- Epigram: puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.
- Romansa: puisi yang berisi luapan rasa cinta kasih terhadap sesuatu atau seseorang. Umumnya, puisi romansa juga bersifat naratif atau mengisahkan sesuatu.
- Elegi: puisi yang beisi ratapan, tangisan, duka, dan kesedihan akan sesuatu. Puisi ini tergolong ke puisi lirik.
- Satire: puisi yang berisi sindiran atau kritik terhadap sesuatu. Puisi ini tergolong ke dalam puisi deskriptif karena penyair akan bertindak sebagai pemberi kesan terhadap peristiwa atau keadaan yang menarik perhatian, seperti kritik sosial.
Baca Juga: Kuliah Jurusan Sastra! Seseram Yang Dibayangin Gak Sih?
Ternyata, puisi itu terbagi 2 jenis berdasarkan zamannya, ya! Kamu sekarang jadi lebih tahu juga ciri-cirinya, kan? Oh iya, kalau kamu tertarik dengan puisi dan segala hal yang berhubungan sastra, kamu bisa ambil jurusan sastra dan daftar kuliah di goKampus. Gampang banget juga caranya! Kamu cukup upload rapor, 1 jam langsung diterima. Gak percaya? Yuk, cobain daftar kuliah instan di sini buat kamu yang kepo!