Sudah bukan rahasia lagi kalau minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah. Menurut data UNESCO tahun 2020, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Waduh, apakah kamu termasuk 1 dari 1.000 orang?
Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61).
Baca Juga: Rekomendasi Buku Motivasi yang Bikin Kamu Semangat
Alasan Minat Baca Orang Indonesia Sangat Rendah
1. Faktor Lingkungan
Lingkungan sekitar adalah salah satu faktor utama yang membentuk sikap dan perilaku seseorang. Jika gak ada budaya membaca dalam keluarga atau teman-temanmu, wajar saja jika kamu jadi malas membaca. Bahkan umumnya jika ada seorang anak yang rajin membaca, doi malah diejek sebagai kutu buku. Sehingga anak itu mungkin malah jadi malas membaca.
2. Faktor Ekonomi
Harga buku di Indonesia relatif mahal jika kita bandingkan dengan pendapatan rata-rata masyarakat. Misalnya, harga buku X di Indonesia hanya Rp100 ribu. Di Jepang, buku yang sama mencapai Rp300 ribu jika dirupiahkan. Namun, pendapatan per kapita Indonesia hanya Rp62,2 juta sementara Jepang mencapai Rp623,8 juta. Sehingga, harga buku yang mencapai 3 kali lipat gak jadi masalah karena pendapatan rata-rata orang Jepang 10 kali lipat orang Indonesia.
3. Kecanduan Gadget
Gadget memang sangat berguna dalam kehidupan kita. Dengan sebuah gadget, kita bisa melakukan banyak hal, tapi sayangnya ini membuat kita juga bisa melupakan hal lain. Contohnya sosmed, layanan streaming video, dan game online yang bisa bikin pengguna gadget jadi kecanduan. Waktu mereka habis untuk berkutat dengan gadget-nya, sehingga enggak ada waktu lagi untuk bersosialisasi, apalagi untuk membaca.
4. Maunya Serba Instan
Saat ini, apa-apa terbilang serba cepat ketimbang zaman dulu. Koran sudah ketinggalan jauh dari situs portal berita. Kamera film yang rollnya mesti dicuci dulu untuk melihat hasilnya tentu saja seperti siput yang bergerak sangat lambat jika dibandingkan dengan kamera digital pada ponselmu. Mengirim surat? Sudah gak zaman, tinggal Whatsapp saja kok.
Dengan adanya gadget, internet serba cepat, sosmed, digitalisasi, dan sebagainya sekali lagi memang punya dampak positif, tapi juga ada dampak negatif. Kini ada kecenderungan bahwa anak muda menginginkan segala sesuatu serba instan sehingga gak menghargai proses. Padahal, membaca adalah sebuah proses yang relatif lambat. Boro-boro menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku pengembangan diri, kalau baca cerpen saja rasanya malas.
Itulah beberapa faktor mengapa minat baca di Indonesia sangat rendah. Yuk, mulai rajin membaca untuk meningkatkan ilmu dan kualitas diri kita sendiri. Soalnya, dengan rajin membaca, kamu jadi punya skill nulis yang bisa menghasilkan cuan, loh! Klik tautan ini kalau gak percaya.
Selain perlu banyak membaca, kamu juga bisa memperluas wawasan sebagai persiapan diri kamu terjun ke dunia kerja nanti ya. Misalnya, kamu bisa upgrade skill dengan cepat bersama goKampus dengan ikutan kelas bersertifikat. Psst, ada kelas gratis dan sertifikat dari luar negeri, loh! Tunggu apa lagi? Klik di sini untuk cari kelas yang sesuai dengan minatmu!