Akhir-akhir ini, generasi muda Indonesia lebih memperhatikan kesehatan mental. Buktinya, kata “insecure” kerap muncul dalam pembahasan kita di kehidupan sehari-hari. Apa sih insecure itu? Yuk, kita bahas selengkapnya.
Penyebab dan Gejala Insecure
Dalam bahasa Inggris, “insecure” artinya adalah “tidak aman”. Ini bisa merujuk pada benda atau barang yang menimbulkan rasa gak aman karena barang tersebut kurang kuat.
Tapi umumnya, “insecure” yang populer di generasi saat ini adalah kata sifat yang merujuk pada orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri rendah, sehingga mereka gak yakin atas kemampuan mereka sendiri. Karena tingkat pede yang rendah, gak sedikit dari mereka ketakutan kalau orang lain gak suka sama mereka.
Contohnya, banyak merasa minder ketika berbicara di depan orang. Mereka beranggapan bahwa mereka bisa menjadi bahan tertawaan orang lain, bahkan merasa banyak yang gak suka. Biasanya, orang yang mengalami insecure, akan sulit berinteraksi dengan orang lain, bahkan menghindari interaksi sosial dan jadi anti-sosial.
Penyebab Menjadi Berlebihan?
- Kurang kasih sayang, entah dari ortu atau lingkungan sekitar
- Sering mengalami kegagalan, bisa di lingkungan sekolah, kerja, atau saat menjalin hubungan romantis
- Sering mengalami penolakan
- Mengalami kejadian traumatis, sehingga muncul ketakutan bahwa kejadian itu bisa terjadi kembali
- Pernah menjadi korban bullying
- Dipandang sebelah mata oleh lingkungan sekitar
- Memiliki masalah dari segi finansial
- Merasa punya banyak kekurangan dari segi fisik
Jika rasa insecure dibiarkan, kamu bisa mengalami berbagai dampak buruk seperti kecurigaan akan segala sesuatu, pekerjaan terganggu, bahkan yang parah bisa mengganggu kesehatan fisik dan mentalmu. Sebelum terlambat, inilah gejala-gejala insecure yang muncul dalam dirimu.
- Selalu menyalahkan diri sendiri
Kegagalan adalah hal yang wajar dan manusiawi. Nah, orang yang insecure merasa kurang mampu dengan kemampuan diri sendiri, makanya mereka menyalahkan diri sendiri. Jika kamu terlalu menyalahkan diri sendiri, itu gak baik loh.
- Gak percaya orang lain
Di era yang sering terjadi trust issue saat ini, memang dianjurkan jangan langsung percaya pada orang lain, apalagi stranger. Namun, jangan berlebihan juga ya.
- Sulit beradaptasi dalam lingkungan baru
Orang yang insecure takut kehadirannya tidak nyaman bagi orang lain. Mereka cenderung terus-menerus berada di zona yang menurut mereka itu baik. Hal ini kurang baik untuk perkembangan psikologi sebagai manusia.
- Terlalu perfeksionis
Orang insecure takut mengalami kegagalan. Makanya mereka menjadi terlalu perfeksionis. Well, perfeksionisme bisa menjadikan kita berhasil, tapi sifat ini juga bisa membuat orang lain kesal dengan kita dan membuat kita terlalu berlebihan dalam menjalani hidup.
- Memperlihatkan pencapaian diri secara berlebihan
Kamu pernah melihat teman yang memamerkan keberhasilannya di sosmed secara berlebihan? Bisa jadi sebetulnya ia mengalami insecure. Mereka merasa kurang mendapatkan pengakuan di lingkungan sekitar, sehingga pamer secara berlebihan.
Cara Menanganinya? Berdamai Dengan Diri Sendiri
Insecure bisa tertangani dengan berdamai dengan diri sendiri. Inilah tahapan-tahapan yang bisa kamu lalui agar bisa berdamai dengan diri sendiri dan gak berlebihan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
1. Hadapi Masalahmu
Kamu harus memahami bahwa menghindari masalah adalah sikap yang sangat manusiawi. Ada orang yang cenderung cuek terhadap masalah, berharap masalah tersebut hilang sendiri. Tapi kadang ada masalah yang mesti benar-benar kamu hadapi. Daripada membiarkan masalah, yang ada malah makin besar loh. Lebih baik kamu menghadapinya agar bisa tahu, apa sih yang bisa kamu ubah agar masalah tak terjadi di lain hari?
2. Hadapi Ketakutanmu
Untuk menghadapi rasa insecure, kamu gak mesti mengontrol apapun yang kamu katakan, lakukan, dan rasakan. Kamu kudu sadar bahwa tempat teraman adalah diri sendiri. Jangan takut untuk insecure, sebab dengan begitu justru kamu bakal merasa insecure. Jadi jika kamu merasa insecure, izinkan pikiranmu untuk merasa insecure. Cara ini bikin kamu bisa keluar dari zona nyaman dan menghadapi ketakutanmu.
3. Pupuk Rasa Positif Dalam Hati Kecilmu
Kepercayaan diri yang kurang adalah penyebab orang jadi terlalu insecure. Jika dalam hati kecilmu kamu yakin bahwa kamu pemalu, lemah, dan gak pantas sukses, perbuatanmu pun akan mencerminkan hal itu. Cobalah mulai berkata pada diri sendiri bahwa kamu cerdas, percaya diri, dan pantas untuk sukses. Jika dalam kepalamu ada pemikiran negatif, buang jauh-jauh dan pikirkan hal yang memperkuat kepercayaan diri.
4. Hindari Perfeksionisme
Kadang, perfeksionisme bisa bikin kita sukses dalam kehidupan, tapi biasanya malah menyulitkan kita loh. Perfeksionisme hadir karena kita yakin bahwa kita tidak pantas, kecuali kalau kita sempurna. Nah, justru ini bisa menyebabkan kamu overthinking dan insecure. Perfeksionisme bisa menyebabkan kamu mengkritik diri terlalu keras, seperti di poin sebelumnya.
5. Jangan Takut Gagal
Tanpa adanya masalah, kita takkan berkembang. Nah, daripada jadi perfeksionis, lebih baik izinkan diri untuk gagal dan berkembang, agar kamu bisa mengurangi rasa insecure. Tentunya kamu harus menganggap kegagalan sebagai kesempatan untuk berkembang. Jadikan rasa insecure sebagai cara kita mengetahui diri sendiri. Dari sana, kita bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
6. Ubah Perspektif
Alih-alih fokus pada ketakutan akan kegagalan dan hal-hal yang menyebabkan kamu insecure, cobalah lebih fokus untuk meningkatkan kualitas diri. Kamu bisa selidiki penyebab kamu insecure, lalu menelaah apa yang kira-kira dibutuhkan agar rasa insecure bisa hilang.
7. Selalu Siap Hadapi Cobaan
Namanya cobaan pasti akan ada. Meski kamu melakukan langkah-langkah di atas, kamu tetap akan mendapat cobaan dalam hidup. Tapi ingat, hidup tidak pernah mudah. Tantangan apapun yang menimpamu kelak, tak masalah. Yang penting adalah cara kamu menghadapinya. Hadirkan mental bahwa kamu siap. Jika kamu siap menghadapi apapun, rasa insecure akan bisa dihindari dengan alamiah.
Hal Lain Yang Bisa Dilakukan
Selain berdamai dengan diri sendiri, beberapa hal eksternal sangat penting kamu lakukan seperti:
- Lebih banyak meluangkan waktu dengan orang terdekat
Apapun alasanmu menyibukkan diri dengan sekolah/ pekerjaan, kenapa kamu gak lebih banyak meluangkan waktu dengan orang terdekat? Ingat, saat kita susah, biasanya orang terdekatlah yang akan siap sedia membantumu.
- Hindari orang yang toxic
Harus diakui, beberapa orang tertentu memang toxic dari sananya. Bisa jadi itu orang yang senang pamer dan bikin orang lain insecure, ada juga orang hanya memanfaatkanmu untuk kepentingan mereka, orang yang senang mem-bully kamu, bisa juga orang-orang yang pikirannya selalu negatif dan menyebarkan rasa-rasa negatif pada dirimu. Jauhi orang-orang seperti ini. Memangnya kamu bakal rugi apa?
- Banyak membaca buku-buku motivasi
Jika kamu senang membaca, bolehlah baca buku-buku yang bisa membangkitkan motivasi kamu.
- Bahkan, film juga bisa membuat kamu termotivasi loh!
Contohnya film Forrest Gump, yang dibintangi Tom Hanks. Tokoh Forrest boleh saja memiliki kekurangan di bidang kecerdasan dibanding orang lain, tapi Forrest selalu positif dalam menjalani hidup dan selalu bisa move on.
Kalau insecure terus berlanjut dan berlarut-larut, jangan malu untuk melakukan konseling ke psikolog atau psikiater ya. Tertarik dengan ilmu-ilmu psikologi? Kamu bisa mencari apapun yang berhubungan dengan jurusan dan daftar kampus favorit di goKampus ya! Penasaran? Klik tautannya di link ini.