hari krida pertanian
Tips Belajar

Hari Krida Pertanian, Saatnya Anak Muda Turut Memajukan Pertanian Nasional

“Gengsi ah, masak hari gini jadi petani?”. Kalimat seperti itu banyak muncul dalam percakapan anak muda ketika ngobrolin tentang karier di masa depan, misalnya. Padahal, sektor pertanian Indonesia memegang peranan penting pada keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini bisa kita maknai dalam perayaan Hari Krida Pertanian yang Indonesia rayakan setiap 21 Juni.

Apa Itu Hari Krida Pertanian?

Umumnya, tokoh-tokoh pertanian, peternakan, para pegawai, dan pengusaha di bidang pertanian dan perkebunan memperingati Hari Krida Pertanian ini. Hari Krida Pertanian adalah hari penghargaan kepada orang, keluarga dan masyarakat yang berjasa dan berprestasi dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya pembangunan di sektor pertanian.

Lalu, kenapa Hari Krida Pertanian kita rayakan tiap 21 Juni? Ternyata, ada alasan astronomis di balik tanggal tersebut. Dari sisi astronomis, posisi matahari berada Matahari akan berada di paling utara saat tengah hari. Maknanya jika jika kaitkan dengan Hari Krida Pertanian ini, 21 Juni adalah posisi ketika matahari memberikan tenaga kehidupan bagi tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia.

Saat itu, proses produksi tanaman berakhir dan mulai untuk persiapan produksi selanjutnya sehingga para petani akan menyatakan syukur atas panen raya sehingga 21 Juni merupakan permulaan musim dan masa yang baik untuk penanaman kembali.

Hasil Pertanian Membanggakan dari Indonesia

Wajar saja jika pemerintah menganjurkan anak muda Indonesia untuk bertani. Pertanian merupakan salah satu sektor kunci perekonomian di Nusantara. Bahkan, sektor ini menyediakan lapangan kerja terbanyak, loh! 

Hasil pertanian di Indonesia memang sangat melimpah berkat letaknya yang berada di daerah tropis, sehingga mengalami hujan lebat dan sinar matahari hampir sepanjang tahun. Lalu, contoh hasil pertanian Indonesia apa saja, sih? Yuk kita bahas contoh hasil pertanian Indonesia yang menjadi kebanggaan negara ini!

1. Beras

Sepertinya jarang ada orang Indonesia yang gak doyan makan nasi, kecuali jika ia berasal dari daerah timur negeri ini. Asalnya nasi dari beras, yang berasal dari tanaman padi. Daerah – daerah penghasil beras hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, dari Jawa, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Sumatra.

2. Bawang

Bumbu rahasia yang bikin masakan Indonesia enak adalah bawang. Baik itu bawang merah, bawang putih, pokoknya tanaman sayuran ini menjadi penyedap masakan yang bikin nafsu makan kita bertambah. Daerah penghasil bawang banyak terdapat di Jawa Tengah, terutama daerah Kabupaten Brebes, Demak, Nganjuk, Bima dan Solok.

3. Cengkeh

Tahukah kamu kalau cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas? Itu terjadi pada abad ke-17, membuat negara kita diincar para penjajah dari Eropa seperti Portugis dan Belanda. 

Cengkeh merupakan tanaman asli dari Kepulauan Maluku. Selain Maluku, saat inidaerah penghasil cengkeh terdapat di Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, NTT, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta. 

4. Karet

Karet adalah salah satu contoh hasil pertanian yang sangat berguna. Siapa sih yang gak butuh karet? Beli ketoprak saja mesti pakai karet buat bungkusnya. Tanaman karet yang asalnya dari Brasil ini adalah tanaman daerah tropis, makanya bisa tumbuh subur di Indonesia. Daerah penghasil karet di negeri ini adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan.

5. Kelapa sawit

Kelapa sawit adalah bahan pembuat sabun, mentega, lilin, dan lem timah. Sejak pertama kali orang Belanda perkenalkan pada abad ke-19, Indonesia kini melesak menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Daerah-daerah penghasil kelapa sawit ada di Sumatera Utara, Aceh, Kalimantan Timur, dan Riau.

6. Kopi

Contoh hasil pertanian di Indonesia yang mendunia adalah kopi. Gak heran sih, sebab masyarakat Indonesia adalah pecinta kopi. Hampir setiap daerah punya kopi khas masing-masing, loh! Daerah penghasil kopi di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, NTT, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara.

7. Tembakau

Negeri kita memiliki industri rokok yang cukup besar. Bahkan, merek-merek rokok lokal telah banyak yang sudah mendunia. Asalnya rokok dari tanaman tembakau, yang banyak dihasilkan di pulau Jawa dan Sumatera.

Baca Juga: Hasil Tani Melimpah, Prospek Cerah Buat Lulusan Pertanian Nih!

Apa Saja yang Akan Kita Pelajari di Ilmu Pertanian?

Mengingat sektor pertanian Indonesia memegang peranan penting pada keseluruhan perekonomian nasional, negara kita membutuhkan banyak anak muda dengan gelar sarjana di bidang pertanian. Lagipula, jurusan dalam fakultas pertanian gak akan menyuruhmu membajak sawah secara manual, kok. 

Bahkan, ada berbagai variasi program studi yang memungkinkan kamu mempelajari ilmu pertanian. Umumnya, berikut jurusan yang ada di Fakultas Pertanian!

1. Agribisnis

Jurusan agribisnis adalah jurusan yang mempelajari bisnis berbasis agrikultur (pertanian) serta bidang pendukung lainnya, seperti perkebunan, peternakan, dan perhutanan. 

Baca Juga: Prospek Kerja Agribisnis, Gak Cuma Jadi Petani Loh!

2. Agroekoteknologi atau agroteknologi

Agroteknologi adalah bidang studi yang mempelajari penggunaan teknologi pada produksi pertanian dengan memperhatikan kualitas dan efisiensi.

3. Arsitektur lanskap

Di jurusan ini, kamu akan mempelajari cara membuat perencanaan, desain, dan konstruksi yang bersifat arsitektural, misalnya membuat taman.

4. Ilmu tanah

Kamu akan mempelajari cara mengelola tanah dan sumber daya lahan dengan tetap memperhatikan wawasan lingkungan di jurusan yang satu ini.

5. Ilmu dan teknologi pangan

Jurusan teknologi pangan merupakan ilmu yang mempelajari segala proses pengolahan bahan pangan menjadi makanan yang dapat kita konsumsi. Proses tersebut meliputi sortasi, pengawetan, pengemasan, distribusi, dengan menjaga dan memastikan hasilnya aman kita konsumsi dan tetap bergizi.

6. Manajemen Sumber daya lahan

Lulusan jurusan ini bakal bisa melakukan manajemen bisnis produksi tanaman secara optimal dengan mengoptimalkan ilmu dan teknologi dalam sistem agribudaya.

7. Penyuluhan dan komunikasi pertanian

Kamu akan mempelajari cara memberi penyuluhan dan komunikasi dengan para petani yang sesuai dengan pemahaman kondisi masyarakat desa, serta pengembangan penyebaran informasi pertanian.

8. Proteksi tanaman

Jurusan proteksi tanaman mempelajari pengelolaan penyakit hama tumbuhan berdasarkan pada prinsip Pengendalian Hama Tanaman (PHT) untuk mendukung sistem produksi pertanian yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

9. Teknologi industri pertanian

Jurusan ini mempelajari cara mengubah secara ekonomis suatu bahan hasil pertanian melalui proses industri menjadi bahan lain yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

10. Teknik pertanian

Jurusan teknik pertanian mencakup penerapan dasar-dasar teknik dalam bidang pertanian untuk meningkatkan produktivitas, mutu, kontinuitas pasokan produk-produk pertanian, kesejahteraan petani, dan kelestarian lingkungan. 

Lengkap banget, kan? Itulah berbagai cabang jurusan pertanian yang bisa kamu pilih. Mumpung lagi memperingati Hari Krida Pertanian, ini saatnya bagi anak muda untuk bergerak dan turut berperan serta memajukan pertanian di Indonesia.

Baca Juga: Ternyata Banyak Jalan Menuju Gelar Sarjana Pertanian

Oh iya, apakah kamu tertarik untuk mendalami ilmu pertanian atau ambil kuliah jurusan ilmu pertanian? Kamu bisa ambil kuliah jurusan tersebut dan daftar di goKampus, loh! Gampang banget caranya. Cukup upload rapor, 1 jam langsung diterima. Penasaran? Yuk, cobain daftar kuliah instan di sini kalau gak percaya.

Sambil mempersiapkan diri saat kuliah dan terjun ke dunia kerja, kamu bisa ambil kelas Nanyang Technological University Singapore di goKampus, terutama kelas Managing Business Strategy. Kelasnya bisa kamu ikuti dari mana saja secara online PLUS dapat sertifikat profesional berlisensi dari kampus ternama di Asia dengan biaya terjangkau, cukup Rp1 juta/bulan. Kalau kamu tertarik, bisa sign up sekarang atau cek kelas NTU di sini.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *