Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang masa lalu. Namun, tahukah kamu bahwa secara harfiah, kata “sejarah” berasal dari bahasa Arab yaitu “syajaratun”, yang berarti pohon. Kok seperti gak nyambung ya?
Dalam bahasa Arab sendiri, tidak menggunakan kata “syajaratun” untuk menggambarkan sejarah. Orang Arab menyebut sejarah sebagai “tarikh”, yang terjemahan harfiah ke dalam bahasa Indonesia menjadi “waktu” atau “penanggalan”.
Sementara, dalam bahasa Inggris, kata sejarah adalah “history”, berasal dari kata Yunani “historia”. Mengapa kita menggunakan kata “sejarah”, bukan “histori” atau “tarikh”? Jadi, apa hubungannya sejarah dengan pohon?
Baca Juga: Kuliah di Jurusan Ilmu Sejarah, Asyiknya Menyelami Masa Lalu!
Ternyata, Sejarah Adalah Ilmu Pengetahuan Tentang Suatu Peristiwa Loh!
Sejarah merupakan rentetan peristiwa yang berkembang dan saling berkesinambungan menjadi suatu kesatuan peristiwa. Ini seperti struktur pohon yang berawal dari akar, lalu tumbuh menjadi batang dan kemudian memiliki daun. Misalnya, sejarah Perang Dunia I yang terjadi pada 1914-1918.
Akar Perang Dunia I berawal dari 28 Juni 1914, ketika putra mahkota Kerajaan Austria-Hungaria yaitu Franz Ferdinand terbunuh oleh seorang anggota kelompok teroris Serbia bernama Gavrilo Princip.
Pembunuhan ini memiliki tujuan politik agar memisahkan provinsi Slavia Selatan dari Austria-Hongaria yang berujung Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia. Ternyata imbas pembunuhan ini gak hanya perang dua negara, tapi turut memicu tindakan perang yang melibatkan sebagian besar negara Eropa, bahkan beberapa negara di dunia sehingga muncullah Perang Dunia I.
Lalu, Gimana Sejarah Mengenai Sejarah Itu Sendiri?
Seperti penjelasan sebelumnya, dalam bahasa Inggris, adalah “history”, berasal dari kata Yunani “historia” yang memiliki arti “penyelidikan”, “pengetahuan dari penyelidikan”, atau “hakim”.
Sekitar 400 tahun sebelum Masehi, Herodotus dari Halicarnassus dinobatkan sebagai Bapak Sejarah karena ia adalah penulis pertama yang menggunakan metode investigasi secara sistematik untuk peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi di masa lalu.
Namun, penulis lain dari era yang sama bernama Thucydides adalah orang pertama yang melakukan metode pencatatan sejarah yang sudah matang dalam karyanya berjudul Sejarah Perang Peloponnesian.
Thucydides menganggap sejarah adalah hasil dari pilihan dan tindakan manusia dan merupakan hasil dari sebab-akibat, bukan intervensi ilahi. Ia juga menekankan kronologi peristiwa, sudut pandang netral, dan menganggap dunia adalah hasil tindakan dari manusia.
Di Inggris pada abad pertengahan, kata “historia” pada dasarnya memiliki arti “cerita”. Pergeseran kata “historia” menjadi definisi sejarah yang kita kenal terjadi pada akhir abad ke-16, ketika filsuf Inggris bernama Francis Bacon menggunakan kata “historia” sebagai “pengetahuan tentang objek yang berdasarkan oleh ruang dan waktu”. Berbeda dengan sains, yaitu pengetahuan yang berdasarkan dari penelitian, atau puisi yaitu pengetahuan yang ditentukan dari fantasi seseorang.
Itulah kilas balik sejarah. Kini, sejarah menjadi bidang ilmu yang penting bagi manusia. Tertarik dengan jurusan dan ilmu sejarah? Carinya di goKampus ya! Di goKampus, kamu bisa cari-cari informasi seputar jurusan favorit, universitas terbaik, dan program beasiswa senilai Rp10 miliar semua ada di goKampus! Daftar kuliah di goKampus, tinggal upload rapor, 1 jam diterima! Oke kan? Yuk, klik di sini.