Administrasi publik merupakan ilmu yang sangat dinamis dan beberapa kali telah mengalami perkembangan paradigma. Semua perubahan terjadi demi menjawab tantangan yang datang silih berganti.
Para ahli mengatakan sekurangnya ada empat kali perubahan paradigma pada ilmu administrasi publik. Dalam setiap perkembangannya, tentu saja ada perdebatan.
Ada Apa Saja Paradigma Administrasi Publik?
1. Old Public Administration (OPA)
Paradigma ini punya sebutan Administrasi Negara Tradisional atau Klasik. Berkembang pada awal kelahiran ilmu administrasi negara yang ditandai dengan terbitnya buku The Study of Administration (1887) oleh Woodrow Wilson. Wilson pun kini terkenal sebagai pelopor berdirinya ilmu administrasi negara.
Di paradigma ini administrasi publik menunjukkan dominasinya sebagai pemain utama. Namun adanya sumber pembiayaan dari hasil pungutan pajak masyarakat menjadikan penyelenggaraan administrasi publik jadi gak efisien dan jadi salah satu kritik teori klasik administrasi publik.
2. New Public Administration (NPA)
Paradigma ini berawal dari terbitnya buku Willoughby berjudul Principles of Public Administration (1927). Di sini terungkap bahwa sebenarnya ada penemuan dan pembelajaran prinsip-prinsip ilmiah mengenai administrasi. Mereka yang mampu menguasai prinsip tersebut dianggap sebagai seorang ahli administrasi. Rupanya dari sinilah kemudian lahir penelitian-penelitian administrasi publik baru di berbagai universitas, akademi, dan asosiasi profesional.
Tokoh administrasi publik saat itu, George Frederickon mengatakan kalau administrasi negara sebelumnya cuma fokus pada manajemen yang efisien, ekonomis, dan terkoordinir atas instansi pelayanan. Lalu dasar pemikirannya juga hampir senantiasa berupa manajemen yang lebih baik (lebih efisien atau ekonomis). Nah, di paradigma ini, administrasi negara menambahkan “keadilan sosial” pada sasaran-sasaran dan dasar pemikiran klasik.
3. New Public Management (NPM)
Sejumlah tokoh administrasi publik terus mencari cara menyempurnakan ilmu administrasi. Salah satu opsi alternatifnya adalah manajemen. Sebagai suatu paradigma, manajemen menyediakan suatu fokus, bukan lokus. Manajemen menyediakan teknik-teknik yang membutuhkan keahlian dan spesialisasi.
Paradigma NPM ini bertujuan meningkatkan kinerja administrasi publik melalui penggunaan konsep-konsep dari sektor swasta. Kalau menurut Rosenbloom & Kravchuck, penerapan NPM harus senantiasa memperhatikan mekanisme pasar. Selain itu, administrasi publik juga harus mendorong kompetisi, responsif terhadap kebutuhan pelanggan, serta lebih bersifat mengarahkan (steering) daripada menjalankan sendiri (rowing). Selain itu NPM juga menekankan budaya organisasi yang lebih fleksibel, inovatif, berjiwa wirausaha.
4. New Public Services (NPS)
Nah, yang terbaru paradigma berbasis pelayanan publik.
Menurut Denhardt dan Denhardt, memasukkan nilai-nilai bisnis ke dalam organisasi publik telah merusak tatanan nilai administrasi publik. Oleh karena itu mereka mengusulkan penerapan nilai-nilai baru.
Hal baru dari perspektif ini adalah mengembalikan pihak yang dilayani dari “pelanggan” ke posisi yang sebenarnya yaitu “warga negara/citizen, mengembalikan peran pemerintah yang dalam perspektif new public management hanya sebagai pengarah ke posisi yang berperan sebagai pelayan publik.
Denhardt kemudian menyampaikan sejumlah prinsip public service yang terdiri dari:
1. Melayani warga, bukan pelanggan
2. Mendahulukan kepentingan umum
3. Menghargai kewarganegaraan dibanding kewirausahaan
4. Berpikir strategis berazas demokrasi
5. Menyadari bahwa akuntabilitas tidak mudah
6. Melayani daripada mengarahkan
7. Menghargai manusia, dibanding produktivitas.
Nah, itu tadi penjelasan perkembangan paradigma administrasi publik yang perlu kamu tahu. Sekali lagi, paradigma merupakan suatu pandangan. Jadi jangan kaget kalau di dalamnya pun sarat perdebatan. Soalnya, pada dasarnya ilmu administrasi seperti pembahasan di awal, sangat dinamis dan terus berkembang.
Tertarik dengan ilmu administrasi publik? Kamu bisa intip serunya kuliah administrasi publik di link ini untuk mengetahui universitas dan pelajaran apa saja yang bisa didapatkan para mahasiswa. Ada cara mudah untuk bisa daftar ke kampus-kampus tersebut, yaitu dengan menggunakan aplikasi goKampus. Yuk, download aplikasi goKampus di Google Play dan App Store. Banyak informasi seputar perkuliahan dan pendidikan keberlanjutan! Bareng goKampus, semua #Pastibisakuliah dan #Pastibisakerja.