Kamu suka baca novel? Atau pernah melihat sebuah pementasan drama yang sulit terlupakan? Tahukah kamu kalau itu semua merupakan sebuah karya sastra. Gagasan ini terkenal dan dikagumi karena rangkaian kata-katanya yang indah dan dapat menyentuh hati pembacanya. Di Indonesia sendiri terdapat banyak karya sastra terkenal, yang kemudian menjadi sebuah film. Tapi, bukan hanya novel dan drama saja, banyak macam lainnya yang menarik untuk kamu ketahui.
Apa Sih Karya Sastra?
Dari situs Serupa, menurut Sumardjo dan Saini karya sastra adalah ungkapan perasaan manusia yang bersifat pribadi, baik berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu gambaran konkret yang membangkitkan pesona menggunakan alat bahasa. Seseorang yang membuat karya sastra disebut juga sebagai sastrawan. Biasanya dapat dinikmati oleh diri sendiri atau para pembacanya. Bahkan ada ungkapan, semua yang tertulis di dalamnya bersifat abadi.
Karya sastra juga punya beberapa ciri khas. Ciri khas yang harus ada adalah keindahan, keaslian dan nilai artistik, baik dalam isi atau ungkapannya. Jika salah satu ciri tak terpenuhi, hal itu tidak bukan bagian dari karya sastra.
Jenis-Jenisnya Apa Saja?
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis karya sastra. Mulai dari fiksi dan non fiksi. Karya sastra fiksi terdiri dari prosa, puisi dan drama. Sedangkan yang termasuk dalam non fiksi adalah biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra. Bentuk keragaman lainnya dapat dilihat dari berbagai genre, gaya ekspresi, karakter, mitologi, hingga berbagai macam topik, seperti budaya, sosial, politik, dan etnis. Menurut Adjar.id, ada 5 jenis karya sastra yang populer dan sering kita temui di Indonesia; puisi, prosa, novel, cerita pendek, dan drama.
1. Puisi
Puisi memiliki jumlah huruf atau kalimat yang singkat dan padat. Umumnya puisi memiliki penulisan yang indah dan memiliki makna yang dalam. Karya puisi dapat terlihat dari diksi, majas, dan rima. Sebuah puisi yang indah, dapat menyentuh hati pembacanya, karena terdapat curahan hati dan perasaan sang penulis, yang mampu menarik simpati dan empati pembacanya.
2. Prosa
Prosa merupakan karya sastra yang disusun menjadi bentuk cerita atau narasi. Kata prosa berasal dari bahasa latin “prosa” yang berarti terus terang. Karena itu, jenis tulisan ini biasanya terpakai untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Bahasa dalam prosa pun merupakan bahasa sehari-hari. Melansir buku Apa Itu Sastra? (Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Cara Menulis dan Mengapresiasi Sastra), prosa dapat dibedakan menjadi prosa non-sastra dan prosa sastra. Prosa non-sastra merupakan sebuah karya yang berisfat ilmiah, contohnya laporan penelitian, makalah, atau artikel. Sedangkan prosa sastra terbagi menjadi 2, yaitu prosa fiksi dan nonfiksi. Dongeng, cerita pendek dan novel tergolong dalam prosa fiksi. Sedangkan yang termasuk prosa non fiksi adalah biografi, autobiografi dan esai.
3. Novel
Novel adalah karya sastra dengan isi cerita atau narasi yang panjang. Di dalam novel biasanya menceritakan atau menggambarkan tentang kehidupan manusia dan sekitarnya, yang ditonjolkan melalui watak setiap tokoh dalam novel. Karena isinya yang panjang, penulis novel seringkali menyelipkan maksud dan makna terselubung dalam isi ceritanya. Ciri-ciri lain dalam sebuah novel adalah memiliki cerita yang kompleks, memiliki jumlah kata lebih dari 35 ribu kata dan setidaknya terdiri dari 100 halaman.
4. Cerita Pendek (Cerpen)
Dilansir dari buku Apa Itu Sastra? (Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Cara Menulis dan Mengapresiasi Sastra), cerita pendek atau cerpen, adalah sebuah bentuk tulisan berupa prosa naratif yang bersifat fiktif. Kenapa fiktif? Karena hanya menceritakan secara ringkas kehidupan dari suatu tokoh. Karena isinya cenderung padat dan langsung pada tujuannya, maka disebut cerpen. Isi cerpen umumnya tidak lebih dari 10.000 kata atau 10 halaman.
5. Drama
Melansir buku “Apresiasi Sastra Indonesia”, drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan sehari-hari. Penggambaran ini dilakukan dengan cara memperagakan pertikaian dan emosi melalui tingkah laku dan dialog. Tingkah laku dan dialog dalam drama tidak jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari. Dalam drama, terdapat unsur berbagai unsur penting seperti gerak, posisi, isyarat, dan ekspresi wajah. Selain itu, lakon drama juga harus mampu memperkuat intonasi, tempo kalimat, pelafalan, volume suara, tekanan, serta aspek-aspek kebahasaan lain, agar pesan dalam drama dapat tersampaikan ke penonton dengan sempurna.
Baca Juga: Sastra Indonesia, Jurusan Buat Kamu yang Berjiwa Kreatif!
Contoh-Contohnya Apa Saja?
Beberapa contoh karya sastra populer di Indonesia adalah “Hujan Bulan Juni” buah tulisan Sapardi Djoko Damono, yang tergolong dalam jenis puisi. Lalu ada “Hikayat hang Tuah” dan “Kancil Mencuri Timun” yang berjenis prosa. Karya dalam jenis novel terdapat “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer, “Laskar Pelangi” karya Andrea hirata, dan “5 CM” karya Donny Dhirgantoro. Jenis cerpen ada “Filosofi Kopi” karya Dee Lestari, dan dalam jenis drama ada “Bila Malam Bertambah Malam” karya Putu Wijaya. Apakah kamu pernah membacanya? Atau mungkin kamu adalah salah satu pengagum dari karya-karya sastra ini.
Tapi, kamu tahu gak sih, buat kamu yang menyukai hal-hal seputar sastra, ada loh jurusan yang khusus mempelajari semua hal tentang sastra. Kamu bisa mencari semua infonya di website goKampus loh! Kalau kamu ingin tahu informasi lainnya, langsung klik di sini.