Ilmu mikrobiologi adalah bidang studi yang cukup keren. Dalam ilmu ini kamu bisa meneliti apa yang biasanya gak terlihat loh! Tenang, yang maksudnya di sini bukan makhluk gaib, tetapi mikroorganisme. Tertarik dengan pelajarannya? Simak dulu serba-serbi ilmu ini!
Apa Itu Mikrobiologi?
Mikrobiologi adalah sebuah bidang studi cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Salah satunya adalah makhluk hidup yang gak terlihat dengan mata telanjang, sehingga harus melihatnya dengan menggunakan mikroskop. Oleh karena itu, ilmu ini mulai populer sejak abad ke-19, di mana sejak mikroskop mulai populer.
Salah satu tokoh penting dalam dunia mikrobiologi adalah Louis Pasteur (1822-1895). Ilmuwan asal Prancis ini menemukan prinsip-prinsip awal vaksinasi, fermentasi mikrobia, dan menciptakan pasteurisasi. Itu adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir, serta memperlambat pertumbuhan mikroba pada makanan.
Adapun contoh mikroorganisme yang sering menjadi bahaj penelitian dalam mikrobiologi antara lain bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Meskipun ada anggapan gak sepenuhnya sebagai makhluk hidup, virus juga kerap masuk sebagai mikroorganisme. Dengan begitu, penanganan COVID-19 termasuk pembuatan vaksin sangat erat kaitannya dengan mikrobiologi.
Mikrobiologi memiliki berbagai ruang lingkup yang menyangkut mikrobia dan aspek-aspek biologi seperti fisiologi mikrobia, ekologi mikrobia, sistematika mikrobia, dan mikrobiologi lingkungan.
Mikrobiologi memiliki beberapa cabang-cabang yang mengklasifikasinya ke dalam ilmu terapan, atau terbagi menurut taksonomi, seperti bakteriologi, mikologi, protozoologi, virologi, fikologi, dan ekologi mikroba. Sementara, cabang penelitian murni mikrobiologi tadi istilahnya adalah mikrobiologi seluler.
Pada masa kini, mikrobiologi masuk ke dalam berbagai bidang dan sangat erat kaitannya dengan cabang ilmu lain seperti kedokteran, ilmu gizi, teknik kimia, farmasi, dan pertanian, serta astrobiologi dan arkeologi.
Baca Juga: Mau Lanjut ke Farmasi UGM? Yuk, Cek Mata Kuliah dan Biayanya
Sejarahnya Seperti Apa?
Kalau vaksin untuk COVID-19 tidak ada, mungkin imbas penyakit akibat virus korona itu bakal lebih parah dan gak terbayangkan. Nah, pembuatan vaksin juga berkat jasa para ahli mikrobiologi. Berkat ilmu tersebut, kita semua merasakan manfaat pasteurisasi, vaksinasi, dan menjadi umat manusia yang lebih sehat. Keren kan? Jadi, begini sejarahnya.
Sejak ribuan tahun lalu, manusia sudah menyadari adanya makhluk berukuran super kecil yang hidup di empat unsur dunia yaitu tanah, air, udara, dan api. Orang zaman dahulu sadar karena ada sesuatu yang saking kecilnya tak terlihat mata telanjang, tapi bisa menyebabkan penyakit jika “sesuatu” itu masuk ke saluran pernapasan dan tenggorokan kita.
“Sesuatu”, alias mikroorganisme itu baru terlihat sekitar abad ke-17, berkat kehadiran mikroskop. Pada 1676, seorang ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leewenhoek meneliti bakteri dan mikroorganisme lain menggunakan mikroskop berlensa tunggal yang ia desain sendiri.
Skip ke abad ke-19. Kamu mungkin pernah mendengar nama Louis Pasteur. Bersama van Leewenhoek dan ilmuwan Jerman bernama Robert Koch, Pasteur adalah Bapak Mikrobiologi. Ilmuwan asal Prancis ini menemukan prinsip-prinsip vaksinasi, fermentasi mikrobia, dan pasteurisasi.
Dengan berbekal ilmu mikrobiologi, Pasteur mengembangkan konsep vaksin cacar yang pertama kali ditemukan Edward Jenner pada 1796. Berkat pengembangan vaksin Pasteur, generasi kita selamat dari bahaya rabies, anthrax, dan cacar.
Pada zaman dulu, cacar adalah penyakit yang sangat mematikan dengan tingkat kematian yang tinggi. Sebelum ada vaksin, lebih dari 80 persen anak yang terinfeksi cacar akan meninggal dunia.
Saking berjasanya Pasteur, ada sebuah teknik untuk menghormati namanya yaitu Pasteurisasi. Teknik ini sendiri merupakan pengembangan Pasteur dan koleganya Claude Bernard pada 1862 yang merupakan proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir, serta memperlambat pertumbuhan mikroba pada makanan.
Berkat teknik pasteurisasi, makanan bisa awet dan penggunaannya bisa lama sebelum tanggal kedaluwarsa. Ini memungkinkan kehadiran makanan dan minuman yang tadinya gak bertahan lama seperti susu, wine, bir, jus buah, madu, telur, dan madu, bisa awet di dalam kemasan tanpa mengurangi rasa dan kualitasnya.
Apa Saja yang Dipelajari?
Lantas, apa sih yang akan kamu pelajari di Jurusan Mikrobiologi? Kamu akan belajar tentang biologi molekuler, salah satu cabang biologi yang mengkaji kehidupan pada skala molekul. Yang termasuk di dalamnya adalah penyelidikan tentang interaksi molekul dalam benda hidup, terutama tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein.
Dalam Jurusan Mikrobiologi, kamu juga akan mempelajari mikroba yang bermanfaat bagi pengelolaan lingkungan, pengendalian hama, dan pengolahan limbah. Jurusan ini juga memungkinkan kamu melihat dan mempelajari langsung bakteri, alga mikroskopik, jamur, virus, ragi, dan protozoa.
Tentu saja kamu akan banyak melakukan praktek di laboratorium dan berurusan dengan berbagai peralatan dalam lab mikrobiologi seperti mikroskop, oven, autoklaf, cawan petri, tabung reaksi, sentrifugator, dan inkubator.
Kamu juga akan mempelajari mikroba patogen yang digunakan untuk pengobatan, mengendalikan penyakit, serta menentukan waktu kedaluwarsa makanan dan minuman kemasan. Berbagai cara pengawetan makanan juga akan kamu pelajari, juga cara produksi makanan fermentasi seperti yoghurt, nata de coco, tempe, kecap, asinan, oncom, dan sebagainya.
Kamu juga akan belajar tentang mikroba yang bermanfaat bagi pengelolaan lingkungan, pengendalian hama, dan pengolahan limbah. Bahkan, kamu juga belajar tentang mikroba untuk meningkatkan perolehan minyak bumi.
Baca Juga: Ingin Kuliah Kedokteran? Baca Dulu Informasinya Di Sini!
Prospek Jurusannya Beragam Loh!
Kamu suka meneliti? Cocok banget kuliah Mikrobiologi. Dalam instansi pemerintah, kamu bisa bekerja di Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, dan Departemen Pertambangan dan Perminyakan, atau bekerja di BATAN, Biofarma, dan Balitsa.
Untuk kamu yang ingin berkarier di industri swasta, industri makanan adalah tempat yang tepat. Lulusan Mikrobiologi bisa bekerja di bagian QC (Quality Control) atau di R&D (Research and Development).
Kamu pecinta lingkungan? Lulusan Jurusan Mikrobiologi bisa bekerja sebagai Konsultan lingkungan, karena dalam perkuliahan kamu akan mempelajari cara mengolah limbah dengan bantuan mikroba.
Jika kamu memiliki jiwa entrepreneur, kamu bisa menjadi pengusaha yang memanfaatkan ilmu mikrobiologi dengan mengembangkan produk makanan olahan dan kemasan seperti tahu, tempe, keju, yogurt, dan jamur.
Kuliahnya Di Mana?
Ada beberapa kampus yang menyediakan bidang studi Mikrobiologi, antara lain:
- Institut Pertanian Bogor (bidang studi Mikrobiologi, tersedia untuk S1, S2, S3)
- Institut Pertanian Bogor (bidang studi Mikrobiologi Medik, tersedia untuk S2)
- Universitas Gadjah Mada (bidang studi Mikrobiologi Pertanian, tersedia untuk S1)
- Bidang studi Mikrobiologi Klinik tersedia untuk strata Spesialis di Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya, dan Universitas Udayana
Baca Juga: Menjadi MIRACLE Lewat Jurusan Kesehatan Masyarakat
Itulah selengkapnya mengenai ilmu mikrobiologi. Gimana, berminat kuliah di jurusan ini? Kamu bisa cari-cari informasi seputar jurusan favorit, universitas terbaik, dan program beasiswa senilai Rp10 miliar di goKampus ya! Daftar kuliah di goKampus, tinggal upload rapor, 1 jam diterima! Yuk, daftar dengan klik link di sini.