Di era yang selalu mengandalkan teknologi seperti saat ini, kamu pasti sudah gak asing lagi dengan istilah cyber atau siber, bukan? Cyber adalah hal-hal yang berkaitan dengan komputer, teknologi informasi dan internet. Nah, Indonesia, berdasarkan We Are Social, seperti mengutip dari KATADATA, per Januari 2022, memiliki sekitar 204,7 juta orang pengguna internet, loh. Namun, seiring meningkatnya jumlah pengguna internet, tren kejahatan siber (cyber crime) juga ikut naik, nih. Maka dari itu, kita perlu selalu waspada dan berhati-hati di dunia siber. Jika lengah, maka kita bisa menjadi target korban kejahatan siber. Supaya kamu lebih paham serba-serbi cyber, yuk baca artikelnya sampai tuntas!
Serba-serbi dan Pengertian Cyber
Terdapat beberapa pengertian dan istilah dalam dunia siber yang harus kamu pahami terlebih dahulu, nih. Mengutip dari Pedoman Pertahanan Siber Kementerian Pertahanan dan modul Strategi Keamanan Siber Indonesia, berikut pengertian cyber dan serba-serbinya!
1. Ruang siber (Cyber space)
Siber adalah ruangan di mana komunitas dapat saling terhubung menggunakan jaringan, seperti internet untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
2. Kejahatan siber (Cyber crime)
Cyber crime adalah bentuk kejahatan dengan menggunakan komputer dan jaringan sebagai tempat terjadinya tindakan kriminal, target ataupun alat bantu tindak kriminal. Kejahatan ini merupakan perbuatan melawan hukum dan merugikan orang lain. Dalam cyber crime, terdapat hacker dan cracker sebagai pelaku kejahatan. Hacker adalah orang yang meretas perangkat untuk mendapatkan informasi dan data penting milik pengguna atau organisasi, sedangkan cracker adalah orang yang merusak sistem keamanan untuk melakukan pencurian dan tindakan anarki.
3. Ancaman siber
Ada beberapa jenis ancaman siber menurut Michael D. Mcdonnell dan Terry L. Sayers, yaitu ancaman perangkat keras (hardware threat), ancaman perangkat lunak (software threat) serta ancaman data atau informasi (data/information threat). Ancaman perangkat keras adalah ancaman yang penyebabnya adalah pemasangan peralatan tertentu yang akan membuat gangguan pada jaringan dan perangkat keras lainnya. Ancaman perangkat lunak adalah masuknya software tertentu untuk mencuri informasi, merusak informasi atau sistem, manipulasi informasi dan berbagai hal lainnya. Sementara itu, ancaman data ialah melalui penyebaran data atau informasi untuk kepentingan tertentu.
4. Serangan siber (Cyber attack)
Ketika ancaman semakin besar, maka besar pula kemungkinan terjadinya serangan siber. Serangan siber adalah tindakan yang bertujuan untuk memasuki, menguasai, memodifikasi, mencuri, merusak, menghancurkan atau melumpuhkan sistem atau aset informasi. Serangan ini terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu perang siber (cyber war) dan gangguan siber (cyber violence).
Jenis-jenis Cyber Crime
Ada banyak tindakan atau aksi yang termasuk ke dalam cyber crime. Berikut beberapa tindakan yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari!
1. Phising
Phising masih marak terjadi untuk pencurian data dan identitas diri korban, seperti nama, usia, alamat, username, password dan nomor kartu kredit beserta PIN. Umumnya, pelaku akan menyamar menjadi pihak berwajib sehingga korban gak curiga.
2. Serangan malware
Serangan ini dengan menggunakan software tertentu. Aplikasi akan tertanam ke dalam perangkat korban sehingga pelaku kejahatan dapat mengakses perangkat korban tanpa ia sadari.
3. Hacking
Hacking atau peretasan adalah salah satu kejahatan yang paling sering terjadi. Biasanya hacker akan meretas perangkat dengan membobol kata sandi untuk mengambil data pribadi, mengekspos data ke publik atau menghapus data-data tertentu.
4. Serangan DDoS
Target serangan DDoS biasanya adalah server. Pelaku kejahatan akan membuat traffic server menjadi tinggi hingga gak dapat beroperasi. Tentunya, kejahatan ini menimbulkan kerugian besar bagi para pebisnis toko online.
Cara Mengatasi Cyber Crime
Ada beberapa cara mengatasi cyber crime yang bisa kamu lakukan, yaitu:
- Lakukan update atau pembaruan pada perangkat lunakmu. Dengan melakukan pembaruan, hal ini mencegah pelaku kejahatan untuk mengambil alih perangkatmu.
- Menggunakan antivirus yang berfungsi untuk mendeteksi dan membersihkan virus di sistem komputer. Langkah ini juga dapat mencegah kita terkena cyber crime.
- Menggunakan dan memakai kata sandi yang kuat. Kamu juga perlu rutin untuk mengubah kata sandi. Hal ini agar orang lain gak dengan mudah meretas akun milikmu.
- Jangan sembarangan klik link email dari pengirim yang gak kamu kenal karena bisa saja link tersebut berisi virus atau peretas yang akan mencuri informasi pribadimu.
- Jangan bertransaksi melalui mobile banking menggunakan wi-fi umum.
3 Tips Aman Berinternet
Agar terhindar dari ancaman dan cyber crime, tentu kamu perlu mengetahui cara berinternet yang aman. Berikut beberapa tips aman berinternet menurut web Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)!
1. Berpikir sebelum menerima permintaan pertemanan
Saat mendapat permintaan pertemanan di media sosial, selalu cek kembali profil orang yang mengirimkan permintaan. Usahakan selalu waspada karena bisa saja permintaan pertemanan itu berasal dari orang yang berpura-pura menjadi temanmu. Cek kembali apakah kalian memiliki teman yang sama, berasal dari kota yang sama atau berasal dari organisasi yang sama. Gak semua permintaan pertemanan harus kamu terima apalagi jika orang tersebut bukanlah orang yang kamu kenal. Kamu juga bisa mengatur kembali privasi akunmu agar gak semua informasi yang kamu bagikan dapat orang lain ketahui.
2. Berpikir berkali-kali sebelum mengirimkan sesuatu
Selalu ingat bahwa belum tentu yang kamu anggap lucu juga menjadi lelucon bagi orang lain. Bisa saja hal itu menyakitkan bagi orang lain. Selalu berpikir berkali-kali sebelum memencet tombol kirim, terlebih jika kamu lagi berada di kondisi yang gak stabil, seperti marah, sedih atau kecewa. Yang sudah kamu kirimkan ke orang lain akan memiliki dampak yang besar. Postingan yang sudah terkirim pun gak bisa terhapus begitu saja.
3. Berpikir berkali-kali sebelum membagikan sesuatu pada publik
Ingatlah apapun yang sudah kamu bagikan di internet, apalagi media sosial akan sulit untuk mengontrol apa yang akan terjadi selanjutnya. Ketika postingan sudah kamu hapus pun, masih ada kemungkinan jejak yang tertinggal. Jangan post informasi yang bersifat pribadi atau sensitif di media sosial, seperti alamat, nomor telepon, data diri atau data bank. Kamu juga harus ingat gak semua yang kamu lihat bisa kamu unggah ke media sosial, misalnya merekam orang gak dikenal atau merekam temanmu tanpa izin. Karena setiap orang memiliki hak dan privasinya masing-masing.
Baca Juga: Apa Itu Blockchain? Cek Penjelasan Sederhananya di Sini!
Itulah serba-serbi cyber yang perlu kamu ketahui. Di era yang selalu mengandalkan teknologi, kita perlu membekali diri dengan pengetahuan dan skill baru, apalagi semakin banyak orang yang tertarik dengan teknologi blockchain. Nah, kalau kamu tertarik dengan teknologi tersebut, kamu bisa loh ikutan kelasnya secara online di goKampus. Selain dapat sertifikat dari Nanyang Technological University Singapore, kamu juga bisa belajar langsung dari profesor di NTU. Yuk, ikutan kelasnya di sini!