Pernah dengar nama Johny Setiawan? Kalau belum, yuk kita bedah profilnya. Johny Setiawan adalah salah satu ahli astronomi asal Indonesia yang namanya sudah mendunia. Segudang prestasinya pun menjadi inspirasi banyak anak muda Tanah Air untuk menjadi seorang astronom.
Johny terkenal berkat penemuan banyak planet ekstrasurya alias planet-planet yang berada di luar tata surya. Gak tanggung-tanggung, sebanyak 15 planet berhasil ia temukan. Apalagi salah satu penelitiannya masuk 10 besar dunia versi Majalah Times. Jadi gak heran kalau Johny memiliki julukan “astronom gokil”.
Ia punya gelar Dr. rer. nat. Ini adalah gelar bagi mereka yang menempuh pendidikan S-3 di Jerman. Dr. rer. nat. sendiri merupakan kependekan dari Doctor rerum naturalium, yang kalau mengartikan ke bahasa Indonesia adalah Doktor Ilmu Sains. Gelar doktor berbasis riset yang berasal dari Jerman ini, umumnya hanya untuk seseorang yang telah berhasil menempuh pendidikan jenjang doktor (berbasis riset) di bidang ilmu alam.
Jadi, gelar doktor ini hampir selalu melihat berdasarkan pengakuan terhadap riset akademik yang mencapai standar dan layak tampil di publik. Paling tidak, penelitiannya sudah memberikan sumbangan kecil terhadap pengetahuan manusia. Sekarang, putra bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah sains ini bekerja sebagai peneliti di Departemen Pembentukan Bintang dan Planet, Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman.
Baca Juga: Fakta Menarik Jurusan Astronomi ITB, Satu-Satunya Di Asia Tenggara!
Planet-Planet Temuan Ahli Astronomi Johny Setiawan
Hingga tulisan ini tayang, Johny sudah menemukan 15 planet ekstrasurya. Sejak 2003, planet terakhir yang ia temukan pada 2010 bernama HIP 13044b. Planet ini mengorbit bintang lansia dan minim kandungan logam, HIP 13044.
Melansir Times, penemuan ini membuka cara pandang baru tentang proses pembentukan bintang loh. Sebab sebelumnya diyakini bahwa bintang tua dan minim kandungan logam tak mungkin memiliki planet. Artinya, temuan HIP 13044b ini spektakuler. Jadi gak salah temuannya itu masuk penobatan 10 penemuan sains terbaik pada 2010.
Masih dari Times, temuan Johny tersebut bisa disejajarkan dengan temuan Gliese 581g yang merupakan planet asing mirip Bumi dan temuan para fisikawan di European Organization for Nuclear Research (CERN). Keren, kan?
Selain HIP 13044b, temuan besar Johny lainnya yang mengejutkan dunia sains adalah planet TW Hydrae b. Temuan ini tergolong mencengangkan karena di antara ratusan planet ekstrasurya, tak satu pun yang mengorbit pada bintang yang berusia muda. Tapi TW Hydrae b ini mengorbit bintang TW Hydrae, bintang yang baru berusia 8-10 juta tahun, 1/500 usia matahari.
Max Planck Institute for Astronomy pun mengakui penemuan TW Hydrae b sebagai salah satu penemuan spektakuler. Sebab untuk pertama kalinya ilmuwan berhasil menemukan secara langsung sebuah planet terbentuk dalam lingkaran cakram yang berputar pendek setelah kelahiran bintang. Hal ini memungkinkan kajian baru dalam pembentukan bintang dan migrasi planet.
Adapun beberapa planet lain yang sudah dia temukan bersama timnya yaitu HD 47536 b, HD 11977 b, HD 70573 b, TW Hydrae b, Chi Virginis b, HD 47536c, HD 110014b, dan HD 110014c. Semua sudah dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah, misalnya Astronomy & Astrophysics, The Astrophysical Journal dan Nature.
Gimana menurut kamu kisah dari Johny Setiawan? Menginspirasi kamu untuk kuliah Astronomi? Kalau kamu mau cari tahu lebih lengkap mengenai jurusan Astronomi di Indonesia, carinya di goKampus ya! Penasaran? Yuk klik di sini.