Kamu pernah mendengar tentang akulturasi budaya? Apa sih itu? Ternyata hal tersebut adalah bukti nyata bahwa bangsa Indonesia sudah menerapkan Bhinneka Tunggal Ika sejak dulu kala loh. Kok bisa? Yuk, kita bahas selengkapnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akulturasi budaya adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi. Dari sudut pandang antropologi, adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu.
Jika kita lihat dari sudut pandang linguistik, akulturasi budaya adalah proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, pertandanya bisa melalui peminjaman atau bilingualisme.
Baca Juga: Cagar Budaya Adalah Warisan Budaya Bangsa, Apa Saja Contohnya?
Ada Unsur Serapan Bahasa Latin!
Kata “akulturasi” merupakan serapan dari bahasa Latin yaitu acculturate yang berarti tumbuh dan berkembang bersama. Di sini, “bersama” adalah kata kuncinya. Ini sesuai dengan pengertian akulturasi budaya menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), yaitu perpaduan antar budaya yang menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut.
Akulturasi kebudayaan terjadi karena masyarakat menilai bahwa unsur budaya yang baru dapat memberikan manfaat bagi kehidupan mereka. Lalu, perlu mengolah kembali unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan masyarakat tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.
Akulturasi budaya bisa terjadi dalam seluruh unsur budaya suatu masyarakat, dari segi ekonomi, bahasa, teknologi, agama, kesenian, ilmu pengetahuan, bahkan hingga kuliner.
Kamu pasti tahu mie, kan? Makanan yang sangat populer ini memang berasal dari Tiongkok loh. Berawal dari para perantau Tionghoa yang bermukim di Indonesia sejak berabad-abad lalu. Namun, citarasa dan varian mie di Indonesia sangat beragam, hampir tiap daerah punya versi sendiri.
Contohnya, mie ayam yamin yang populer di pulau Jawa, menggunakan kecap manis. Di Tiongkok, gak ada tuh yang namanya mi pakai kecap manis. Atau, mi ayam Wonogiri yang rasanya unik karena terdapat campuran rempah-rempah khas Indonesia seperti minyak sayur, jahe, lada, ketumbar, dan bawang putih.
Mie Aceh juga merupakan contoh akulturasi budaya, bahkan makanan khas Aceh ini merupakan perpaduan dua kultur luar Indonesia yaitu India dan Tiongkok, dipadukan dengan citarasa lokal Aceh. Mie merupakan makanan Tionghoa, tapi rasa kari dari mie Aceh yang kaya rempah serta penggunaan daging kambing merupakan pengaruh kuliner India.
Contoh Lain Akulturasi Budaya Di Tengah Masyarakat Indonesia
- Masjid Cheng Ho di Semarang, Jawa Tengah adalah perpaduan budaya Jawa, Tiongkok, dan agama Islam
- Candi Borobudur di DI Yogyakarta merupakan tempat ibadah umat Buddha yang menggunakan gaya seni pahat lokal
- Wayang kulit. Kisahnya dari India, tapi wayangnya asli Indonesia, bahkan ada beberapa tokoh kearifan lokal seperti para Punakawan (Semar, Gareng, dan Petruk).
- Bahasa Sansekerta sangat kuat pengaruhnya dalam bahasa Jawa
- Bahasa Belanda juga banyak penyerapannya ke dalam bahasa Indonesia (handuk, kabel, kulkas, wortel, sepur, dan lain-lain)
- Masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara, merayakan Hari Thanksgiving (pengucapan syukur) setiap tahun
- Lagu Denpasar Moon, penulismya musisi Inggris bernama Colin Bass, yang populer berkat penyanyi Filipina bernama Maribeth, dan memadukan suling serta kendang dengan irama pop.
Itulah definisi akulturasi budaya. Keren dan unik kan perpaduan budaya di Indonesia? Kamu tertarik untuk mempelajari seni dan kebudayaan Indonesia, kamu bisa memilih jurusan budaya dan universitas terbaiknya di goKampus ya! Mudahnya daftar kuliah di goKampus, tinggal upload rapor, 1 jam diterima. Klik di sini dan cari tahu kemudahannya.