“Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Gempa Bumi?” Pertanyaan itu kerap muncul di kepala masyarakat. Gimana ya, negeri kita termasuk yang sering banget terjadi gempa bumi.
Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi 8.264 gempa di Indonesia sepanjang 2020. Angka itu bahkan lebih rendah dari tahun sebelumnya, ketika terjadi gempa hingga 11.515 kali seantero Nusantara. Wilayah yang paling rentan gempa adalah Aceh, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, dan Pulau Seram.
Dari 8.264 gempa yang melanda pada 2020, sebagian besar memang berkekuatan kurang dari 5 pada Skala Richter. Namun, sisanya sebanyak 244 gempa melebihi 5 skala.
Jadi, Mengapa Indonesia Sering Banget Terjadi Gempa?
Cincin Api Pasifik
Seluruh wilayah Indonesia masuk ke dalam area Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Jika dilihat di peta dunia, daerah ini memiliki bentuk seperti tapal kuda, mencakup wilayah sepanjang 40 ribu kilometer sepanjang lepas pantai Samudera Pasifik.
Daerah Cincin Api Pasifik mencakup dari Selandia Baru, Indonesia, Filipina, Taiwan, Jepang, hingga ke Alaska, lepas pantai barat Amerika Serikat, Meksiko, hingga negara-negara di lepas pantai barat Amerika Selatan seperti Peru dan Chili.
Cincin Api Pasifik ada karena hasil pergerakan lempeng tektonik di bawah Samudera Pasifik. Kesimpulannya, daerah Cincin Api Pasifik merupakan area yang sangat aktif. Keaktifan pergerakan lempeng ini membuat banyak terjadi tabrakan antar-lempeng, sehingga menyebabkan gempa bumi dan terciptanya gunung api.
Sepanjang area Cincin Api Pasifik, ada sekitar 850-1.000 gunung api yang masih/pernah aktif pada kurun waktu 11.700 tahun terakhir. Jumlah gunung api di area ini adalah sekitar dua per tiga dari total gunung api di dunia.
Di Indonesia, ada 127 gunung api aktif, menjadikan negeri kita sebagai negara dengan jumlah gunung api terbanyak. Jadi bisa kamu bayangkan kalau Indonesia adalah daerah Cincin Api Pasifik yang “paling sibuk”, sehingga menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi kerap terjadi.
Baca Juga: Meteorologi, Ilmu Bagi Kamu yang Tertarik dengan Cuaca
Sabuk Alpide
Gak semua ahli geologi sepakat bahwa seluruh wilayah Indonesia masuk dalam Cincin Api Pasifik. Sebagian berpendapat, area Indonesia bagian barat alias wilayah Jawa dan Sumatera tidak masuk Cincin Api Pasifik, karena termasuk ke dalam Sabuk Alpide. Waduh, apa pula itu?
Wilayah Sabuk Alpide membentang sepanjang 15 ribu kilometer dari Jawa, Sumatra, melalui Semenanjung Indochina, Himalaya dan Trans Himalaya, Iran, Kaukasus, Anatolia, Mediterania, dan keluar ke Atlantik. Sabuk Alpide adalah wilayah paling aktif seismik kedua di dunia, setelah Cincin Api Pasifik, dengan 17% dari gempa bumi terbesar di dunia.
Daerah Pertemuan Tiga Lempeng
Indonesia berada di titik bertemu tiga lempeng besar yaitu lempeng Pasifik, Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Ini membuat area kerak bumi di negara kita “disibukkan” dengan berbagai aktivitas tektonik atau pergeseran lempeng bumi.
Pergeseran lempeng bumi yang terjadi secara mendadak dapat menimbulkan getaran yang sangat kuat dan mampu menjalar ke area yang luas. Getaran itu dinamakan gempa bumi tektonik.
Itulah jawaban dari pertanyaan mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi. Kamu tertarik dengan dan ingin berkuliah yang berhubungan dengan ilmu ini? Kamu bisa daftar kuliah secara cepat dan mudah melalui goKampus ya. Tinggal upload rapor, 1 hari diterima! Yuk, cari tahu di sini untuk pendaftarannya!