Siapa di sini yang yang pernah ikutan aptitude test? Atau jangan-jangan belum pernah dengar dan ikutan tes umum yang biasanya ada di dalam proses rekrutmen ini? Tenang, saatnya kita bahas secara lengkap ya.
Aptitude test atau terkenal sebagai tes bakat biasanya ada di dunia pendidikan. Akan tetapi, tes ini ternyata mulai sering marak terjadi di dalam dunia kerja. Terus, seperti apa penerapannya? Simak selengkapnya yuk!
Aptitude Test Bisa Buat Proses Rekrutmen Berjalan Sukses Loh!
Situs American Psychologist Association mengartikan aptitude test sebagai instrumen penilaian yang dirancang untuk mengukur potensi memperoleh pengetahuan atau keterampilan. Nah, penggunaan tes ini biasanya sebagai dasar untuk memprediksi keberhasilan seseorang di masa depan, terutama dalam bidang pendidikan atau pekerjaan.
Beberapa perusahaan juga menggunakan aptitude test untuk membantu membuat keputusan perekrutan loh. Istilah umum tes lain tes ini juga bisa sebagai tes penilaian karier atau career assessment test. Tes ini bertujuan untuk membantu perekrut mempelajari lebih lanjut tentang kekuatan dan kelemahan calon karyawan. Bahkan, penerapan aptitude test juga marak bisa membantu perusahaan untuk membuat keputusan promosi karier.
Di Indonesia, ternyata pengguna tes bakat ini bukan hanya populer pada proses rekrutmen saja loh. Para pencari kerja, terutama fresh graduates juga ikutan tes ini untuk mengetahui dan menentukan jalur karier yang paling sesuai.
Apa Saja Jenis-Jenisnya?
Ada berbagai macam aptitude test saat proses rekrutmen berlangsung. Berikut beberapa jenis dari tes aptitude tersebut.
1. Tes Penalaran Numerik
Tes ini menjadi penilaian standar yang memberikan informasi kepada perekrut seputar bakat numerik umum kandidatnya loh. Simpelnya, bisa melihat kemampuan kandidat bekerja dengan data numerik. Caranya adalah dengan mengukur kemampuan kandidat dalam membuat keputusan atau kesimpulan yang benar berdasarkan data numerik atau statistik.
2. Tes Penalaran Verbal
Tes ini untuk mengukur pemahaman kandidat tentang teks tertulis dan mengetahui fakta kesimpulan dari materi tersebut. Selain itu, tes penalaran verbal dapat membantu perekrut mengidentifikasi kandidat yang bisa memahami, menganalisis, dan membuat kesimpulan yang akurat dari materi tertulis, apa pun industri tempat mereka bekerja. Ketat juga ya?
3. Tes Penalaran Induktif
Ini adalah salah satu jenis aptitude test paling umum digunakan dalam proses rekrutmen. Kemampuan penalaran induktif memberikan informasi tentang kemampuan kandidat dalam memecahkan masalah. Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan kandidat saat bekerja secara fleksibel dengan informasi asing dan menemukan solusi. Biasanya, orang yang dapat mengerjakan tes ini dengan baik memiliki kapasitas lebih besar untuk berpikir secara konseptual dan analitis.
4. Tes Penalaran Mekanik
Jenis tes ini merupakan penalaran mekanik sebagai kemampuan untuk bekerja menggunakan alat. Kemampuan ini umumnya berlaku untuk pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan alat bantu. Tujuan dari tes ini sendiri adalah menargetkan dan menilai kompetensi kandidat terhadap konsep mekanis. Oh iya, tes ini juga bisa membantu mengukur kapasitas bawaan kandidat dalam menggunakan prinsip-prinsip rekayasa aplikasi loh. Umumnya, penggunaan tes ini adalah saat proses perekrutan pada posisi pekerjaan yang berhubungan dengan proses teknikal.
5. Tes Penalaran Diagram
Tes ini terkenal dengan sebutan tes penalaran abstrak. Tujuan umum tes ini adalah mengukur kemampuan kandidat untuk memahami bentuk dan ide abstrak dari ilustrasi yang diberikan. Selain itu, tes ini juga bisa mengukur seberapa cepat kandidat dapat mengamati atau memahami aturan dari ilustrasi, dan menerapkannya ke sampel baru untuk mendapatkan jawaban yang benar.
Setiap tahapan tes memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Itulah yang membuat tes ini cukup menantang karena gak akan menggunakan kata atau angka, melainkan ilustrasi yang menggambarkan berbagai bentuk, urutan, dan pola.
Biasanya perekrut menggunakan jenis tes bakat ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan penalaran logis kandidat yang gak terikat oleh keterampilan dan pengetahuan linguistik atau matematika. Dengan begitu, tes ini sangat membantu proses penyaringan kandidat untuk posisi yang membutuhkan kemampuan pemecahan masalah dan inisiatif untuk bekerja.
6. Tes Penalaran Spasial
Penalaran spasial adalah kemampuan bawaan untuk mengingat dengan jelas bentuk atau pola dan menentukan kemungkinan pola yang sesuai dengan urutannya. Jenis aptitude test satu ini merupakan tes nonverbal yang memberikan informasi tentang kemampuan kandidat dalam mengatur ulang, memutar, dan memanipulasi bentuk atau objek secara mental tanpa menyentuh secara fisik. Nah, kemampuan penalaran spasial penting untuk menyelesaikan masalah sehari-hari, termasuk untuk seleksi kandidat pada posisi IT.
7. Tes Penilaian Situasional
Jenis tes ini biasanya bertujuan untuk mengukur pemahaman kandidat dalam skenario tempat kerja tertentu. Dengan proses yang dirancang sedemikian rupa, perekrut akan mendapatkan informasi seputar kemampuan pemecahan masalah oleh para kandidat. Tes ini juga dirancang untuk mengukur kemampuan kandidat dalam menangani situasi yang mungkin mereka hadapi dalam pekerjaan yang dilamar.
8. Tes Penalaran Logika
Penalaran logika adalah kemampuan menyelesaikan masalah umum yang berhubungan dengan pola dan bentuk. Pada tes ini, perekrut akan mendapatkan informasi seputar kemampuan pemecahan masalah umum kandidat. Tes ini umumnya adalah untuk menilai kemampuan kandidat pada keterampilan seperti bagaimana menafsirkan pola dan hubungan antar bentuk.
Tips Mengerjakan Aptitude Test
Meski banyak tes yang harus dilalui, aptitude test menjadi salah satu jenis psikotes yang bisa dipelajari kapan pun dan di mana pun. Ini karena yang dinilai dari aptitude test adalah kemampuan, di mana kemampuan setiap orang itu bisa meningkat. Kamu bisa mempersiapkan diri dengan mempelajari contoh-contoh soal aptitude test, seperti berlatih menentukan tes yang perlu butuh kamu kuasai atau mencari area mana yang perlu dikerjakan.
Baca Juga: Serba-serbi Kuliah Manajemen Pemasaran, Bakal Jadi Ujung Tombak Perusahaan
Semakin sering kamu melatih diri dengan mengerjakan soal-soal aptitude test, kesempatanmu mendapatkan nilai yang tinggi pada tes ini akan semakin besar.
Gimana? Sekarang kamu sudah tahu kan apa itu aptitude test, jenis-jenisnya, dan tips mengerjakannya? Sebelum melakukan berbagai jenis tesnya, persiapkan dirimu terlebih dahulu ya!
Kalau kamu masih belum yakin dengan jurusan kuliah, ingin mencari tahu passion dan karier yang paling sesuai, coba Tes Minat dan Bakat dari goKampus yuk! Ikuti tesnya secara gratis dengan klik di sini!