Reksa dana adalah salah satu jenis investasi yang banyak peminatnya, terutama anak muda. Tahukah kamu jika reksa dana juga terbagi ke beberapa macam? Ada reksadana saham, pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran. Kali ini, kita akan mengulik reksadana saham mulai dari pengertiannya hingga perbedaan antara investasi saham dan reksadana saham. Supaya gak makin penasaran, yuk baca selengkapnya di artikel ini!
Apa Itu Reksadana Saham?
Reksadana saham adalah reksa dana yang menginvestasikan 80% dana ke portofolio saham. Sifat dan pergerakan reksa dana ini mirip dengan investasi saham. Nantinya, modal yang kamu tanamkan akan langsung manajer investasi (MI) kelola. Fluktuasi reksadana saham juga tinggi.
Seperti yang kita ketahui, nilai saham bisa naik dan turun dengan cepat. Namun, reksadana saham banyak menjadi incaran orang untuk memperoleh keuntungan yang besar dengan risiko yang lebih kecil daripada langsung berinvestasi saham. Perlu kamu ketahui juga bahwa risiko reksadana saham lebih tinggi daripada jenis reksa dana lainnya. Reksadana saham sangat cocok menjadi investasi jangka panjang kamu!
Baca Juga: Apa Itu Reksadana? Kenali Investasi Cuan Minim Risiko
Lalu, Apa Bedanya?
Bagi kamu yang pemula dalam dunia investasi, mungkin menganggap keduanya sama. Padahal, kedua instrumen investasi tersebut berbeda loh guys. Berikut perbedaan reksadana saham dengan investasi saham yang perlu kamu ketahui!
1. Pengelolaan dana keduanya berbeda
Perbedaan yang terlihat sangat jelas adalah manajer investasi akan mengelola dan memantau dana investasi reksa dana kamu sehingga gak perlu bolak-balik memantau pergerakan saham. Sementara itu, kamu harus mengelola dan memantau sendiri danamu jika berinvestasi saham.
2. Reksadana cocok untuk pemula, berbeda dengan saham
Tingkat risiko reksa dana gak setinggi investasi saham karena kamu gak mengambil keputusan sendiri, melainkan manajer investasilah yang akan membantumu menganalisis. Pada investasi saham, kamu memegang kendali penuh sehingga seluruh keputusan ada di tanganmu. Makanya nih, kamu perlu belajar lebih dalam sebelum berinvestasi saham.
3. Jika kamu cermat dalam menyusun strategi, maka kamu bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi
Ketika ingin menarik dana investasi, kamu harus membayar fee pada reksa dana. Ini juga berlaku pada investasi saham. Ada biaya yang harus kamu keluarkan untuk online trading sebesar 0,1-0,3%.
4. Jumlah minimum investasi di reksa dana cenderung lebih rendah
Kamu bisa mulai investasi di reksa dana dengan dana yang rendah, mulai dari Rp10 ribu. Sementara itu, kamu harus menyiapkan dana hingga jutaan rupiah untuk berinvestasi saham.
5. Reksadana saham bebas biaya pajak
Meski bebas biaya pajak, tetapi kamu juga harus melaporkan keuntungan yang kamu peroleh dalam laporan SPT tahunan. Kamu akan dikenakan pajak sebesar 0,1% setiap melakukan penjualan dan 10% saat mendapatkan keuntungan kalau berinvestasi saham.
6. Proses pencairan dana yang berbeda
Kalau reksa dana, kamu membutuhkan waktu sekitar 5 hari kerja untuk mencairkan dana, sedangkan pencairan dana investasi saham gak membutuhkan waktu yang lama.
7. Dana modal di reksadana menjadi tanggung jawab perusahaan asset management
Jika kamu berinvestasi di reksa dana, kamu gak bisa memilih penempatan saham. Hal ini berbeda dengan investasi saham. Kamu bisa bebas memilih penempatan saham milikmu.
So, kamu tertarik berinvestasi di mana? Saham atau reksa dana? Pastikan kamu mengenali lebih dalam tentang investasi dan instrumen yang cocok untukmu, ya! Jangan sampai salah langkah dan terjebak investasi bodong.
Oh iya, buat kamu yang pemula dan ingin mendalami investasi, bisa ikutan kelas bersertifikat Memilih Investasi Saham atau kelas Cryptography dan Cryptocurrencies bersertifikat dari Nanyang Technological University Singapore di goKampus. Kamu gak cuma bisa belajar di mana saja secara online, tetapi juga dapat beragam insight dan sertifikat dari kampus ternama di Asia. Cuss, ikutan!