Ingin mempercantik ruangan kamarmu? Coba deh pajang lukisan atau sesuatu yang punya nilai estetis sebagai sebuah karya seni rupa murni lainnya seperti patung dan fotografi.
Hal tersebut ternyata sejalan dengan definisi seni rupa murni yaitu pengembangan seni agar bisa menikmati keindahannya. Untuk itu, seni murni mengutamakan sifat estetika ketimbang kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini membuat orang menganggap bahwa fungsi seni rupa murni hanya untuk dinikmati keindahannya.
Namun, fungsi seni rupa murni tak sesederhana itu. Untuk lebih jauh membedah soal fungsi seni rupa murni, kita bahas soal fotografi dan seni lukis. Keduanya sama-sama menggambarkan sesuatu dalam bidang dua dimensi, tapi awalnya memiliki fungsi seni yang sangat berbeda.
Baca Juga: 5 Contoh Kecerdasan Buatan yang Membantu Keseharian Kita
Awal Mula Seni Rupa Murni
Saat fotografi muncul pertama kali pada abad 19, ternyata nggak masuk dalam kategori seni, lho. Karena kemiripannya dengan obyek nyata, anggapan umum masyarakat adalah fotografi hanya berfungsi sebagai dokumentasi; penggambaran akurat dari kehidupan nyata. Orang menyebutnya sebagai “snapshot”.
Namun, setelah beberapa dekade dan lahirnya karya-karya luar biasa dari fotografer top seperti Ansel Adams, Dorothea Lange, dan Henri-Cartier Bresson, fotografi mulai masuk sebagai seni, bahkan masuk ke ranah seni rupa murni.
Dalam fotografi, genre yang paling dekat dengan seni rupa murni adalah fotografi fine art yang tercipta ketika sang fotografer berusaha mengekspresikan diri, gagasan, atau emosi dengan menggunakan medium berupa foto yang memiliki nilai estetis.
Ini berbeda jauh dengan genre lain seperti fotojurnalis yang lebih menekankan pada melaporkan suatu kejadian dengan menggunakan medium foto, alias menjadikan fotografi sebagai media dokumentasi.
Pengakuan Seni di Awal Kemunculan Fotojurnalis
Di sisi lain, fotojurnalis juga bisa mengandung unsur seni murni. Kamu bisa melihatnya dalam foto-foto terbaik karya Steve McCurry, fotojurnalis yang bekerja untuk majalah National Geographic pada 1970-1990an. Pencahayaan yang ia gunakan untuk foto potret terinspirasi dari lukisan karya Rembrandt, pelukis hebat asal Belanda dari abad ke-17.
Rembrandt mampu menggunakan komposisi dan teknik yang ia miliki untuk menggambarkan pencahayaan yang lembut dalam lukisan-lukisan potret yang ia kerjakan. Lukisan potret ala Rembrandt cukup realistis, tapi tidak “tajam” dalam menggambar wajah orang. Sentuhannya sangat lembut dan cantik, menggugah emosi orang yang melihat karyanya.
Lanjut ke dunia seni lukis, coba deh kamu memandang “Starry Night”, sebuah lukisan terkenal karya Vincent van Gogh, seorang pelukis post-impresionis yang juga berasal Belanda, hidup pada abad ke-19. Perasaan apa yang muncul?
Mungkin kamu akan senang melihat komposisi yang cantik dari malam berbintang yang dilukis van Gogh. Atau, kamu akan merasa bahwa malam yang cantik itu dilukis oleh orang yang sedang mabuk.
Seni Dari Sisi Lukisan
Sekarang, coba kamu memandang “The Scream” karya Edvard Munch, pelukis asal Norwegia. Lukisan ini sangat absurd, ada wajah seseorang yang menutup telinganya, dengan latar belakang sebuah jembatan serta langit dan laut yang bergelombang. Dalam lukisan ini, Munch berhasil menggambarkan perasaan cemas bagi para penikmat karyanya.
Munch memiliki masa kecil yang sulit. Ibu dan saudari perempuannya meninggal ketika ia masih kecil. Adik perempuannya juga menderita penyakit mental. Ayahnya terus gelisah dan fanatik dalam beragama. Kombinasi hal-hal ini membuat Munch sering menggambarkan perasaan cemas dalam setiap karyanya.
Kesimpulannya, karya seni murni nggak hanya menimbulkan rasa senang dan berperan sebagai hiasan agar ruanganmu terlihat indah dan nyaman. Karya seni murni juga bisa menjadi sarana bagi seniman untuk berkomunikasi kepada para penikmat karyanya.
Namun sebaliknya, tentu saja karya seni itu bukan hanya penyampai pesan, tetapi juga tetap harus memiliki nilai estetis.
Seru kan? Gimana, kamu tertarik terjun ke dunia seni? Kamu bisa menjual hasil karyamu kepada orang lain. Kapan lagi bisa menuangkan ide dan inspirasi terus bisa menghiasi ruangan kamar? Apalagi kalau kamu bisa sampai buka jasa layanan mempercantik dekorasi kamar, bisa dapat penghasilan tambahan kan? Eits, tapi sebelumnya, kamu harus upgrade diri dulu di goKampus nih supaya karyamu mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Oh iya, bertepatan dengan momen World Youth Skills Day setiap 15 Juli, goKampus bagi-bagi voucher potongan untuk kamu yang daftar courses menggunakan kode GOWYSD22 selama periode 15-31 Juli 2022. Kamu tinggal sign up dan pakai voucher-nya biar kamu bisa #LearnBetterGoFaster bareng goKampus! Cek kelas promo World Youth Skills Day 2022 di link ini.