Tonton Sekarang
Teknik analisis data adalah proses inspeksi, pembersihan, dan pemodelan data dengan mengubahnya menjadi informasi yang ramah baca dan berguna dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kamu bingung membaca deskripsi tersebut? Nah, agar mudah memahami, mari kita bahas teknik analisis data menggunakan contoh.
Mau lebih paham soal data? Belajar gratis di kelas-kelas AWS!
Patut kamu ketahui bahwa untuk menganalisis data, terdiri dari dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang membahas konsep suatu permasalahan dan tidak melibatkan data berupa angka. Contohnya, data rekaman suara/video, catatan, wawancara, partisipasi narasumber, serta tinjauan pustaka.
Sementara, data kuantitatif adalah data berupa angka yang perhitungannya menggunakan berbagai rumus-rumus statistik. Contohnya, angket, kuesioner, data survei, peringkat, statistik pertandingan olahraga, Pemilu, dan sebagainya.
Contoh Teknik Analisis Data Kuantitatif
Topik pemasaran dan perilaku konsumen dalam dunia bisnis bisa jadi salah satu contoh teknik analisis data kuantitatif. Sebab, bisnis tak lekang dari perputaran data yang berbentuk angka, seperti data penjualan, data profit dan kerugian, dan sebagainya.
Rekomendasi Kelas Gratis
Ada sebuah perusahaan bernama PT Layar Sejahtera. Mereka bergerak di bidang produksi dan penjualan produk layar untuk kebutuhan proyektor. Akhir-akhir ini, banyak order yang dikembalikan. Ternyata, penyebabnya adalah konsumen tidak puas dengan kualitas produk.
Mau punya gaji tinggi? Belajar kelas-kelas terkait data, GRATIS!
Gimana cara PT Layar Sejahtera mengukur tingkat kepuasan konsumen? Mereka bisa melakukannya dengan teknik analisis data kuantitatif deskriptif, metode mengumpulkan dan menyajikan suatu gugus data dengan mendeskripsikan data-data yang ditemukan secara apa adanya.
Informasi yang bisa didapat dari penelitian dengan teknik statistika deskriptif adalah ukuran pemusatan data, penyebaran data, dan kecenderungan data. Contohnya, tabel, diagram, grafik, dan sejenisnya. Ini cocok dengan masalah yang ingin dijawab PT Layar Sejahtera, yaitu tingkat kepuasan konsumen.
PT Layar Sejahtera melakukan kuesioner pada pelanggan mereka. Isinya berbagai pertanyaan terkait tingkat kepuasan. Jawabannya berupa pilihan ganda, dari tingkat “sangat tidak puas”, “tidak puas”, “cukup puas”, “puas”, hingga “sangat puas”. Dari hasilnya kelak, PT Layar Sejahtera bisa menarik kesimpulan dengan mudah.
Contoh Kualitatif
Andre adalah seorang jurnalis yang bekerja di sebuah media online bernama Berita Garut. Suatu hari, ia tergelitik dengan pertanyaan seorang sahabatnya yang berasal dari luar Garut. Temannya bertanya, “Bosku, kok domba Garut bisa terkenal banget di Indonesia? Apa sih yang bikin domba Garut bisa istimewa?”
Untuk menjawab pertanyaan itu, serta sekalian bikin konten untuk media tempat ia bekerja, Andre melakukan penelitian dengan teknik analisis data kuantitatif.
Andre menyiapkan hipotesis mengapa domba Garut bisa terkenal di seantero Indonesia. Lalu, Andre menyusun daftar peternakan besar di Garut yang menyediakan produk berasal dari domba. Setelah itu, ia menyusun pertanyaan untuk mewawancarai para peternak, pemilik peternakan, distributor domba, dan konsumen domba.
Untuk mengeksekusi pertanyaan tersebut, Andre pergi ke beberapa peternakan domba di Garut dan mewawancarai berbagai narasumber yang ia butuhkan. Wawancara tersebut ia rekam dalam ponselnya.
Setelah mewawancarai cukup narasumber, Andre melakukan transkrip hasil audio rekaman ke dalam bentuk teks. Dari sana, Andre membuat kesimpulan dan membandingkan data kuantitatif hasil wawancara dengan hipotesis awal yang ia buat.
Lalu, untuk menampilkan hasil penelitiannya ke publik, Andre menulis sebuah artikel di Berita Garut dengan judul “Inilah 7 Alasan Domba Garut Bisa Spesial dan Mendunia”.
Gimana? Mengolah data kualitatif dan kuantitatif nggak terlalu susah kan? Kamu bisa mendalami seputar data dengan belajar gratis di kelas-kelas ini.