bipolar
Tips Belajar

Bipolar Dengan Mood Swing Itu Beda, Guys! Ini Lengkapnya

“Duh, mood aku lagi aneh banget deh dari kemarin. Kadang happy, terus abis itu sedih dan marah banget gara-gara si doi gak ada kabar. Tapi, ini gara-gara si doi, atau ternyata aku bipolar ya?”

Eitss!! Sebentar..sebentar..sebentar..

Jangan langsung buru-buru self diagnosed dulu dong kawan. Yang boleh mendiagnosa penyakit kesehatan mental hanya dokter, psikiater atau psikolog. Sebagai anak muda, tentunya kita lebih ekspresif dalam mengungkapkan mood yang sedang dirasakan. Gak jarang, ada kalanya kita merasakan mood yang nano-nano banget, mulai karena percintaan, sekolah, pertemanan, hubungan keluarga, sampai karena kondisi hormon yang tidak stabil (alias PMS yang biasa dirasakan perempuan~).

Tapi apakah itu semua terjadi karena kita mengalami gangguan bipolar? Belum tentu, bisa jadi itu hanya mood swing. Nah loh, biar gak bingung, langsung aja simak artikel ini sampai tuntas ya!

Apa Sih Gangguan Bipolar Itu? Seperti Apa Gejalanya?

Gangguan bipolar adalah di mana kondisi mood dan perilaku seseorang yang berubah dengan ekstrem. Kondisi ini dapat berpengaruh pada aktivitas dan kegiatan sehari-hari. Seseorang dapat merasakan sangat gembira dan bersemangat, dan menjadi sangat sedih atau putus asa. Orang dengan gangguan bipolar akan mengalami dua fase perasaan emosional yang luar biasa. Fase itu bernama mania, dan depresi. Dilansir dari website Hello Sehat, National Institute of Mental Health (NIMH) dan American Psychiatric Association (APA), berikut beberapa gejala yang terjadi pada fase mania dan depresif.

Fase Mania

Seseorang dengan kondisi mania, akan memiliki perasaan sangat senang, bersemangat dan memiliki banyak energi. Bahkan saking bersemangatnya, orang dalam fase ini merasa tidak memerlukan istirahat atau tidur. Ia akan banyak sekali berbicara dan kepalanya dipenuhi dengan berbagai ide-ide. Namun, ia juga akan susah berkonsentrasi dan cenderung mengambil keputusan-keputusan yang memiliki resiko tinggi. Orang di fase ini merasa bahwa energinya tidak akan terkuras habis. Biasanya fase ini terjadi dalam 7 hari.

Fase Depresif

Sedangkan orang pada kondisi depresif berbanding terbalik dengan orang di fase mania. Di fase ini seseorang akan merasa sangat sedih, tidak bersemangat, dan tidak memiliki harapan. Ia akan merasa selalu dihantui perasaan cemas dan bersalah. Orang di fase ini juga selalu merasa tidak memiliki tenaga, karena nafsu makannya yang menurun drastis. Sehingga ia memilih untuk lebih banyak tidur. Lebih parahnya lagi, orang di fase depresif akan selalu memikirkan kematian, dan memiliki keinginan untuk bunuh diri. Fase ini akan terjadi setidaknya dalam 14 hari.

Loh, Ternyata Beda dengan Mood Swing?

Jelas berbeda dong. Dikutip dari website Farmaku dan Brain Academy, mood swing adalah kondisi dimana seseorang merasakan perubahan suasana hati yang disebabkan hormon, jam tidur, dan reaksi terhadap peristiwa tertentu. Perubahan mood ini tidak se-ekstrem bipolar dan bisa diatasi tanpa perawatan medis.

Contohnya ketika kita sedang lelah dan kurang istirahat, maka seseorang akan cenderung lebih sensitif atau pun mudah marah. Hal ini dapat diatasi dengan memperbanyak jam tidur, sehingga ketika bangun dari tidur mood akan meningkat dengan sendirinya. Begitu juga ketika perempuan sedang dalam kondisi PMS, karena hormon yang tidak seimbang bisa menyebabkan munculnya berbagai macam mood. Hal ini terjadi karena perempuan yang sedang dalam kondisi PMS akan cenderung lebih sensitif. Untuk menaikkan kembali moodnya bisa dengan makan makanan yang enak, jalan-jalan, mendengarkan music, dan sebagainya. Mood swing sendiri tidak akan berlangsung lama.

Memang Apa Saja Penyebab Gangguan Bipolar?

Dilansir dari website Hello Sehat, terdapat beberapa penyebab terjadinya gangguan bipolar.

Kondisi Otak

Terdapat zat kimia di otak yang bernama neurotransmitter dalam keadaan yang tidak seimbang. Zat ini lah yang berperan untuk mengatur sistem kerja tubuh, termasuk mood yang kita rasakan. Sehingga ketika zat kimia itu tak seimbang, itu akan mempengaruhi suasana hati atau mood kita.

Genetik atau Keturunan

Seseorang yang memiliki riwayat keturunan gangguan bipolar, akan cenderung mengalami gangguan mental yang sama. Misalnya memiliki riwayat keturunan dari saudara kandung atau pun keluarga.

Tidak hanya itu, terdapat beberapa faktor lainnya yang juga diyakini sebagai penyebab gangguan bipolar. Seperti mengalami stress berat, mengalami kejadian traumatik, pengaruh lingkungan sosial, dan kecenderungan untuk mengkonsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang.

Gimana Cara Mencegahnya?

Untuk meringankan gejala gangguan bipolar, seseorang dapat melakukan terapi dan beberapa treatment. Seperti melakukan “talk therapy” pada psikolog maupun psikiater. Nantinya, berdasarkan gejala yang kamu rasakan, mereka akan memberikan beberapa treatment untuk membantu meringankan gejala bipolar. Treatment yang diberikan bisa berupa obat-obatan, psikoterapi, atau rawat inap di rumah sakit.

Tidak hanya itu saja, menghindari dan mengatasi gejala gangguan bipolar juga bisa dilakukan di rumah loh, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Dengan menjalani pola hidup sehat, seseorang akan selalu merasa segar. Sehingga gejala-gejala gangguan bipolar tidak akan datang menghampirimu. Kamu juga bisa melakukan hal-hal di bawah ini:

–   Tidur yang cukup. Ada baiknya kamu mempunyai jadwal tidur yang rutin

–   Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik

–   Berkumpul dengan orang-orang yang memiliki pengaruh positif. Harus kamu ingat, lingkungan yang sehat sangat berpengaruh bagi kesehatan mental seseorang.

–   Hilangkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol serta obat-obatan terlarang

Pada Situasi Seperti Apa Kita Harus Memutuskan ke Dokter?

Website Hello Sehat bilang, ketika seseorang merasakan beberapa gejala gangguan bipolar seperti tulisan di atas, terlebih sampai memengaruhi aktivitasmu sehari-hari, maka ada baiknya segera lah periksa ke ahli professional. Karena jika tidak tertangani, gejala akan berangsur-angsur memburuk dan mengganggu kualitas hidupmu. Begitu juga ketika kamu mengalami tanda-tanda seperti di bawah ini.

  1. Muncul gejala mania dan depresif dalam jangka panjang
  2. Memiliki pemikiran menyakiti diri sendiri dan bunuh diri
  3. Merasa agresif dan tak terkontrol
  4. Kesulitan tidur dalam beberapa hari

Inilah saatnya kamu lebih peka dengan orang-orang yang ada sekitarmu. Jika kamu mengetahui ada teman, saudara atau keluarga yang memiliki gejala bipolar, kamu bisa menjadi teman bercerita bagi mereka. Ini merupakan salah satu cara sederhana, namun memiliki arti yang sangat besar bagi penderita bipolar.

Jika kamu ingin mengetahui informasi lebih lengkapnya seputar bipolar, seperti ciri-ciri gangguan bipolar, jenis-jenis bipolar, dan macam lainnya, kamu bisa langsung membacanya di website goKampus. Klik di sini untuk membaca.

Namun, jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih dalam berbagai macam gejala dan gangguan kesehatan mental, kamu bisa belajar di jurusan-jurusan tertentu loh. Seperti jurusan psikologi atau pun kedokteran. Kamu bisa mencari berbagai informasi seputar jurusan-jurusan yang kamu minati di website goKampus loh. Langsung aja cek di sini!

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *