Tahukah kamu kalau gak cuma dokter loh yang bisa mendiagnosis pasien. Perawat juga dapat mendiagnosis pasien berdasarkan tanda atau gejala yang muncul maupun pasien rasakan. Namun, tentunya diagnosa keperawatan berbeda dengan diagnosis medis yang dokter lakukan.
Nah, sebagai calon perawat, kamu wajib tahu nih perbedaan diagnosa keperawatan dan medis. Buat kamu yang sudah penasaran, yuk kepoin di artikel ini!
Apakah Diagnosa Keperawatan dan Medis Sama?
Mengutip dari buku Pengantar Proses Keperawatan: Konset, Teori dan Aplikasi (2021), diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons individu, keluarga, atau komunitas mengenai masalah kesehatan.
Diagnosa keperawatan dapat menjadi dasar bagi pasien untuk mendapatkan perawatan. Melalui diagnosa keperawatan, pasien dapat tertangani dengan baik dan memperoleh hasil yang sesuai. Diagnosis dapat berubah-ubah seiring waktu sesuai dengan keadaan dan respons pasien.
Jika perawat mendiagnosis dengan mengacu pada respons aktual dan potensial manusia terhadap masalah kesehatannya, dokter melakukan diagnosis medis untuk melihatt penyakit tertentu atau cedera.
Contohnya, ada pasien dengan beberapa keluhan dan diagnosis pasien tersebut adalah CVD (Cerebro Vascular Disease) atau stroke, sedangkan diagnosa keperawatan pasien ini adalah dampak dari penyakit stroke itu sendiri, seperti nyeri kronis, gangguan komunikasi verbal, risiko jatuh hingga ketidakberdayaan pasien.
Singkatnya, diagnosis medis adalah penjelasan penyakit dan patologi, sedangkan diagnosa keperawatan adalah penjelasan respons manusia terhadap penyakit atau masalah kesehatan beserta penyebabnya.
Macam-Macam Diagnosis Keperawatan
Ada 3 macam diagnosis keperawatan menurut Herdman & Kamitsuru (2014), Berman, Snyder & Frandsen (2016), serta Ackley, Ladwig & Makic (2017). Ketiga macam tersebut di antaranya diagnosis aktual, diagnosis risiko, dan diagnosis promosi kesehatan. Yuk, cek penjelasannya satu per satu di bawah ini!
1. Diagnosis aktual
Diagnosis ini adalah penilaian klinis mengenai respons manusia terhadap penyakit yang berupa gejala, baik pada individu, keluarga, maupun kelompok. Misalnya, diagnosis aktual kecemasan bisa berupa perasaan sedih, gelisah, dan insomnia.
2. Diagnosis risiko
Merupakan penilaian klinis terhadap kerentanan individu, keluarga, atau kelompok terhadap penyakit dan merujuk pada beberapa faktor risiko yang juga dapat meningkatkan kerentanan pasien.
3. Diagnosis promosi kesehatan
Diagnosis ini bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kesejahteraan kesehatan manusia dengan mempromosikan perilaku sehat kepada pasien. Selain itu, diagnosis ini bukan bersifat mencegah penyakit, melainkan membuat masyarakat hidup sehat dengan merawat diri sendiri.
Proses Diagnosa Keperawatan
Seorang perawat gak bisa asal menentukan diagnosis kepada pasiennya. Untuk menentukan diagnosis, perawat haruslah memiliki pengalaman yang cukup, keahlian, serta intuisi. Hal ini tentunya untuk menghindari adanya kesalahan dalam mendiagnosis. Ada 6 langkah proses berpikir kritis untuk mendiagnosis, yaitu:
- Meninjau data untuk mengidentifikasi tanda dan gejala pasien sehingga dapat mengetahui apa saja yang pasien butuhkan.
- Membandingkan masing-masing data dan mengidentifikasi etiologi berdasarkan ilmu pengetahuan keperawatan.
- Melakukan sintesa bagaimana status kesehatan pasien di masa lalu, sekarang, dan potensial atau di masa mendatang. Hal ini berguna untuk membuat hipotesa.
- Membuat hipotesa berdasarkan standar NANDA serta menentukan etiologi atau penyebabnya.
- Berdasarkan data tersebut, barulah perawat bisa mengidentifikasi diagnosis keperawatan yang benar.
- Mengevaluasi ulang daftar masalah untuk memastikan kembali kebutuhan penting pasien telah terpenuhi.
Baca Juga: Paradigma Keperawatan yang Calon Nakes Perlu Ketahui!
Gimana, nih? Semakin tertarik untuk masuk ke jurusan keperawatan? Kira-kira universitas mana yang akan kamu pilih untuk berkuliah di jurusan ini?
Oh iya, saat ini banyak loh pekerjaan yang membutuhkan kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris. Contohnya, kalau kamu bekerja di rumah sakit. Nah, kamu bisa memperlancar bahasa Inggris dengan ikutan kelas secara online.
Yuk, perlancar kemampuan bahasa Inggris kamu terutama jika kamu nantinya tertarik bekerja sebagai perawat di rumah sakit dengan ikutan kelas Cepat Cakap Bahasa Inggris untuk Keperawatan di sini.
Jangan lupa pakai kode voucher GOCAKAP untuk dapat diskon hingga Rp30 ribu untuk pembelian kelas minimal Rp250 ribu. Psst, kode voucher tersebut bisa kamu gunakan untuk lebih dari 1 kelas, loh. Buruan upgrade kemampuan bahasamu sekarang atau explore kelas Cakap lainnya di sini.