Sering kali ketika kita lagi menjalankan bisnis, entah bisnis sendiri maupun perusahaan, kita bingung memulainya dari mana. Pertanyaan di kepala pun datang bertubi-tubi, seperti “Produk apa ya yang sesuai kebutuhan pengguna atau masyarakat?”, “Solusi apa yang bisa kita tawarkan dari produk yang sudah ada dan bisa kita kembangkan?”, dan masih banyak pertanyaan lainnya. Dari pertanyaan tersebut, product development itu memang penting untuk bisnis. Yuk, kita bahas selengkapnya di artikel ini!
Apa Itu Product Development?
Mengutip dari website Gramedia, sederhananya, product development adalah pengembangan produk yang bertujuan untuk memperbaiki produk lama atau menambahkan nilai dan kegunaan dari produk yang sudah ada. Dengan begitu, pengembangan dari produk tersebut bisa memiliki nilai yang lebih tinggi di pasaran dan mampu menjawab permasalahan yang masyarakat atau pengguna produk hadapi.
Tahapan dan Proses Product Development
Setelah mengetahui apa itu product development, kamu juga perlu tahapan dan proses dari product development. Berikut tahapan dan prosesnya, seperti mengutip dari website Product Plan!
1. Identifikasi kebutuhan pasar
Inti dari kehadiran produk adalah memecahkan masalah yang masyarakat hadapi. Untuk mengetahui hal ini, kamu bisa melakukan interaksi dengan calon pelanggan. Interaksi bisa melalui survei, polling, tanya jawab, dan sebagainya.
2. Ukur peluang, tahapan product development yang juga penting
Setelah mengindentifikasi kebutuhan pasar, kamu bisa melihat dan mengukur lagi peluang. Kamu bisa mempertimbangkan kira-kira celah atau peluang yang bisa kamu isi untuk menjadi solusi bagi permasalahan yang masyarakat atau pengguna produk hadapi.
3. Mengembangkan konsep produk
Dalam proses pengembangan konsep yang baru, sebaiknya kamu memiliki beberapa alternatif konsep lain sebagai bahan pertimbangan. Kamu bisa menuangkan seluruh ide kreatifmu untuk mengembangkan konsep berdasarkan data-data yang sudah kamu dapat sebelumnya.
4. Membuat roadmap produk
Setelah konsep produk sudah jadi, maka kamu bisa membuat roadmap produk atau timeline pembuatan produk. Ketika membuat roadmap, kamu bisa menyesuaikannya dengan tema dan tujuan yang ingin kamu kembangkan dari produkmu. Roadmap ini juga berfungsi untuk mengeksekusi produk barumu.
5. Melakukan uji pemasaran
Kamu bisa melakukan uji pemasaran dalam jumlah yang kecil. Hal ini bertujuan untuk mengetahui feedback dari para pengguna produkmu. Uji coba pemasaran ini bisa kamu lakukan sebelum resmi meluncurkan produk ke pasaran.
6. Melihat feedback dari pengguna
Setelah melakukan uji pemasaran, maka kamu bisa melihat atau meminta feedback pengguna melalui berbagai cara. Feedback inilah yang akan menyempurnakan produk yang telah kamu buat.
Itulah penjelasan seputar product development beserta tahapan dan prosesnya. Oh iya, kalau kamu tertarik untuk mempelajari lebih jauh tentang manajemen produk, kamu bisa ikutan kelas Merintis Karier di Product Management di sini.
Kamu juga bisa ikutan kelas Memulai Karier sebagai Product Manager di sini, apalagi posisi Product Manager banyak perusahaan startup butuhkan, loh. Gak hanya dapat beragam insight dan pengetahuan dari profesional berpengalaman di bidangnya, kamu juga bisa dapat sertifikat dari institusi ternama Singapura plus bisa ikutan kelasnya secara online dari mana saja. Yuk, ikutan!