Tahukah kamu kalau tanggal 5 Juli adalah hari yang bersejarah buat Bank Indonesia? Ternyata, sejarah Bank Indonesia itu sendiri sangat berpengaruh terhadap sistem perbankan di Indonesia loh! Kok bisa? Yuk, kita bahas.
Pasalnya BI gak hanya jadi bank sentral, tapi juga jadi bank pertama yang punya peran penting dalam segala hal terkait perbankan. Nah, untuk mengenal lebih dalam soal peran BI ini, serta kenapa sih Hari Bank Indonesia jatuh pada 5 Juli, kita bahas sama-sama yuk, Guys.
Seperti yang kita bahas tadi, peringatan Hari Bank Indonesia (BI) adalah setiap tanggal 5 Juli. Pemilihan tanggal ini berdasarkan riwayat lahirnya Bank Nasional Indonesia (BNI) pada 5 Juli 1946. Tapi kenapa BNI ya? Bukannya BI sebenarnya lahir pada 1 Juli?
Baca Juga: 7 Alat Pembayaran Non-Tunai, Bikin Transaksi Semakin Mudah Nih!
Sejarah Hari Bank Indonesia
Berdasarkan Undang-undang Darurat 5 Juli 1946, bank pertama yang berdiri setelah kemerdekaan 1945 adalah BNI. Lalu, pada 1 Juli 1953, bank tersebut sah menjadi bank sentral. Sebenarnya, bisa saja penerapan lahirnya BI adalah tanggal 1 Juli. Namun, pengesahan pada 1 Juli tersebut rupanya berbarengan dengan nasionalisasi terhadap Javasche Bank (DJB). DJB ini adalah BI-nya kita dulu saat zaman kolonial Belanda.
Nah, demi menghindari salah persepsi tentang dasar penetapan tanggal ultah BI, maka pemerintah memilih tanggal 5 Juli sebagai Hari Bank Indonesia, guys. Jadi jelas ya, peringatan Hari Bank Indonesia berdasarkan pada tanggal lahirnya, bukan tanggal ketika pengesahan menjadi bank sentral. Setelah BI resmi jadi bank sentral, BNI kemudian beralih fungsi jadi bank pembangunan. Pada 1955, BNI jadi bank umum dan sekarang jadi bagian dari BUMN.
Sementara BI, sejak berdiri sudah menjadi lembaga negara yang independen dan sebagai badan hukum. Sebagai lembaga independen, BI punya hak penuh dalam merumuskan dan melaksanakan tugas sesuai undang-undang. Sedangkan sebagai badan hukum publik atau perdata, BI punya wewenang penuh dalam menetapkan peraturan hukum yang mengikat.
Fungsi dan tujuan BI sejatinya untuk memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan ini terdiri dari dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Sebagai upaya mencapai tujuan tersebut, ada dukungan tiga pilar buat BI:
1. Menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia
Baca Juga: Baca Ini Dulu Sebelum Masuk Jurusan Ekonomi Syariah! Penting Buat Maba
Perkembangan Sistem Perbankan di Indonesia
Nah, untuk mengupas soal sistem perbankan di Indonesia, kamu perlu tahu dulu tentang apa itu perbankan. Dalam Black Law Dictionary, perbankan adalah segalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiataan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dari pengertian itu, kita bisa simpulkan kalau sistem perbankan adalah suatu sistem yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiataan usaha, serta cara dan proses melaksanakan kegiatan usahanya secara keseluruhan.
Indonesia jadi salah satu negara yang menganut sistem dual banking di mana terdapat bank konvensional dan bank syariah. Sekarang, banyak kan bank konvensional yang membuka unit layanan syariah? Misalnya seperti BNI Syariah, Mandiri Syariah, BRI Syariah, BCA Syariah, dan lain sebagainya.
Sistem bank syariah ini sendiri sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak 1983. Waktu itu, pemerintah mulai mengenalkan sistem bagi hasil, yang memang jadi ciri khasnya bank syariah. Landasan hukum operasi bank yang menggunakan sistem syariah pada saat itu hanya diatur pada UU No. 7 Tahun 1992 tentang “bank dengan sistem bagi hasil”.
Nah, sistem perbankan syariah sendiri sebenarnya juga sudah jadi bagian dari perbankan nasional yang telah diterima dan dikontrol Bank Indonesia. Hanya saja, keberadaan bank konvensional yang sudah lebih lama punya nama di Indonesia, membuat bank syariah belum memiliki eksistensi yang cukup tinggi. Belum banyak masyarakat yang memahami betul terkait perbedaan sistem perbankan bank konvensional dan syariah.
Apa Bedanya Sistem Syariah dan Konvensional?
Sebagian besar masyarakat masih terjebak pada kesimpulan berdasarkan pandangan masing-masing. Contoh yang paling mudah kamu temui misalnya ada yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional hanya sebatas pada konsep halal dan haram. Bahkan ada juga yang beranggapan kalau kedua sistem perbankannya sama saja, tapi cuma beda istilah atau sebutan. Tentunya hal itu kan jadi informasi yang rancu dan jangan menerimanya mentah-mentah ya, guys.
Inilah yang membuat Jurusan Perbankan dan Jurusan Perbankan Syariah mulai banyak peminatnya dari berbagai calon mahasiswa. Soalnya, kedua jurusan ini gak cuma sekadar memberi ilmu pengetahuan, tapi juga memiliki prospek kerja yang cerah di masa depan, guys.
Peminat Jurusan Perbankan dan Perbankan Syariah Semakin Banyak Loh!
Namanya perbankan, industri ini merupakan bidang yang gak ada matinya. Perbankan akan terus berkembang seiring perkembangan zaman dan teknologi. Jadi gak heran kalau peluang karier dari jurusan ini sangat luas. Apalagi kebutuhan jenis pekerjaan buat industri perbankan juga sangat bervariasi.
Hal ini gak lepas karena lembaga keuangan itu ada banyak, guys. Selain bank, ada bursa efek, perusahaan asuransi, jasa investasi, perusahaan pialang, dan masih banyak lagi. Munculnya start-up teknologi keuangan juga menambah angin segar untuk para lulusannya. Kamu pun bisa kok memainkan peran sebagai financial advisor yang artinya bikin perusahaan sendiri.
Begitu juga dengan Jurusan Perbankan Syariah. Bidang ini masih terbilang baru dan berkembang dengan sangat pesat. Oya, satu lagi, potensial pasarnya sangat besar, guys! Wajar, Indonesia kan salah satu negara Muslim terbesar di dunia. Namun, pengetahuan akan bank syariah masih terbilang minim. Itulah mengapa Jurusan Perbankan Syariah jadi menarik untuk jadi salah satu pertimbangan kamu memilih kuliah.
Baca Juga: 5 Prinsip Utama Pada Sistem Ekonomi Syariah! Simak Yuk
Namun gak usah bingung saat pilih kampus. Manfaatkan aplikasi goKampus untuk memudahkan kamu mendapatkan informasi terkait dunia perkuliahan. Di goKampus, selain ada banyak artikel menarik, kamu juga bisa daftar kuliah dengan mudah kok. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti berbagai macam kelas online menarik yang diajarkan langsung oleh para profesional di bidangnya.
Gimana guys? Tertarik untuk merintis karier di bidang perbankan? Pilih universitas dan jurusannya di goKampus di link ini ya! Dapatkan CASHBACK hingga Rp500.000 bagi kamu yang mendaftar dan program beasiswa total Rp10 miliar melalui Instant Approval aplikasi goKampus. Penasaran? Klik di sini.