Tugas copywriter ya menulis. Hmmm, gak salah sih, tapi gak sesederhana itu. Pekerjaan yang satu ini memang mewajibkan kamu memiliki kemampuan menulis, tapi sebenarnya apa saja sih yang menjadi tugas seorang copywriter?
Pertama, kita bahas perbedaan copywriter dan content writer. Dua pekerjaan ini punya kesamaan, karena memang mirip. Namun, content writer lebih menekankan pada tulisan yang informatif dan edukatif, sementara copywriter punya tujuan lebih komersial. Oleh karena itu, seorang copywriter harus kreatif dan persuasif. Inilah tugas-tugas copywriter.
Menulis Konten Yang Persuasif
Copywriter mesti memiliki kemampuan bermain dengan kata-kata persuasif. Copy (produk tulisan) yang dibuat kudu bikin pembaca memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Ini bisa dengan cara hard selling (terang-terangan) atau soft selling, tergantung target market brand tersebut.
Memahami Medium Copy dan Media Sosial
Seorang copywriter harus paham dengan medium tempat ia menuangkan produk tulisan, entah itu iklan televisi, iklan billboard, iklan di media cetak, atau di media sosial. Ia juga mesti bisa membedakan copy tulisan untuk kalimat tertulis dan kalimat terucap.
Saat ini, banyak brand yang menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok sebagai media komunikasi konten pemasaran utama. Jadi, seorang copywriter akan berhadapan dengan media sosial dan mesti memahaminya.
Misalnya, menulis copy untuk Twitter dan Instagram tentu berbeda. Twitter utamanya menggunakan tulisan dengan batasan jumlah karakter, sementara Instagram lebih menekankan visual. Demografi pengguna tiap media sosial juga pastinya berbeda.
Tugas Copywriter Harus Memahami Konten Visual
Konten visual memang bukan kewajiban utama copywriter, tapi tugas copywriter akan lebih mudah jika memahami hal-hal teknis pada media visual seperti ukuran standar spanduk, font yang cocok, penggunaan layout di majalah, dimensi foto di feed Instagram, ukuran foto pada halaman profil Facebook, durasi video di TikTok, aspek rasio video Youtube dan sebagainya.
Dengan memahami hal-hal tersebut, copywriter bakal lebih nyambung dalam berkomunikasi dengan pembaca. Dari sisi internal, ini akan memudahkan copywriter dalam kerjasama tim, terutama divisi visual.
Terus Mengikuti Perkembangan
Perkembangan di sini bisa berupa apapun. Berita terbaru, meme yang sedang naik daun, segala sesuatu yang sedang viral, dan apapun update di dunia nyata dan dunia maya. Soalnya, copywriter dituntut untuk kreatif dan mampu membuat produk yang up to date dan memanfaatkan perkembangan zaman.
Terus Mengasah Kreativitas
Ada banyak cara supaya kita mengasah kreativitas dalam berpikir supaya selalu punya ide-ide yang fresh dan out of the box. Misalnya, banyak-banyak membaca, menonton, atau mendengar konten-konten bermanfaat. Sering-sering cari suasana baru, misalnya dengan traveling. Intinya belajar terus, deh!
Mampu Bekerjasama Dalam Tim
Seorang copywriter tak pernah sendirian. Pada awal pitching, copywriter dan account executive akan berdiskusi dengan klien untuk menentukan target audience dan pesan yang ingin disampaikan. Lalu, copywriter melakukan brainstorming dengan tim visual dan anggota kreatif lainnya. Setelah ide disetujui, copywriter mengawasi tahap produksi. Tentu saja ketika klien minta revisi, copywriter harus siap sedia melakukannya.
Gimana? Tertarik belajar copywriting? Kamu juga bisa cari-cari informasi seputar pelatihan lainnya, seperti UX Writer, social media marketing, dan masih banyak lagi secara online hanya di goKampus! Selain pelatihan, kamu juga bisa dapat sertifikat, asik kan! Penasaran? Klik di sini.