perbedaan mudik dan pulang kampung
Tips Belajar

Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung, Serupa Tapi Tak Sama!

Sempat ada polemik soal perbedaan mudik dan pulang kampung. Jadi apakah keduanya sama, atau justru memang berbeda, sih?

Polemik ini bermula pada April 2020, ketika pandemi COVID-19 mulai merebak di Indonesia. Saat itu kita memasuki bulan Ramadan dan bersiap-siap menyambut Idulfitri. Kamu mungkin ingat bahwa saat itu pemerintah melarang membuat keramaian dan juga bepergian, termasuk mudik ke kampung halaman.

Ketika mewawancarai Presiden Joko Widodo, ia sempat memberi pernyataan yang viral, bahwa dua istilah ini merupakan hal yang berbeda. 

Presiden menjelaskan bahwa pelaksanaan mudik adalah saat menyambut Lebaran, sementara pulang kampung gak selalu melulu harus saat Lebaran. Menurut beliau, seseorang pulang kampung karena dia merantau, lalu pulang menuju keluarganya di kampung.

Pandangan Ahli Bahasa Tentang Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung

Menurut Profesor Kutabi, ahli bahasa dan budaya di Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI), dalam bahasa gak ada dua istilah yang memiliki makna sama persis. Meskipun dua istilah ini merupakan sinonim, tapi makna keduanya gak sama persis loh.

Sebab, bahasa adalah suatu hal yang dinamis. Saat ini, arti sebuah kata bisa jauh berbeda dibanding 100 tahun lalu, atau 100 tahun ke depan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu definisi “mudik” adalah “pulang ke kampung halaman”. Contoh kalimatnya: “Seminggu menjelang Lebaran, sudah banyak orang yang mudik/pulang ke kampung halaman.” Jika kita lihat contoh tersebut, dua istilah tersebut punya sifat yang dapat ditukar satu sama lain (interchangeable).

Baca Juga: Mudik Adalah Tradisi Yang Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu Loh!

Namun, KBBI juga menulis bahwa mudik adalah penurunan kata dari “udik”. Kata “udik” bisa berarti “hulu sungai” atau “desa, dusun, kampung”, sementara dari segi kata sifat, “udik” bisa berarti “kurang sopan santun, kampungan, canggung tingkah lakunya.” Nah, loh. Berarti memang tidak sama persis, kan? 

Jadi, secara budaya saja dua istilah ini bisa jadi hal yang berbeda. Contoh, kalimat pertama, “Hati-hati saat mudik Lebaran, jalanannya pasti ramai dan macet.” Coba kamu bandingkan dengan kalimat kedua, “Yonce terpaksa pulang kampung ke Manado, karena nasibnya di perantauan semakin tidak jelas.”

Kamu salah satu yang menjalani tradisi mudik? Stay safe ya! Jangan lupa selepas mudik kamu upgrade skill di goKampus! Di goKampus, kamu bisa upgrade skill melalui kelas online dan bisa mendapatkan sertifikat berlisensi Nanyang Technological University Singapura atau Trent Global College sebagai modal kamu mencari pekerjaan terbaik! Penasaran? Klik di sini.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *