Kamu pernah membaca tulisan “Saat tangan tak bisa saling menjabat dan mata tak bisa saling menatap, izinkan saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin”? Kalimat tersebut biasanya muncul saat momen menjelang lebaran kan? Tapi kamu sadar gak kalau struktur tersebut adalah kalimat kompleks.
Kalimat kompleks sendiri adalah kalimat yang punya dua klausa atau lebih. Berbeda dengan kalimat simpleks yang terdiri dari satu klausa yaitu subjek dan predikat, kalimat kompleks terdiri dari kalimat utama dan anak kalimat. Fungsi anak kalimat sebagai pelengkap kalimat sehingga saling berhubungan.
Ada sebutan lain dari kalimat kompleks yaitu kalimat majemuk bertingkat. Klausa utama bisa berdiri sendiri sebagai kalimat, sedangkan anak kalimat bergantung dari kalimat utama. Nah, anak kalimat atau disebut klausa subordinatif berfungsi sebagai pengembangan kalimat.
Dari situ, hubungan antar kedua klausa ini gak sederajat atau gak sejajar. Sementara, fungsi klausa subordinatif yaitu dipakai sebagai pelengkap objek, subjek, dan fungsi keterangan.
Biasanya, kalimat kompleks dipakai oleh penulis sebagai landasan dalam menyusun karangan dan cerita fantasi loh. Kalimat kompleks yang digunakan bisa terdiri dari dua klausa, tiga klausa, sampai tujuh klausa. Tapi penulis juga harus melihat hubungan logis antara klausa utama dan klausa subordinat. Hubungan ini seperti keterangan waktu, tempat, cara, sebab akibat, dan objek.
Apa Saja Cirinya?
Ciri kalimat kompleks terdiri dari dua klausa atau lebih. Yang harus kamu ketahui adalah kalimat ini terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan, dan kata penghubung. Sebagai gambaran, ada beberapa ciri sebagai berikut.
- Dalam kalimat terdiri dari dua peristiwa atau lebih
- Struktur kalimat dipisahkan dengan kata penghubung (konjungsi) dan tanda koma
- Punya dua subjek dan predikat dalam satu kalimat
Contoh Kalimat Kompleks
Sebelum masuk ke dalam contoh, kamu harus tahu kalau kalimat kompleks terdapat dua jenis, yaitu parataktik dan hipotaktik.
Kalimat kompleks parataktik terdiri dari dua struktur, namun mempunyai makna setara maupun sejajar. Parataktik menggunakan kata penghubung: dan, tetapi, atau, sedangkan.
Sedangkan hipotaktik terdiri dari dua struktur, namun maknanya bersifat gak setara atau gak sejajar yang digabungkan menjadi satu kalimat diikuti kata penghubung seperti: jika, karena, ketika, sehingga.
Berikut contoh parataktik:
- Ibu membeli daging ayam dan daging sapi di pasar jaya
- Tiwi bingung memilih antara soto betawi atau soto tangkar
- Abang berbelanja di Alfamart tadi sore, tetapi tidak bersama adik
- Tobi selalu semangat membantu orang tuanya, sedangkan adiknya lebih suka bermain
Berikut contoh hipotaktik:
- Viona ingin pergi ke Dubai jika memiliki budget lebih
- Butet tidak masuk sekolah hari ini karena ia sedang berdukacita
- Yongki tidak di rumah ketika kebakaran itu sedang berlangsung
- Makan dan minumlah secukupnya agar sehat dan tetap kuat
- Musdalifa menutup semua jendela ketika hari mulai gelap
Gimana? Kamu mulai terbiasa dengan istilah tersebut? Selain mempelajari kalimat tadi, kamu juga bisa mempelajari hal-hal lain, seperti etika berkomunikasi di era digital, mengenal laporan keuangan, merancang design thinking dengan benar hanya di goKampus! Penasaran? Klik link ini.