Sebagai mahasiswa akhir, melakukan penelitian dan menyusun laporannya merupakan syarat untuk lulus kuliah. Mengutip dari buku Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis (2019) karya Dr. H. Salim, M.Pd. dkk, penelitian merupakan upaya mencari jawaban yang benar atas masalah berdasarkan logika dan fakta empirik. Tujuan penelitian ialah untuk memecahkan masalah, mengetahui kebenarannya serta mendapatkan temuan-temuan baru, jawaban dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Skripsi, tesis maupun disertasi adalah contoh penelitian ilmiah dengan mengumpulkan berbagai data, mengolahnya dengan metode dan teknik tertentu hingga menarik kesimpulan atas hasil yang kita dapat. Menyusun laporan skripsi, tesis maupun disertasi bukanlah perkara yang mudah, baik dari menentukan topik, permasalahan hingga metode. Agar skripsi, tesis atau disertasimu berjalan lancar sampai akhir, yuk simak info lengkapnya di artikel ini!
Baca Juga: Malas Mengerjakan Skripsi? Mungkin Ini Alasannya!
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1. Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan data utama berupa angka-angka. Menurut Nur (2010) dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif (2020) karya Adhi Kusumastuti, Ahmad Mustamil Khoiron dan Taofan Ali Achmadi, penelitian kuantitatif memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan kualitatif. Kuantitatif bermain dengan angka-angka dan penulisan hasilnya akan banyak menggunakan tabel, analisis statistik serta grafik. Instrumennya juga berbentuk kuesioner dengan hasil yang bersifat pasti, jelas dan gak ambigu karena terumuskan dengan data sehingga hasilnya akurat.
2. Kualitatif
Tujuan dari penelitian kualitatif ialah menganalisis dan menjelaskan fenomena, peristiwa, dinamika sosial, kepercayaan dan persepsi individu atau kelompok sosial terhadap kasus tertentu. Mengutip dari buku Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis (2017) karya Eko Sugiarto, hasil temuan gak berasal dari statistik atau proses hitungan lainnya, melainkan menekankan pada proses analisis, identifikasi dan pendekatan dalam pengumpulan data. Datanya pun bersifat deskriptif, baik menggunakan kata-kata, gambar atau rekaman.
Langkah-langkah dalam Membuat Laporan Hasil
Melakukan penelitian gak bisa sembarangan. Menurut Arikunto (2010) dalam buku Metode Penelitian Pendidikan (2016) karya Dr. Sudaryono, ada beberapa langkah yang dapat membantu kamu lebih mudah dalam melakukan dan membuat laporan hasil penelitian.
1. Mengidentifikasi masalah
Sebelum memulai, pastikan kamu menemukan topik atau permasalahan yang menarik minatmu, ya! Well, kamu bisa menemukannya dengan mengidentifikasi berbagai isu dan masalah yang penting, hangat dan krusial saat ini. Perhatikan sekitarmu, adakah isu-isu yang memiliki banyak arti dan dampak jika kamu teliti?
2. Merumuskan dan membatasi masalah
Setelah menemukan isu yang menarik, selanjutnya adalah merumuskan dan memetakan faktor atau variabel yang terkait dengan masalah tersebut. Tujuannya agar fokus penelitianmu semakin konkret. Jika faktor dan variabel terlalu banyak, kamu perlu membatasinya agar gak terlalu luas atau melebar. Cukup pilih aspek permasalahan yang kamu anggap penting.
3. Studi pustaka
Di tahap ini, kamu akan mengkaji seluruh aspek-aspek dari rumusan masalah menggunakan teori-teori yang sudah ada. Tentunya, teori harus berhubungan dengan bidang ilmu yang kamu teliti atau metodologi yang akan kamu gunakan.
4. Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian
Dari rumusan masalah yang sudah kamu buat, selanjutnya menentukan hal-hal pokok yang ingin kamu dapatkan dengan membuat hipotesis atau pertanyaan penelitian. Jika penelitianmu menggunakan pendekatan kuantitatif dan pengolahan data statistik inferensial, maka kamu harus membuat rumusan hipotesis. Lain halnya dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan pengolahan data statistik deskriptif serta penelitian kualitatif, kamu hanya perlu membuat pertanyaan-pertanyaan pokok.
5. Menentukan desain dan metode penelitian
Tahap ini menggambarkan caramu mengolah data dan informasi yang kamu dapatkan, mulai dari langkah-langkah yang kamu lakukan, pendekatan, metode, teknik pengumpulan data, sumber data serta alasan kamu memilih semua itu.
6. Menyusun instrumen dan mengumpulkan data
Kamu akan menentukan teknik seperti apa yang akan kamu gunakan dalam pengumpulan data serta instrumen apa saja yang akan kamu gunakan sebagai alat ukur penelitianmu.
7. Menganalisis data dan menentukan hasil
Setelah kamu mendapatkan seluruh data dan informasi, inilah saatnya kamu menganalisis. Pada tahap ini, langkah yang kamu lalui ialah analisis data. Misalnya, data kuantitatif akan kamu analisis menggunakan teknik analisis deskriptif atau inferensial dan data kualitatif menggunakan deskriptif naratif.
8. Membuat kesimpulan dan saran
Di tahap sebelumnya, kamu hanya melakukan analisis data tanpa memberi makna dan penjelasan. Di tahap inilah kamu akan menginterpretasikan hubungan antara temuan satu dengan yang lainnya dan apakah teori dan berbagai hal lainnya yang kamu gunakan sesuai atau gak dengan hasil yang kamu peroleh. Setelah itu, kamu bisa membuat kesimpulan berdasarkan hal-hal di atas.
Bagaimana Cara Menentukan Masalah Penelitian?
Menentukan topik atau masalah memang hal yang sulit untuk sebagian besar orang. Kamu mungkin bingung masalah apa yang bisa diangkat dan menarik minatmu. Nah, sekarang kamu gak perlu bingung lagi karena ternyata ada caranya loh menentukan masalah penelitian.
Menurut Hadjar (1996) dalam buku Dasar Metodologi Penelitian (2015) karya Sandu Siyoto dan Ali Sodik, ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk menentukan topik atau masalah. Yang perlu kamu ingat, masalah selalu dalam bentuk kalimat tanya, bukan pernyataan. Dari situlah, masalah akan terjawab melalui penelitian yang akan kamu buat. Berikut cara menentukan masalah yang bisa kamu lakukan!
1. Observasi
Pengamatan atau observasi akan hal tertentu dapat menjadi masalah untuk penelitianmu dan untuk lebih memahami dan mencari tahu jawabannya, seperti dari kebiasaan, kebudayaan atau kekuasaan.
2. Penerapan atau kesimpulan dari teori
Beberapa teori mungkin penerapannya masih belum maksimal. Jika kamu melakukan penelitian berdasarkan teori, hasil penelitianmu dapat berguna untuk menyempurnakan teori tersebut.
3. Literatur atau studi pustaka
Dengan membaca penelitian terdahulu, kamu dapat menemukan celah yang bisa kamu teliti. Biasanya, peneliti akan memberikan rekomendasi kepada peneliti selanjutnya terkait yang perlu diteliti lebih lanjut.
4. Masalah sosial
Maksud masalah sosial adalah masalah atau fenomena yang ada di sekitar kita. Terlebih jika masalah itu baru atau lagi terjadi.
5. Pengalaman pribadi
Jika kamu pernah mengalami hal tertentu dan belum menemukan jawaban atau alasan secara pasti, kamu bisa menjadikan pengalaman itu sebagai masalah. Hal ini mencakup pengalaman individu atau kelompok, di tempat kerja dan berdasarkan laporan hasil penelitian.
Baca Juga: Hal Yang Perlu Dipikirkan Mahasiswa Tingkat Akhir
Gimana? Apakah kamu menemukan pencerahan untuk penelitianmu melalui artikel ini? Kalau kamu nanti berhasil melalui sidang skripsi atau tesis dan ingin upgrade skill untuk terjun ke dunia kerja, kamu bisa loh cari kelas sertifikasi terbaik di goKampus. Yuk, persiapkan dirimu dan cari kelas yang sesuai minatmu di sini!