Pernah gak kamu membayangkan, apa yang terjadi jika gak ada yang namanya etika bisnis? Kita sebagai konsumen pasti sering dirugikan. Bakal ada persaingan tak sehat antar perusahaan, bahkan monopoli akan terjadi di segala bidang. Gak akan ada regulasi lingkungan, sehingga alam bakal semakin tercemar. Mengapa hal ini sangat penting? Yuk kita bahas lebih lanjut.
Etika bisnis adalah prinsip, aturan, nilai-nilai, dan norma yang mengatur tindakan dan perilaku para pelakunya, agar iklim bisnis dapat berjalan dengan baik. Etika bisnis berlaku untuk semua aspek, individu, dan organisasi yang berkecimpung di dalamnya. Munculnya bisa berasal dari individu, organisasi/perusahaan, atau sistem hukum yang berlaku.
Etika bisnis mengkaji prinsip-prinsip dan masalah moral yang bisa saja muncul dalam lingkungan tersebut. Karena melingkupi prinsip, nilai, dan norma, etika bisnis mencakup standar yang lebih luas dari ketentuan yang diatur undang-undang atau hukum yang berlaku. Sebab, dalam praktik kegiatan bisnis, kita bakal sering menemukan area abu-abu (grey area).
Prinsip Etika Bisnis
Terus, gimana cara kita menilai dan menentukan apakah perusahaan menerapkan etika bisnis atau tidak? Caranya dengan menggunakan prinsip tersebut. Kalau ada salah satu prinsip tak terpenuhi, ini penanda ada pelanggaran. Berikut prinsip-prinsipnya:
- Otonomi: kemampuan individu untuk bertindak tanpa pengaruh orang lain.
- Kejujuran: menekankan sifat terbuka dalam memenuhi syarat-syarat dan aturan dalam bisnis
- Keadilan: segala kegiatan dan penilaian terhadap bisnis berdasar pengamatan secara objektif, rasional, dan penuh tanggung jawab
- Prinsip saling menguntungkan: tidak merugikan berbagai pihak, baik itu pelaku bisnis, konsumen, maupun kompetitor
- Prinsip integritas moral: pengukurannya harus menggunakan sudut pandang moral yang meliputi hati nurani, kaidah, dan penilaian umum.
Cara Merumuskannya
Dalam membuat etika bisnis, ada tiga pendekatan dasar, yaitu:
- Utilitarian Approach: setiap tindakan harus berdasarkan pada konsekuensi yang akan terjadi. Pelaku bisnis harus mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
- Individual Rights Approach: setiap orang memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun terkadang kita harus kompromi apabila hak tersebut bisa menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
- Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, baik secara perorangan atau secara kelompok.
Apa Saja Contohnya?
Misalnya, perusahaan A adalah produsen obat. Seperti bisnis lainnya, tujuan perusahaan tentu untuk mencetak laba sebesar-besarnya. Namun bukan berarti perusahaan bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada beberapa hal yang membatasi gerakan perusahaan A, misalnya regulasi harga. Perusahaan A gak bisa seenaknya membanderol produknya dengan harga jauh lebih murah atau jauh lebih mahal dari perusahaan obat lainnya. Apalagi bisnis obat berkaitan langsung dengan kesehatan konsumen, sehingga monopoli sangat dilarang.
Dalam memproduksi obat-obatan, perusahaan A juga tidak bisa sembarangan membuang limbah, karena dengan begitu lingkungan akan tercemar. Nah, berbagai prinsip, aturan, nilai, dan norma tersebut adalah etika bisnis.
Tertarik menjalani bisnis dengan etika dan kepekaan yang tinggi? Penerapannya seperti apa sih? Tenang, kamu bisa memulainya dengan menerapkan strategi bisnis yang mumpuni ya! Caranya? Ikutan kelas Managing Business Strategy dari goKampus. Bekerja sama dengan kampus terbaik di Singapura, Nanyang Technological University, kamu bisa dapat sertifikat profesional dari NTU secara online! Penasaran? Klik linknya di sini.