“Profesi copywriter enak ya, kerjanya nulis doang tapi dibayar.” Konon begitu, tapi masa iya? Seperti profesi lainnya di bidang kreatif, copywriter juga punya suka duka tersendiri. Yuk, kita bahas selengkapnya soal profesi menjanjikan ini!
Definisi Copywriter
Pertama, kita bahas perbedaan copywriter dan content writer karena banyak orang menyangka keduanya sama saja. Memang mirip sih, tapi tetap ada perbedaannya. Pekerjaan content writer lebih menekankan pada tulisan yang informatif dan edukatif, sementara copywriter punya tujuan lebih komersial.
Copywriter adalah pekerjaan menulis dengan tujuan untuk memasarkan produk atau jasa, atau meningkatkan brand awareness. Penyebutan copy karena sebuah konten yang bersifat persuasif bisa membuat target audience memutuskan untuk membeli produk atau jasa tersebut. Cara persuasif ini bisa dengan hard selling (terang-terangan) atau soft selling, tergantung sasaran target audience brand tersebut.
Hasil pekerjaan seorang copywriter terlihat di berbagai iklan, dari brosur, iklan koran, katalog belanja, televisi, website, hingga media sosial. Istilahnya ujung tombak di bidang pemasaran.
Perlu kamu ingat bahwa copy seorang copywriter tak harus berupa tulisan. Lirik jingle iklan, naskah yang dibaca narator iklan radio dan televisi, hingga iklan selipan yang dinarasikan oleh Youtuber favorit kamu, itu semua adalah hasil kerja copywriter. Oleh karena itu, seorang copywriter harus bisa membedakan copy untuk iklan tertulis dan copy yang akan dibacakan.
Contoh Copywriting Yang Sukses
Pasti kamu pernah mendengar salah satu atau bahkan semua slogan di bawah ini. Sebab, meski slogan-slogan ini sederhana, tapi sangat mengena di kepala kita. Itu karena kejeniusan profesi ini dalam menemukan kata-kata yang pas untuk mewakili sebuah brand.
- “It’s Finger Lickin’ Good” (KFC)
Jika membayangkan ayam goreng KFC, pasti kamu bisa seperti merasakan aroma gurih. Biarpun ayamnya sudah habis, tapi kamu rela menjilat jarimu untuk merasakan aroma bumbu ayam goreng KFC.
- “Think Different” (Apple)
Kalimat ini seperti mewakili perusahaan komputer Apple, yang harus berpikir out of the box untuk melawan dominasi Microsoft.
- “Think Big” (IMAX)
Pernahkah kamu menonton di bioskop IMAX? Layarnya besar sekali dibandingkan bioskop biasa. Oleh karena itu, slogan “Think Big” menjadi sangat cocok dengan IMAX.
- “Just Do It” (Nike)
Siapa sih yang enggak pernah dengar kalimat ini. Kalimat “Just Do It” mewakili spontanitas dan kerja keras dalam olahraga, sehingga sangat cocok dengan brand apparel olahraga seperti Nike
- “Life’s Good” (LG)
Selain menekankan bahwa hidup kita akan menjadi lebih baik jika menggunakan produk elektronik LG, “Life’s Good” juga seakan merupakan kepanjangan dari “LG”. Tentu saja bukan, karena LG adalah singkatan dari Lucky-Goldstar, gabungan dari dua perusahaan elektronik dari Korea Selatan.
Tugasnya Ngapain Lagi?
Selain membuat copy yang persuasif bagi target audience, seorang copywriter juga memiliki berbagai tugas yang mesti dihadapi demi kelangsungan kariernya.
- Memahami Medium Iklan, Target Audience, dan Media Sosial
Saat ini, banyak brand yang menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok sebagai media komunikasi konten pemasaran utama. Jadi, profesi ini akan berhadapan dengan media sosial dan mesti memahaminya.
Misalnya, menulis copy untuk Twitter dan Instagram tentu berbeda. Twitter utamanya menggunakan tulisan dengan batasan jumlah karakter, sementara Instagram lebih menekankan visual. Demografi pengguna tiap media sosial juga pastinya berbeda.
- Memahami Konten Visual
Dengan memahami konten visual, copywriter bakal lebih nyambung dalam berkomunikasi dengan pembaca. Dari sisi internal, ini akan memudahkan dalam kerjasama tim, terutama divisi visual.
- Terus Mengikuti Perkembangan
Perkembangan di sini bisa berupa apapun. Berita terbaru, meme yang sedang naik daun, segala sesuatu yang sedang viral, dan apapun update di dunia nyata dan dunia maya. Sebab, tuntutan copywriter adalah harus kreatif dan mampu membuat produk yang up to date serta memanfaatkan perkembangan zaman.
- Terus Mengasah Kreativitas
Ada banyak cara supaya kita mengasah kreativitas dalam berpikir supaya selalu punya ide-ide yang fresh dan out of the box. Misalnya, banyak-banyak membaca, menonton, atau mendengar konten-konten bermanfaat. Sering-sering cari suasana baru, misalnya dengan traveling. Intinya belajar terus, deh!
- Mampu Bekerjasama Dalam Tim
Profesi ini tak pernah sendirian. Pada awal pitching, copywriter dan account executive akan berdiskusi dengan klien untuk menentukan target audience dan pesan yang ingin disampaikan. Lalu, copywriter melakukan brainstorming dengan tim visual dan anggota kreatif lainnya. Setelah ide disetujui, copywriter mengawasi tahap produksi. Tentu saja ketika klien minta revisi, harus siap sedia melakukannya.
Mencoba Freelance? Kenapa Gak?
Jika kamu minat dengan dunia penulisan tapi memiliki kesibukan lain seperti bekerja atau kuliah, salah satu profesi freelance yang bisa kamu lakukan adalah freelance copywriter. Lumayan loh untuk menambah uang jajan. Meski freelance, kamu bisa sukses kok.
- Bersikap Profesional
Mentang-mentang enggak terikat seperti pegawai kantoran, bukan berarti kamu bisa seenaknya sebagai freelancer. Misalnya, pekerjaan harus selesai sesuai deadline.
- Penuhi Kuota Pekerjaan
Selalu upayakan kalau kamu bisa memenuhi kuota pekerjaan minimal yang diberikan employer atau menyelesaikan proyek tepat waktu. Jika setiap bulan kuotamu selalu kurang atau proyek telat kelar, bukan tak mungkin employer bakal menghentikan kerjasama denganmu.
- Membagi Waktu
Mungkin copywriting hanya pekerjaan sampingan untukmu, tapi harus kamu ingat bahwa kamu menerima bayaran loh. Usahakan bagi waktu seefektif mungkin jika kamu punya pekerjaan utama selain freelance copywriter.
- Lebarkan Koneksi Dengan Personal Branding Yang Ciamik
Berbeda dengan copywriter yang kerja kantoran di agensi atau bahkan in house di perusahaan tertentu, seorang freelancer copywriter mungkin harus mencari klien sebanyak mungkin. Nah, untuk itu, kamu memerlukan personal branding yang ciamik dan menarik. Kenali diri sendiri, kenali kemampuan dan spesialisasimu yang terbaik, terapkan itu semua ke dalam media sosialmu. Dengan begitu klien bakal lebih tertarik.
Berapa Gaji Copywriter?
Seperti pekerjaan lainnya di industri kreatif, gaji copywriter sangat relatif terhadap berbagai faktor. Inilah faktor-faktor yang mempengaruhi gaji seorang copywriter.
- Perusahaan Tempat Copywriter Bekerja
Dalam perusahaan kecil seperti start-up atau agensi kecil, umumnya jika kamu merupakan pemula atau masih fresh graduate, kamu hanya akan dibayar sesuai dengan upah minimum yang berlaku. Dalam perusahaan/agensi yang lebih besar atau perusahaan multinasional, gaji pemula akan lebih besar Rp1-2 juta dari UMP, tapi biasanya pekerjaannya lebih berat dan tanggung jawabnya juga lebih banyak.
- Pengalaman
Semakin lama seorang copywriter bekerja, ia akan semakin menyelami pekerjaannya dan mampu bekerja lebih efisien serta terarah. Sangat mungkin bila seorang copywriter berpengalaman punya gaji hingga dua digit.
- Kreativitas
Jika seorang copywriter mampu terus berpikir out of the box dan menghasilkan ide brilian untuk memproduksi copy berkualitas, wajar kalau punya gaji tinggi. Gimana caranya agar tetap kreatif? Salah satunya adalah banyak membaca dan menambah wawasanmu. Rangsang otak agar pikiran kamu selalu segar dan selalu menghasilkan hal-hal baru.
- Kemampuan Berbahasa
Bahasa di sini tidak hanya bahasa asing. Seorang copywriter harus memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Meski konten/ copy menggunakan bahasa sehari-hari, tapi harus tetap memahami struktur, ejaan, dan penulisan yang baik. Kemampuan berbahasa asing seperti Inggris, Mandarin, Jepang, Jerman, atau bahasa asing lainnya tentu menjadi nilai plus seorang copywriter.
- Relasi Dengan Rekan Kerja dan Atasan
Sebagai orang yang bekerja di bidang kreatif, tuntutan seorang copywriter yaitu berpikir out of the box, tapi jangan sampai kepribadianmu juga terlalu out of the box sehingga sulit berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasan. Bukan berarti harus menjilat atasan, tapi jaga relasi sewajarnya dan seprofesional mungkin.
Bidang Studi Untuk Menjadi Copywriter
Biasanya, perusahaan tidak memberi persyaratan harus kuliah di jurusan tertentu untuk calon copywriter. Tapi agar lebih maksimal, ada banyak jurusan yang bisa menjadi kawah candradimuka bagi kamu yang bercita-cita ingin menjadi copywriter, contohnya Manajemen Pemasaran, Ilmu Komunikasi, Marketing Communication, Sastra Indonesia, Hubungan Masyarakat, dan Periklanan.
Tertarik menjadi copywriter dan kuliah di jurusan-jurusan tersebut? Yuk jelajahi goKampus! Kamu bisa mencari apapun yang berhubungan dengan jurusan dan daftar kampus, bahkan langsung mendaftar melalui link ini. Bisa instant approval juga, loh!