Istilah sempro pasti gak asing lagi di telinga mahasiswa tingkat akhir. Bahkan ketika mendengar kata ini, mungkin beberapa mahasiswa akan mendadak merinding. Hayo ngaku! Tapi ternyata banyak juga mahasiswa yang tidak tahu perbedaan dari sempro dan skripsi, khususnya mahasiswa yang baru saja masuk perkuliahan. Padahal keduanya berbeda loh. Seringkali sempro dan skripsi menjadi salah satu ketakutan mahasiswa ketika ingin lulus kuliah. Apa benar semenakutkan itu?
Tenang, jika kamu memahami dan menguasai seluk-beluk sempro, kamu pasti bisa lulus dengan nilai yang memuaskan! Ada juga tips dan trik untuk menghadapi sempro loh!
Apa Itu Sempro?
Seminar proposal atau sempro, adalah salah satu momen yang penting bagi para mahasiswa tingkat akhir yang akan melakukan penelitian skripsi. Sempro adalah adalah pengajuan rencana penelitian yang harus kamu presentasikan kepada dosen pembimbing dan penguji. Sempro sendiri terdiri dari bab 1 sampai bab 3, yang merupakan bagian paling krusial dari pengerjaan skripsi. Karena pada bab 1 hingga 3 dapat terlihat seperti apa gambaran penelitianmu.
Sempro akan menentukan seberapa penting dan berbobot penelitian kalian untuk bisa lanjut ke tahap skripsi. Karena pengerjaan sempro sendiri bertujuan agar para mahasiswa dapat mengidentifikasi topik penelitian, merumuskan masalah penelitian, memahami latar belakang penelitian, hingga merencanakan penggunaan metode penelitian.
Umumnya, mata kuliah sempro ada di semester 7, tapi gak jarang ada yang sudah mengambilnya dari semester 6. Tentunya hal ini menyesuaikan dengan kebijakan kampus dan kepala program studi (kaprodi). Karena itu, biasanya mahasiswa mulai memikirkan apa yang mau mereka teliti satu semester sebelum mengambil sempro.
Bedanya Dengan Skripsi?
Perbedaan antara sempro dan skripsi terlihat dari banyaknya pengerjaan bab. Ketika kamu mengerjakan sempro, maka kamu hanya membuat 3 bab di awal saja yang berisi rencana dan gambaran penelitianmu. Sedangkan skripsi, kamu harus menyelesaikan 6 bab yang berisi mulai dari rencana penelitian hingga hasil penelitianmu. Ketika sempro, maka kamu hanya akan mempresentasikan rencana penelitian yang telah kamu buat.
Lalu dosen pembimbing dan penguji akan memutuskan apakah rencana penelitianmu layak lanjut ke skripsi atau tidak. Sedangkan ketika kamu sudah menyelesaikan skripsi, maka kamu akan melalui tahap ujian sidang skripsi. Di sidang ini, pengetahuan dan wawasanmu akan diuji, apakah kamu menguasai penelitian yang kamu jalani atau tidak.
Struktur Penulisan Sempro
Ketika menyusun sempro, kamu juga harus mengetahui dan memperhatikan struktur penulisannya. Sehingga dosen pembimbing dapat dengan mudah mengetahui maksud dari penelitianmu. Tentunya struktur penulisan sempro di tiap kampus dapat berbeda-beda tergantung kebijakannya. Tapi, secara umum, struktur penulisan sempro dapat kamu lihat di bawah ini.
1. Latar Belakang
Dalam latar belakang, kamu harus menjelaskan kenapa kamu memilih topik penelitian itu. Apa urgensinya sampai kamu merasa penelitian topik tersebut penting. Tentunya kamu juga harus menjelaskan apa yang mendorong minatmu untuk meneliti topik tersebut, serta literatur pendukung penelitianmu.
2. Rumusan Masalah
Dari topik dan latar belakang yang telah kamu jelaskan, kamu diminta untuk merumuskan apa yang menjadi pokok permasalahan di penelitianmu. Kamu juga akan diminta untuk membuat pertanyaan-pertanyaan penelitian yang bisa menjawab rumusan masalah. Pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab melalui metodologi penelitian yang sudah kamu tentukan.
3. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi berbagai literatur-literatur yang kamu jadikan acuan untuk penelitianmu. Selain itu, literatur ini juga dapat menjadi pendukung penelitian. Carilah literatur yang berkaitan dengan topik penelitianmu, setelah itu kamu dapat menentukan pembaharuan apa yang akan kamu kembangkan dari literatur sebelumnya.
4. Kerangka Teori
Kamu dapat melihat teori-teori apa saja yang sudah digunakan dalam literatur yang kamu pilih. Dari berbagai teori tersebut, kamu dapat mengidentifikasi teori apa saja yang cocok dalam penelitianmu. Tidak hanya teori yang sudah digunakan pada literatur saja, kamu juga harus mengidentifikasi teori-teori lainnya yang bisa kamu jadikan dasar dalam penelitian. Ingat, kamu harus tahu alasanmu mengapa menggunakan teori tersebut.
5. Metodologi Penelitian
Maksud dari metodologi penelitian adalah bagaimana cara kamu untuk mengumpulkan data-data penelitian, serta mengujinya untuk mendapatkan hasil penelitian. Mulai dari mengidentifikasi jenis penelitian, apakah kualitatif atau kuantitatif. Menentukan objek atau variabel penelitian. Teknik pengumpulan dan analisis data seperti apa yang akan kamu gunakan.
6. Sumber dan Referensi
Ketika mengutip sebuah teori atau penjelasan, maka kamu wajib memasukkan sumber kutipannya ke dalam daftar pustaka. Hal ini berlaku untuk setiap kalimat yang telah kamu kutip, tentunya hal ini juga bertujuan untuk menghindari plagiarisme. Sehingga kamu bisa mempertanggungjawabkan setiap kata dan kalimat yang sudah kamu tulis.
Cara Menemukan Ide Proposal Skripsi
Memang gak gampang untuk menemukan ide dan topik apa yang ingin kamu jadikan penelitian. Terdapat berbagai pertimbangan untuk mengangkat sebuah topik untuk dijadikan penelitian. Supaya gak bingung lagi, kamu bisa ikuti beberapa cara ini.
1. Membaca berbagai jurnal yang berkaitan dengan studi yang kamu ambil. Karena dari membaca jurnal-jurnal tersebut bisa saja kamu mendapatkan inspirasi ide penelitian. Kamu juga bisa membaca skripsi milik kakak tingkat.
2. Ingat kembali hal-hal apa saja yang menarik minatmu. Pikir kembali apakah dari sesuatu yang kamu minati tersebut, dapat dijadikan penelitian.
3. Melakukan banyak riset di internet. Ada kalanya ketika kamu memikirkan suatu ide, rupanya sudah ada orang lain yang pernah meneliti itu. Maka kamu harus memastikan kembali dengan melakukan riset. Siapa tahu ada hal yang bisa kamu kembangkan.
4. Apakah kamu mempunyai mata kuliah favorit? Jika iya, buka kembali buku catatanmu adakah pembahasan yang menarik untuk diteliti.
5. Ketika sudah mencari kesana kemari tapi belum juga ketemu idenya, maka berdiskusilah dengan teman, dosen, atau kakak tingkat. Dari mereka kamu bisa mendapatkan banyak sudut pandang yang baru.
Tips & Trik Agar Sempro Disetujui
Ketika sudah menemukan ide penelitian yang kamu anggap menarik, dan mengulasnya menjadi proposal, maka langkah selanjutnya adalah mempresentasikan rancangan proposal skripsimu di depan dosen pembimbing dan penguji. Kekhawatiran dan ketakutan tidak akan diterima pasti ada, maka itu kamu perlu mempersiapkan diri lebih matang, agar bisa tampil maksimal dan percaya diri.
1. Memahami dan Menguasai Materi
Gak ada yang perlu kamu takutkan jika kamu memahami dan menguasai seluruh materi sempromu. Mulai dari topik yang diangkat, tinjauan pustaka, teori dan metodologi yang digunakan, serta relevansinya dengan topik pembahasan. Jika kamu ingin meyakinkan dosen kalau topik yang kamu angkat layak untuk diteliti, kamu harus memiliki argumen yang kuat. Misalnya dengan bukti-bukti ilmiah yang sudah ada seperti kajian literatur. Selain itu jika topik tersebut menjadi permasalahan umum yang ramai diperbincangkan, hal itu juga dapat memperkuat argumenmu. Kamu harus berhati-hati, karena jika kamu menggunakan teori yang belum sepenuhnya kamu mengerti, itu bisa menjadi boomerang untukmu ketika presentasi.
2. Kuasai Isi Proposal Skripsi
Ketika membuat proposal, tentunya kamu terus memikirkan kata per kata yang kamu tuliskan ke dalam proposalmu. Cek lagi seluruh isi proposalmu, apakah ada masih ada kata yang belum kamu mengerti maksudnya. Karena apa yang kamu tulis di dalam proposal, harus bisa kamu pertanggungjawabkan di depan dosen pembimbing dan penguji.
3. Buatlah Presentasi yang Singkat, Padat, Informatif dan Menarik
Presentasi menjadi salah satu aspek yang penting. Karena percuma jika kamu sudah memahami dan menguasai seluruh isi sempro, jika isi presentasimu tidak jelas. Jangan pernah asal copy-paste isi proposal ke dalam power point, selain menyulitkan audiens dalam memahami presentasimu, kamu juga otomatis hanya akan membaca dari power point tanpa menjelaskan lebih detailnya. Buatlah presentasi yang berisi poin-poin penting dari sempro yang sudah kamu buat. Dari poin tersebut kamu bisa menjelaskan dengan lisan isi proposalmu, sehingga kamu akan terlihat menguasai seluruhnya.
Tampilan presentasi juga menjadi salah satu hal yang penting. Buatlah presentasi yang sederhana, enak dipandang dan juga menarik. Hal ini akan membuat audiens memperhatikan seluruh isi presentasimu dan tidak mudah bosan.
4. Persiapkan Pertanyaan Beserta Jawabannya
Sebelum presentasi, kamu bisa mengira-ngira apa saja yang akan jadi pertanyaan dari para audiens. Dari perkiraan ini kamu bisa mencari tahu dan mencatat jawabannya di sebuah kertas kecil sebagai pengingat. Hal ini sangat berguna ketika pertanyaan tersebut muncul saat presentasi, dan kamu akan lebih siap untuk menjawabnya.
5. Latihan Presentasi
Perbanyaklah latihan, maka kamu akan terbiasa untuk berbicara dan menjelaskan isi proposal seminarmu. Kamu bisa berlatih di depan teman-teman, orangtua, hingga berlatih di depan kaca untuk melatih gestur badanmu saat berbicara. Latihan ini juga bermanfaat agar kita tidak terlalu banyak mengulang kata “hm, eh, ng” saat presentasi. Karena umumnya kata-kata tersebut akan muncul jika kamu merasa gugup. Dengan melakukan banyak latihan, ini juga dapat mengatasi rasa gugupmu.
Gimana? Sudah siap menghadapi sempro? Semoga kamu dapat lancar mengerjakannya ya! Kalau kamu masih ingin tahu lebih lanjut tentang sempro dan berbagai jurusan kuliah, kamu bisa cari infonya di goKampus! Tinggal klik di sini!