Kamu tentu gak asing dengan istilah semester. Istilah ini biasanya sebagai penanda satuan waktu atau periode paruh ajaran. Tapi tahukah kamu bahwa semester di sekolah ternyata beda loh dengan di perkuliahan?
Berdasarkan etimologinya, semester merupakan istilah penanggalan dalam bahasa latin yang terdiri dari sex atau six (enam) dan menstrues atau mensis (bulan) yang artinya enam bulan berturut-turut. Kalau dalam penanggalan Gregorian, dalam satu tahun ada dua semester. Periode pertama yakni dari bulan Januari hingga Juni sebanyak 181/182 hari. Kemudian periode kedua dari bulan Juli hingga Desember sebanyak 184 hari.
Referensi lain ada yang bilang kalau semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya proses kegiatan belajar-mengajar suatu program jenjang pendidikan. Tapi untuk jangka waktunya, satu semester setara dengan kegiatan belajar sekitar 16 (enam belas) minggu kerja atau tetap sama, yakni sekitar 6 bulan.
Di Indonesia, periode semester pertama dengan kedua menyebutnya dengan istilah gasal atau ganjil dan genap. Sesudah kegiatan perkuliahan, semester genap berakhir (selama Juli dan Agustus), biasanya dapat menyelenggarakan kegiatan sebagai momen alih tahun. Di beberapa tempat, peralihan ini adalah semester pendek (SP).
Apa Itu Semester Pendek?
Seperti penjelasan tadi, SP adalah masa singkat antara masa genap dan ganjil setiap tahunnya. Jadi kalau biasanya satu semester itu 6 bulan, maka SP lebih singkat. Hanya saja pada dasarnya, pengadaan SP atas ini berdasarkan kebijakan kampus atau fakultas. Jadi gak semua kampus ada program SP.
Tujuannya sendiri sebenarnya ada dua. Pertama memberikan kesempatan bagi mereka yang memenuhi syarat untuk mempercepat masa studinya. Jadi kamu berkesempatan lulus lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Sedangkan kedua, SP ini bertujuan untuk mereka yang butuh perbaikan nilai mata kuliah yang kurang baik pada semester sebelumnya. Jadi gak heran kenapa banyak mahasiswa yang antusias mengambil SP. Soalnya mereka jadi bisa mengoptimalkan waktu lebih efisien.
Soal lamanya proses pelaksanaan, kalau sesuai dengan ketentuan PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 87, proses SP biasanya akan berlangsung selama 4 hingga 6 minggu saja. Karena dilaksanakan selama masa libur perkuliahan, jadi perkuliahan selama SP gak bakal ganggu perkuliahan kamu.
Namun untuk mengambil SP, ada syarat-syarat yang harus kamu penuhi. Mulai dari proses administrasi, nilai minimum, dan kebijakan-kebijakan tertentu yang dibuat fakultas atau penyelenggara. Jadi pastikan dulu kamu mengetahui apa saja semua syarat yang diberlakukan tempat kamu kuliah.
SKS
Di dunia perkuliahan, kamu juga akan mengenal dengan yang namanya Satuan Kredit Semester atau disingkat SKS. Secara sederhana, SKS adalah beban studi pada setiap mata kuliah. Tiap mata kuliah punya jumlah SKS berbeda. Ada yang 2 SKS, 3 SKS, 4 SKS, bahkan ada juga yang 6 SKS, yang biasanya untuk Skripsi pada jenjang S1.
SKS ini juga jadi syarat kelulusan. Setiap universitas punya peraturan sendiri tentang jumlah SKS yang harus tercapai. Biasanya, untuk jenjang S1 wajib menuntaskan 144 SKS selama masa studi. Jadi pembagiannya setiap mahasiswa wajib menyelesaikan 24 SKS per semester agar lulus tepat waktu, yaitu 4 tahun. Semakin cepat kamu menghabiskan jatah SKS, maka semakin cepat kamu lulus.
Tapi kamu gak bisa sesukanya mengambil 24 SKS tiap semester. Ada Indeks Prestasi atau IP minimum yang harus kamu dapatkan di periode sebelumnya. Biasanya untuk bisa mengambil 24 SKS, minimal kamu harus dapat IP 3,01. Kurang dari itu, kamu juga bisa mengambil 22 SKS saja. Malahan kalau IP kamu kurang dari 2,00, cuma bisa mengambil 18 SKS. Semakin sedikit SKS yang dapat kamu ambil di tiap semester, besar kemungkinan kamu akan semakin lama masa kuliahnya.
Jumlah Tiap Jenjang
Ya, jumlah periode memang erat kaitannya sama durasi kuliah. Tapi pada umumnya sih tiap jenjang itu sudah ada jumlah semester idealnya masing-masing dan ada batas maksimalnya juga. Jika seorang mahasiswa telah melewati batas maksimal periode tertentu, maka mahasiswa tersebut bisa dinyatakan gak lulus. Biar lebih jelas simak tabel berikut:
Program | Jumlah SKS | Jumlah Semester Ideal | Jumlah Semester Maksimal |
Diploma III/Vokasi | 110 – 120 | 6 | 10 |
Sarjana | 144 – 160 | 8 | 14 |
Magister | 36 – 45 | 4 | 8 |
Doktor (Melanjutkan Bidang Ilmu yang Sama) | 49 | 6 | Umumnya 10, beberapa tempat bisa lebih |
Doktor (Bukan dari bidang ilmu yang sama) | 61 | 6 | Umumnya 11, beberapa tempat bisa lebih |
Tabel di atas tentu gak mutlak alias kembali pada peraturan masing-masing kampus ya. Soalnya, di beberapa kampus ada yang gak menetapkan batas maksimal. Selain itu, mahasiswa juga bisa lebih cepat lulus dari waktu idealnya. Hal ini bisa dilakukan apabila mahasiswa tersebut mengambil SP sehingga membuatnya lebih cepat mencapai jumlah SKS yang ditentukan.
Nah, soal SP ini sudah kita bahas di atas ya. Sekarang tergantung kamu ingin cepat lulus atau tidak. Sebab mengambil SP sejatinya juga tidak tanpa kekurangan. Misalnya:
1. Waktu Kuliah Jadi Terkesan Padat
Mengambil SP berarti kamu akan melewatkan masa istirahat atau relaksasi. Waktu kuliah kamu jadi terkesan padat.
2. Kurang Optimal
SP biasanya berlangsung sekitar 3 bulan. Tentunya, kuliah 6 bulan tentu beda dengan kuliah 3 bulan. Materi atau ilmu yang kamu terima bisa saja kurang optimal.
3. Ada Biayanya
Kekurangan mengambil SP tentu saja ada biayanya. Untuk mengikuti SP kamu harus membayar sejumlah tertentu yang ditetapkan pihak penyelenggara. Sudah begitu, rata-rata jumlah maksimal SKS yang bisa diambil juga cuma 6 SKS alias dua mata kuliah saja.
Namun terlepas dari kerugian seperti disebut di atas, tentu akan sebanding dengan keuntungan yang bisa kamu dapatkan ya. Kamu jadi bisa lulus lebih cepat sehingga dapat langsung melanjutkan babak hidup ke dunia kerja.
Baca Juga: Takut Karir Buntu? 5 Tips Persiapkan Karir Sejak Kuliah
Itulah tadi, beberapa informasi terkait semester di perkuliahan yang perlu kamu tahu. Kamu sudah siap menjalani kehidupan baru sebagai mahasiswa? Yuk daftar kuliah sekarang di goKampus. Daftar kuliah di goKampus jauh lebih mudah dan cepat loh. Tinggal upload rapor, satu jam diterima! Praktis kan? Klik di sini untuk info detailnya.