Kalau vaksin untuk COVID-19, mungkin imbas penyakit penyebab virus korona itu bakal lebih parah dan gak terbayangkan. Nah, pembuatan vaksin juga berkat jasa para ahli mikrobiologi. Bukan hanya vaksin untuk COVID-19, tapi juga vaksin polio, cacar, dan sebagainya bisa eksis berkat ilmu mikrobiologi. Gimana ceritanya ilmu mikrobiologi bisa menyelamatkan miliaran orang? Yuk kita bahas sedikit tentang sejarah mikrobiologi.
Sejarah Singkat Mikrobiologi
Sejak ribuan tahun lalu, manusia sudah menyadari adanya makhluk berukuran super kecil yang hidup di empat unsur dunia yaitu tanah, air, udara, dan api. Orang zaman dahulu sadar karena ada sesuatu yang saking kecilnya tak terlihat mata telanjang, tapi bisa menyebabkan penyakit jika “sesuatu” itu masuk ke saluran pernapasan dan tenggorokan kita.
“Sesuatu”, alias mikroorganisme itu baru terlihat sekitar abad ke-17, berkat kehadiran mikroskop. Pada 1676, seorang ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leewenhoek meneliti bakteri dan mikroorganisme lain menggunakan mikroskop berlensa tunggal yang ia desain sendiri.
Baca Juga: Serba-serbi Mikrobiologi, Ilmu Untuk Melihat Apa yang Tak Terlihat
Skip ke abad ke-19. Kamu mungkin pernah mendengar nama Louis Pasteur. Bersama van Leewenhoek dan ilmuwan Jerman bernama Robert Koch, Pasteur adalah Bapak Mikrobiologi. Ilmuwan asal Prancis ini menemukan prinsip-prinsip vaksinasi, fermentasi mikrobia, dan pasteurisasi.
Dengan berbekal ilmu mikrobiologi, Pasteur mengembangkan konsep vaksin cacar yang pertama kali ditemukan Edward Jenner pada 1796. Berkat pengembangan vaksin oleh Pasteur, generasi kita selamat dari bahaya rabies, anthrax, dan cacar.
Pada zaman dulu, cacar adalah penyakit yang sangat mematikan dengan tingkat kematian yang tinggi. Sebelum ada vaksin, lebih dari 80 persen anak yang terinfeksi cacar akan meninggal dunia.
Saking berjasanya Pasteur, ada sebuah teknik untuk menghormati namanya yaitu Pasteurisasi. Pengembanga teknik oleh Pasteur dan koleganya Claude Bernard pada 1862 ini merupakan proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir, serta memperlambat pertumbuhan mikroba pada makanan.
Berkat teknik pasteurisasi, makanan bisa awet hingga masa tanggal kedaluwarsa. Ini memungkinkan kehadiran makanan dan minuman yang tadinya tak bertahan lama seperti susu, wine, bir, jus buah, madu, telur, dan madu bisa awet dan menjualnya dalam kemasan tanpa mengurangi rasa dan kualitas.
Berkat ilmu mikrobiologi, kita semua merasakan manfaat pasteurisasi, vaksinasi, dan menjadi umat manusia yang lebih sehat. Berminat dengan Jurusan Mikrobiologi? Cari jurusannya di goKampus ya! Kamu bisa cari-cari informasi seputar jurusan favorit, universitas terbaik, dan program beasiswa senilai Rp10 miliar semua ada di goKampus! Daftar kuliah di goKampus, tinggal upload rapor, 1 hari diterima! Yuk, daftar dengan klik di sini.