Pernah mendengar istilah stres akademik? Buat kamu terutama yang pelajar atau mahasiswa, hati-hatilah sama jenis yang satu ini. Selain gak baik buat kesehatan, kamu juga bisa mengalami persepsi yang mal-adaptif terhadap tuntutan akademik. Kita bahas yuk.
Setiap siswa tentu punya tuntutan akademik, misalnya harus mendapatkan nilai tertentu untuk bisa lulus, harus mampu menyelesaikan semua tugas yang begitu banyak, dan semacamnya. Nah, saat semua tuntutan tersebut gagal teratasi dengan baik, bisa jadi kamu mengalami stres akademik.
Sederhananya, stres akademik adalah persepsi subjektif pada suatu tuntutan akademik. Maksud persepsi subjektif adalah respons masing-masing orang yang bisa berupa reaksi fisik, perilaku, pikiran, emosi negatif, dan lain-lain.
Pada tingkat berat, siswa yang mengalami stres akademik biasanya perlu guru bimbingan dan konseling atau konselor. Namun, masalahnya kebanyakan ciri-cirinya gak kelihatan secara langsung. Stres ini lebih banyak menyerang psikis, mental, atau pikiran sehingga banyak orang gak sadar tengah mengalaminya.
Baca Juga: Meditasi Punya Beragam Manfaat, Kenali Sejarah dan Jenisnya!
Ciri-Ciri Stres Akademik
Ciri-ciri stres akademik itu ada banyak. Ada yang bisa dilihat secara langsung, ada juga yang tidak. Soalnya dampak stres ini memang ada yang menyerang fisik atau tubuh, ada juga yang menyerang psikis atau mental dan pikiran. Ciri-ciri yang menyerang fisik biasanya jerawatan, berat badan berubah signifikan, sering mengalami otot tegang atau kedut-kedut di bagian otot, dan beberapa lainnya.
Sedangkan yang menyerang pikiran itu ciri-cirinya seperti:
1. Susah Mengingat
2. Merasa Terlalu Emosional
3. Mood Swing
4. Kehilangan Motivasi
Tidak menyadari dirinya sedang stres itu bahaya loh. Apalagi kalau ternyata yang dialaminya itu tergolong berat. Jadi, daripada hal tersebut menimpa kamu, alangkah baiknya jika kamu mengetahui betul apa saja ciri-ciri stres. Dengan mengetahui ciri-cirinya, harapannya kita jadi bisa mengambil tindakan lebih cepat sebelum semuanya jadi lebih buruk.
Dampaknya Apa Saja?
Jadi sekarang sudah paham ya bahwa dampak stres itu gak cuma berpengaruh pada perubahan berat badan, jerawatan, atau bawaannya suka marah-marah. Dampak bagi kesehatan pun bisa lebih buruk dari itu. Bahkan beberapa di antaranya mungkin gak di luar perkiraan kamu. Misalnya:
1. Kadar Gula Naik
2. Gangguan Sistem Pernapasan
3. Tekanan Darah Tinggi
4. Gangguan Pencernaan
5. Gangguan Otot
6. Gangguan Sistem Reproduksi
7. Mengurangi Imun
Saat stres, tubuh memang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bekerja. Kalau berlangsung lama, tubuh bakal melepaskan hormon kortisol yang bisa menghambat pelepasan histamin dan respon peradangan untuk melawan zat asing. Artinya, kamu jadi lebih rentan terkena penyakit, seperti influenza, flu biasa, atau penyakit infeksi lainnya.
Sekali lagi, dampaknya memang sebegitu bahayanya kalau dibiarkan berlangsung lama. Jadi begitu sadar gejala stres datang, segera atasi dengan berbagai metode seperti rekreasi, bernyanyi, dan kegiatan menyenangkan lainnya. Selesaikan masalah yang kamu hadapi dan latihlah diri untuk selalu berdoa dan bersyukur atas segala yang kamu miliki.
Baca Juga: Mau Ukur Tingkat Intelektualitas? Ikut Tes Potensi Akademik Saja!
Cara Mengatasinya Cukup Mudah!
Sebenarnya ada banyak cara mengatasi stres yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah. Kamu bisa melakukan beberapa tips berikut agar tidak mengganggu kesehatanmu.
1. Berenang atau Mandi Air Hangat
Berendam di air hangat baik buat relaksasi tubuh. Hal ini dapat membantu menekan tingkat hormon pemicu stres. Berendam juga mengurangi ketegangan dan rasa tertekan.
2. Menari, Menyanyi, Atau Bermain Musik
Mengistirahatkan mental dan fisik dengan menari, menyanyi, atau bermain musik bisa menyelamatkan kamu dari suasana hati yang buruk. Coba mainkan lagu favorit kamu dan lakukan beberapa gerakan tarian. Menggerakkan tubuh sambil bernyanyi dengan mengikuti irama adalah cara sederhana untuk menghilangkan stres.
3. Corat-Coret
Gambar, tulisan, bahkan coretan juga bisa jadi ajang pelampiasan positif loh. Inilah yang pernah menjadi tren kalangan remaja dan orang dewasa yang umumnya dikenal dengan istilah doodling.
4. Menikmati Makanan Lezat
Sediakan waktu untuk menikmati makanan dan minuman yang sangat enak. Makanan dan minuman tinggi vitamin C, seperti jus jeruk, mampu secara fisiologis mengurangi stres dengan menurunkan kadar hormon stres, termasuk kortisol. Selain itu, vitamin ini juga dapat memerangi kerusakan akibat stres oksidatif.
5. Menonton Yang Mengundang Tawa
Tertawa juga bisa menjadi cara mengatasi stres yang sederhana. Tertawa mengurangi kadar hormon stres dalam tubuh, kortisol, dan sebagai gantinya melepaskan hormon bahagia, yaitu endorfin sehingga dapat mengubah cara pandang kamu terhadap hal-hal yang membuat stres. Tontonan yang mengundang tawa banyak kok.
Cara Agar Tidak Stres Berkepanjangan
Seperti kata nasehat klasik: Mencegah lebih baik daripada mengobati. Nasihat ini relate loh buat stres akademik. Ketika stres terlanjur datang, untuk mengatasinya akan jauh lebih sulit, dibandingkan mencegahnya. Kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:
1. Bersikap Terbuka
Menghindari masalah dan mencoba menutup-nutupinya sebenarnya bisa membuat keadaan kian memburuk. Kamu bisa kok bersikap terbuka terhadap orang-orang terdekat. Dalam beberapa kasus, mencurahkan perasaan dan isi hati bisa jadi obat psikologis yang bisa bikin suasana hati lebih tenang dan tentram.
2. Meditasi
Kegiatan relaksasi ini dapat menumbuhkan pikiran positif dan membangkitkan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Soalnya pikiran negatif ini kadang jadi biang kerok seseorang menjadi cemas, bahkan mengalami depresi obsesif.
Maka dari itu, berpikir positif sangat perlu untuk menghindari gangguan mental yang bisa terjadi. Berpikir positif juga dapat memberi pengaruh baik untuk keadaan psikologis.
3. Senantiasa Berdoa dan Bersyukur
Nah, kita sama-sama tahu bahwa setiap siswa punya tuntutan akademiknya masing-masing. Jadi bisa dibilang dan hampir bisa dipastikan, setiap siswa memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Hal inilah yang harus kamu ingat dan sadari bahwa kamu gak sendirian. Berdoa dan bersyukurlah atas semua yang kamu punya. Minta kepada Yang Maha Kuasa untuk selalu dibukakan jalan keluarnya. Kamu pasti bisa kok.
Baca Juga: Yuk, Latihan Soal UTBK agar Kamu Lancar Menghadapinya!
Perlunya Diskusi
Selain seperti yang sudah disebutkan di atas, cara mengatasi stres akademik lainnya adalah diskusi. Curahkan masalahmu, misalnya kamu gak paham pada salah satu materi yang diberikan. Kamu bisa kok mencari jawabannya dengan mengikuti kelas-kelas tambahan secara online.
Penelitian mengungkap, ketidaktahuan seseorang untuk memecahkan suatu problem juga bisa menyebabkan stres. Rasa tersebut sulit hilang selama dia belum menemukan jawabannya. Nah, dengan mengikuti kelas-kelas online, kamu bisa mencari jawaban dari masalah yang kamu hadapi. Sebab kamu berkesempatan berdiskusi dengan pengajar atau ahli di bidangnya sehingga dapat membantu kamu memecahkan suatu masalah.
Persiapkan diri kamu kapan pun dan di mana pun agar tidak mengalami stres dan sejenisnya ya. Caranya? Yuk, tambah wawasan dan skill kamu dengan ikutan kelas online di goKampus. Ada banyak kelas online di goKampus yang dapat kamu pilih sesuai minat dan kebutuhanmu dengan harga dan sertifikat menarik. Tertarik? Klik di sini ya.