Antropologi Kesehatan – Pernah gak sih merasa pusing ketika sedang upacara bendera di sekolah? Atau mungkin malah sampai pingsan? Bisa jadi hal itu terjadi jika kita belum sarapan saat mau berangkat sekolah.
Menariknya, ketika di sekolah pertolongan pertama untuk siswa yang sedang sakit adalah teh manis hangat. Apapun penyebab sakitnya, ketika minum teh manis hangat badan jadi terasa lebih enak. Hayooo ngaku siapa yang seperti itu juga…
Dari contoh kasus di atas sedikit menggambarkan bahwa kesehatan ternyata juga berhubungan dengan budaya. Ternyata kesehatan bukan cuma tentang medis aja, tapi juga terkait dengan kebiasaan, pola hidup, dan kondisi lingkungan.
Siswa yang memiliki kebiasaan tidak sarapan, akan lebih besar kemungkinannya untuk merasa pusing di tengah terik matahari saat upacara. Penanganan untuk siswa yang sedang sakit pun bisa jadi berbeda tergantung bagaimana lingkungannya, ada yang memberikan teh manis hangat sebagai pertolongan pertama, dan ada juga yang langsung memberikan obat untuk meredakan rasa sakitnya.
Berdasarkan keterkaitan antara manusia, kesehatan dan budaya tersebut, membuat para ahli antropologi memberikan perhatian yang serius. Hingga muncul cabang ilmu baru antropologi, yaitu antropologi kesehatan. Seperti yang kalian ketahui, antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia beserta perilaku, ciri-ciri, interaksi, hingga budaya. Singkatnya, antropologi seringkali disebut sebagai ilmu tentang manusia dan kebudayaannya.
Antropologi kesehatan sendiri adalah ilmu yang mempelajari bagaimana budaya dan masyarakat, bisa mempengaruhi masalah-masalah kesehatan, dan juga penanganannya. Ilmu ini menunjukkan bahwa aspek sosial dan budaya berperan penting dalam kesehatan. Memang apa aja sih yang dikaji dalam antropologi kesehatan? Yuk langsung saja kita simak bareng di bawah ini!
Kajian Antropologi Kesehatan
Antropologi kesehatan mengkaji masalah kesehatan dari dua sisi yang berbeda, yaitu kutub biologi dan kutub sosial-budaya.
1. Kutub biologi memiliki fokus pada fisik manusia, kemampuan adaptasi, genetika populasi dan primatology. Sehingga permasalahan yang dikaji adalah:
– Pertumbuhan dan perkembangan manusia
– Peranan penyakit dalam evolusi manusia
– Paleopatologia, atau studi tentang penyakit-penyakit purba
2. Sedangkan kutub sosial-budaya mempelajari bagaimana lingkungan sosial dan budaya masyarakat berpengaruh pada kesehatan. Contohnya penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat tradisional, hingga juru penyembuh, atau yang biasa kita sebut dukun. Sehingga permasalahan yang dikaji adalah:
– Sistem medis tradisional
– Para petugas kesehatan serta persiapan profesionalnya
– Tingkah laku saat jatuh sakit
– Hubungan antara dokter dan pasien
– Dinamika yang terjadi di lapangan ketika memperkenalkan pelayanan kesehatan modern kepada masyarakat tradisional
Gimana? Menarik kan! Semakin yakin untuk kuliah di jurusan antropologi? Atau kamu masih mau lihat-lihat jurusan lain? Tenang, semua informasi itu bisa kamu cari di goKampus. Yuk, langsung saja cari tahu informasi jurusan lainnya di sini ya!