Setelah kamu lulus pendidikan S1 pasti kamu akan mendapatkan gelar sarjana sesuai dengan fakultas dan jurusan yang kamu ambil. Namun, apa yang terjadi kalau melanjutkan kuliah di luar negeri? Apakah gelar sarjana akan sama dengan di Indonesia? Buat kamu yang masih bingung, kali ini goKampus akan membahas bedanya gelar sarjana untuk bachelor degree dan graduate degree. Yuk, simak!
Apa Itu Bachelor Degree?
Pada pendidikan tinggi di dunia perkuliahan, biasanya para pelajar lulusan SMA akan melanjutkan pendidikannya ke program pendidikan sarjana atau kita kenal dengan strata 1 (S1). Di Indonesia, program S1 bisa selesai dalam jangka waktu paling cepat 4 tahun. Berbeda dengan negara-negara di Eropa yang memiliki lebih cepat, yaitu hanya dalam waktu 3 tahun.
Setelah mereka sudah selesai pendidikan S1, mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi Indonesia akan mendapatkan gelar sarjana dengan jurusan atau fakultas yang mahasiswa ambil. Misalnya nih, kalau kamu kuliah di fakultas ilmu komunikasi, setelah lulus nanti kamu akan mendapatkan gelar sarjana S.Ikom (Sarjana Ilmu Komunikasi).
Nah, kalau kamu kuliah di luar negeri, maka gelar yang akan kamu dapatkan adalah bachelor. Jadi, bachelor degree artinya adalah gelar sarjana. Contoh penulisannya, Bachelor of Arts (BA), Bachelor of Science, (BS), Bachelor of Fine Arts (BFA).
Gelar bachelor cukup penting karena secara umum memiliki pendidikan yang lebih tinggi artinya bisa mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Saat ini banyak peluang pekerjaan di Indonesia yang terbuka luas untuk orang-orang yang memiliki gelar sarjana.
Apa Bedanya Gelar Sarjana dengan Graduate Degree?
Apabila setelah lulus program bachelor kamu masih ingin meneruskan untuk belajar, maka masuk ke program pascasarjana adalah pilihannya. Ada dua tingkatan dalam program ini, yaitu S2 dan S3.
Jika arti bachelor degree adalah gelar sarjana dalam tingkatan pendidikan S1, maka di tingkat lanjutannya adalah S2 atau graduate degree. Graduate degree akan memberikan pemahaman lanjutnya mengenai topik dalam bidang tertentu.
Menyelesaikan graduate degree artinya kamu telah menunjukkan komitmen untuk pembelajaran seumur hidup. Setelah menyelesaikan nantinya kamu akan mendapatkan gelar master.
Ada begitu banyak jenis gelar untuk graduate degree, seperti Master of Arts (M.A.), Master of Science (M.S.), Master of Professional Studies (M.P.S.), dan lain-lain. Sekilas gelar magister ini mirip dengan bachelor. Hanya saja bachelor degree menggunakan kata bachelor, tetapi nama program studi setelah bachelor, tetap sama dengan master.
Postgraduate termasuk dalam program pascasarjana yang tingkatannya paling tinggi. Setelah menyelesaikan S2 maka kamu bisa melanjutkan ke tingkat S3, yaitu postgraduate. Fokusnya adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan secara lebih tinggi lagi. Pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan permasalahan baru. Gelarnya yaitu doctoral degree (Ph.d).
Seseorang bisa mendapatkan Phd jika mempelajari bidang ilmu, seperti teknologi, sastra, social science dan ilmu sejenisnya. Baik itu graduate degree dan postgraduate memiliki opsi pembelajaran yang fleksibel tetapi belajar dalam kurikulum yang lebih fokus lagi.
Cara Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat
Sebenarnya yang mesti kamu persiapkan adalah gimana caranya menentukan jurusan kuliah khususnya untuk kamu yang baru aja lulus SMA.
Kamu bisa menjadikan beberapa indikator sebagai standar cara menentukan jurusan kuliah. Beberapa indikator tersebut pastinya punya kaitan erat dengan jurusan yang akan kamu pilih.
Nah, untuk memudahkan kamu, goKampus akan kasih kamu gimana cara menentukan jurusan kuliah buat kamu calon mahasiswa baru! Yuk simak!
1. Riset mengenai kemampuan dan skill diri sendiri
Cara menentukan jurusan kuliah yang pertama adalah kamu harus ketahui dulu sebenarnya kamu senang dan paling oke di bidang apa. Kemampuan dan skill mu harus kamu ketahui dulu nih, misalnya aja kalo kamu senang banget dengan hal-hal yang berbau komunikasi misalnya seperti pelajaran bahasa, sosiologi, bahasa asing, dan lain-lainnya, kamu mesti meyakinkan diri dulu nih apakah kamu benar-benar ingin melanjutkan kuliah di bidang yang sama seperti yang kamu suka sekarang.
Kamu bisa mengetahui itu dengan melakukan riset juga kepada senior ataupun di internet tentang jurusan yang ingin kamu ambil khususnya yang memang berhubungan dengan pelajaran yang kamu suka. Kamu bisa cari tau dari mata kuliah yang akan kamu pelajari, perkiraan tugas-tugas apa yang akan kamu kerjakan nanti, dan juga apa peluang karir yang bisa kamu ambil di masa depan jika kamu mengambil kuliah di bidang tersebut.
Misalnya aja nih kamu mengambil jurusan ilmu komunikasi, kamu harus mencari tahu kira-kira kemampuan mahasiswa ilmu komunikasi harus seperti apa aja sih, contohnya seperti harus bisa berpikir kritis, suka menulis, harus detail, bisa memecahkan masalah secara efektif, nah selagi kamu sekolah kamu bisa pelan-pelan mempersiapkan bagaimana caranya untuk bisa mencapai titik kemampuan tersebut ya. Ingat, riset adalah hal utama yang harus kamu lakukan!
2. Ketahui nilaimu di sekolah
Cara menentukan jurusan kuliah yang kedua adalah kamu harus membuka kembali rapormu untuk melihat di mata pelajaran apa kamu mendapatkan nilai yang baik dan konsisten.
Cara ini merupakan cara yang objektif untuk bisa membuat kamu menemukan jurusan yang sebenarnya kamu senangi. Misalnya aja nih selama kelas 10-12 SMA, pelajaran yang nilaimu selalu bagus adalah mata pelajaran matematika, nah kamu bisa memilih jurusan matematika atau pun yang masih berhubungan dengan matematika di bidang perkuliahan nanti.
3. Cari tahu keuntungan dan konsekuensinya
Dalam memilih sebuah jurusan, pastikan kalau kamu tahu secara jelas apa yang akan kamu hadapi saat perkuliahan nanti, nah misalnya aja nih kalau kamu sudah siap dengan hal tersebut maka kamu pasti tetap akan bertanggung jawab untuk menerima konsekuensinya.
Contohnya aja nih kalau kamu mengambil jurusan yang berhubungan dengan jurnalistik, maka kamu harus menerima konsekuensinya jika nanti akan ada tugas-tugas yang memaksa kamu untuk turun melakukan liputan peristiwa yang ada di lapangan nanti. Misalnya seperti ada festival, atau demo yang memang sedang terjadi di hari itu.
Memahami dan mengetahui konsekuensi itu merupakan poin yang paling penting sebagai cara menentukan jurusan kuliah. Hal ini karena kalau kamu sudah tahu apa saja konsekuensinya, pasti akan jauh lebih siap untuk menerima seluruh pembelajaran apapun yang akan kamu terima nanti. Kamu pastinya juga akan lebih termotivasi karena kamu akan merasa memiliki tantangan selama perjalanan kuliah kamu nantinya.
4. Skeptis memilih kampus
Cara menentukan jurusan kuliah yang keempat ini perlu kamu perhatikan! Kamu harus pilih kampus yang menawarkan jurusanmu dengan kualitas dan akreditasi yang terbaik. Nah, kalau kualitasnya baik pastinya kamu akan dilengkapi dengan fasilitas serta program yang bisa meningkatkan kemampuanmu.
Memilih kampus ini penting banget menjadi salah satu cara menentukan jurusan kuliah, karena kalau reputasi atau fasilitas di kampus yang kamu pilih gak bisa menunjang pembelajaranmu, maka itu akan berdampak untuk prospek kerja maupun langkah selanjutnya yang kamu pilih.
Itulah beragam informasi seputar gelar sarjana bachelor degree dan bedanya dengan graduate degree, hingga cara memilih jurusan kuliah. Oh iya, setelah lulus kuliah nanti, kemampuan komunikasi sangat penting dalam dunia kerja, terutama kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris.
Agar urusan karier kamu lancar setelah lulus nanti, yuk persiapkan diri kamu bareng goKampus dengan ikutan beragam kelas Cakap di sini. Ikuti kelas Cepat Cakap Bahasa Inggris untuk Awal Karier di sini untuk menunjang kariermu.
Psst, jangan lupa masukkan kode voucher GOCAKAP untuk dapat diskon hingga Rp30 ribu dengan minimal pembelian kelas Rp250 ribu. Kamu juga bisa gunakan kode voucher ini di lebih dari 1 kelas, loh. Yuk, upgrade kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris kamu sekarang!